SMAN 1 Denpasar Diteror Siswanya
Diamankan polisi, dua siswa Kelas XII IPA SMAN 1 Denpasar ngaku tebar surat ancaman di Ruang Guru hanya sekadar iseng.
Bikin Ancaman Lewat Surat Atasnama ISIS
DENPASAR, NusaBali
Aksi ancaman teror melalui surat yang mengatasnamakan ISIS untuk kedua kalinya terjadi di Bali. Sembilan (9) hari pasca heboh surat ancaman teror di Kantor Camat Buleleng, Rabu (27/1) giliran SMAN 1 Denpasar yang dapat teror serupa. Yang heboh, berdasar hasil penmyelidikan, SMAN 1 Denpasar justru diteror oleh siswa-siswinya sendiri.
Ancaman teror melalui surat yang mengatasnamakan ISIS di SMAN 1 Denpasar ini terjadi Rabu pagi sekitar pukul 10.00 Wita. Surat ancaman teror itu ditemukan tertempel di dinding Ruang Guru. Bagian atas kertas surat tersebut berisi tulisan Kaligrafi. Intinya, dalam surat itu disebutkan bahwa acara yang diagendakan SMAN 1 Denpasar akan diporakporandakan.
“KAMI ISIS SUDAH ADA DI SMANSA SIAP MEMPORAK-PORANDAKAN ACARA KALIAN. KAMI TIDAK TAKUT MATI. ALLAHUAKBAR!” bunyi tulisan dalam surat ancaman di atas kertas persegi panjang itu.
Surat berisi ancaman terror di SMAN 1 Denpasar tersebut pertama kali dilihat salah satu guru, I Ketut Sarjana, 53, Rabu pagi pukul 10.00 Wita. Lima menit kemudian, guru pengajar yang tinggal di Jalan Kebo Iwa Denpasar Barat ini memberitahu adanya surat ancaman tersebut kepada rekannya sesama guru SMAN I Denpasar, I Wayan Suarta.
Dari situ, laporan diteruskan kapada Kepala Sekolah (Kasek) SMAN 1 Denpasar, Drs I Nyoman Purnajaya. Begitu dapat laporan, Kasek Nyoman Purnajaya langsung menghubungi anggota kepolisian yang bertugas BNN Provinsi Bali sekitar pukul 10.15 Wita. Selanjutnya, laporan diteruskan ke Dit Reskrimum Polda Bali.
Karena menyangkut surat ancaman teror yang mengatasnamakan ISIS, jajaran Polda Bali pun langsung terjun ke SMAN 1 Denpasar yang berlokasi di Jalan Kamboja Denpasar atau hanya berjarak 300 meter arah selatan dari Mapolda Bali, pukul 10.25 Wita.
Dari hasil penelusuran petugas, ternyata ada keganjilan dalan tulisan surat ancaman mengatasnamakan ISIS tersebut, terutama Kaligrafinya yang diduga palsu. Bahkan, setelah kertasnya dibalik, ternyata menggunakan kop ‘Latihan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)’.
Setelah ditelusuri lebih jauh, surat ancaman teror mengatasnamakan ISIS itu justru dilakukan dua siswa SMAN 1 Denpasar sendiri. Keduanya merupakan siswa Kelas XII IPA 8 SMAN 1 Denpasar, masing-masing Putu CM (laki-laki) dan Putu Ayu TKP (perempuan).
Pelaku Putu Ayu TKP diduga sebagai orang yang menulis langsung surat ancaman tersebut. Sedangkan rekannya, Putu CM membawa surat ancaman tersebut untuk ditempel di dinding Ruang Guru SMAN 1 Denpasar. “Setelah kami telusuri, ternyata surat ancaman itu sengaja dibuat oleh siswa Kelas III (atau Kelas XII) SMAN I Denpasar. Makanya, kita langsung tarik untuk diperiksa polisi,” ungkap sumber di kepolisian, Rabu kemarin.
Kedua pelaku, Putu Ayu TKM dan Putu CM, pun langsung diamankan ke Subdit I Bagian Teroris Polda Bali untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, Rabu kemarin. Hingga tadi malam, keduanya masih diamankan polisi. “Hasil pemeriksaan sementara, kedua siswa SMAN 1 Denpasar ini mengakui motivasinya hanya sebatas iseng semata. Tapi, kita terus melakukan penyelidikan,” ujar Kabid Humas Polda Bali, Kombes Hery Wiyanto, saat dikonfirmasi NusaBali.
Meski kedua siswa mengakui membuat surat ancaman teror hanya sebatas iseng, menurut Hery Wiyanto, pihak kepolisian terus melakukan pemeriksan secara mendalam diserta menggali keterangan saksi-saksi. “Memang mereka (kedua pelaku) sudah meminta maaf kepada pihak sekolah dan rekan-rekan siswa SMAN 1 Denpasar. Tapi, kita terus lakukan pendalaman, jangan sampai terulang lagi hal seperti ini,” katanya.
Ditambahkan Hery, petugas Subdit I Bagian Teroris Polda Bali juga sudah langsung melakukan penyelidikan terkait latar belakang kedua siswa SMAN 1 Denpasar yang bikin resah tersebut. Selain itu, alat komunikasi kedua siswa tersebut juga dipantau Tim Cyber Crime Polda Bali.
Menurut Hery, penelusuran terhadap latar belakang siswa Putu CM dilakukan polisi ke tempat tinggalnya di Jalan Kusuma Bangsa IV Denpasar Timur. Sementara penelusuran latar bnelakang siswi Putu Ayu TKP dilakukan ke tempat tinggalnya di Jalan Gatot Subroto Timur Denpasar. Dari hasil penelusuran kedua siswa, tidak ditemukan adanya kejanggalan aktivitas keseharian mereka. “Ya, tidak ada kejanggalan dari aktivitas kedua remaja ini. Motifnya hanya iseng, sebagaimana pengakuan mereka,” tegas Hery.
Selanjutnya...
1
2
Komentar