Pohon Tumbang Timpa Pura Prajapati
Pohon tumbang selain karena akarnya telah lapuk, sebelum hujan deras mengguyur Tabanan juga terjadi angin kencang.
Di Bangli, Panyengker Pura Masceti Ambrol
TABANAN, NusaBali
Tembok panyengker Palinggih Padma dan Palinggih Piasan Pura Prajapati Desa Pakraman Kupang, Desa/Kecamatan Penebel, Tabanan ditimpa Pohon Kemiri pada, Sabtu (6/1) sore. Akibatnya, tembok panyengker sepanjang 1 meter dan Palinggih Piasan ambruk. Peristiwa ini terjadi saat hujan deras melanda wilayah Penebel sekitar 2 jam, selain itu akar pohon juga telah lapuk. Tak hanya di Tabanan, tembok panyengker Pura Masceti di Banjar/Desa Demulih, Kecamatan Susut, Bangli juga ambrol akibat tebing longsor, Jumat (5/1) malam pukul 22.00 Wita.
Danramil Penebel, Kapten Inf Yudha Wicaksono mengatakan pohon tumbang terjadi pada, Sabtu sore pukul 13.45 Wita. Saat itu wilayah Penebel diguyur hujan deras. Pohon tumbang pertama kali diketahui warga lantaran mendengar suara reruntuhan. "Warga yang melaporkan ke Babinsa kemudian kami langsung teruskan ke BPBD Tabanan," ungkapnya.
Dikatakan, pohon tumbang tidak menyebabkan adanya korban jiwa, sebab saat kejadian tidak ada aktifitas warga dan letak Pura Prajapati juga sedikit masuk ke dalam tidak dekat jalan utama. "Tadi kami hanya mengecek saja, evakuasi masih tunggu BPBD, karena tidak bisa dievakuasi dengan alat manual," tegasnya.
Sementara itu Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Tabanan, I Putu Trisna Widiatmika seizin Kepala BPBD Tabanan, I Gusti Ngurah Sucita mengatakan pihaknya mendapatkan laporan sekitar pukul 15.00 Wita. Saat itu 10 anggota TRC BPBD Tabanan langsung turun ke lokasi kejadian. "Sekarang kami masih lakukan evakuasi di lapangan," terangnya.
Dikatakan kondisi Palinggih Piasan yang berukuran 4 x 4 meter tersebut ambruk total. Begitu pula Palinggih Padma juga ikut ambruk. "Pohon juga mengenai panyengker pura sekitar 1 meter," imbuhnya. Trisna juga menyebutkan, pohon tumbang selain karena akarnya telah lapuk, sebelum hujan deras mengguyur Tabanan juga terjadi angin kencang. "Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, hanya kerugian keseluruhan ditaksir mencapai Rp 75 juta," terangnya.
Sementara di Bangli, tembok panyengker Pura Masceti di Banjar/Desa Demulih, Kecamatan Susut, Bangli, ambrol akibat tebing longsor, Jumat (5/1) pukul 22.00 Wita. Ambrolnya tembok panyengker sebelah barat ini mengancam bangunan balai gong yang jaraknya kurang dari 1 meter dari posisi tembok yang ambrol. Pengempon pura mengharapkan pemerintah bisa membantu menangani persoalan tersebut.
Tembok panyengker yang ambrol sekitar 25 mater dari panjang 50 meter. Kondisi tanah yang labil menimbulkan kekhawatiran bila terjadi longsor beberapa bangunan bisa ikut terseret. "Bangunan berupa balai pesamuan, balai gong, balai pewedaan sangat dekat posisinya dengan tembok yang ambrol, kami khawatir bangunan itu ikut terseret," ungkap Jro Mangku I Nyoman Cingkak, Sabtu (6/1).
Jro Mangku Cingkak menyampaikan, ketinggian tebing yang longsor sekitar 20 meter. Sebelumnya sempat terjadi longsor hanya saja ukuran kecil. Akibat longsor tersebut material menutup sebagian badan jalan. "Tim BPBD bersama warga langsung melakukan evakuasi material tebing longsor," ujarnya seraya menunjukan kondisi tembok penyengker yang ambrol. *d, e
1
Komentar