Tenda Pengungsi Gunung Agung Disambar Petir
Salah satu dari 195 tenda pengungsi yang dibangun PMI Provinsi Bali di UPT Dinas Pertanian Kecamatan Rendang, Banjar Singerata, Desa/Kecamatan Rendang, Karangasem rusak disambar petir.
AMLAPURA, NusaBali
Hanya saja tidak ada korban jiwa, yang rusak hanya bagian atap terpal. Saat tenda pengungsi disambar petir penghuninya, Ni Luh Warti asal Banjar Kunyit, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem tengah pulang ke kampungnya. Musibah itu terjadi tepatnya di utara Pos Informasi UPT Dinas Pertanian, Banjar Singerata, Desa/Kecamatan Rendang, Karangasem, Sabtu (6/1) pukul 13.40 Wita.
Sore itu di tempat pengungsian UPT Dinas Pertanian Kecamatan Rendang dilanda hujan lebat dan sesekali terdengar suara petir menggelegar. Akhirnya petir menyambar di salah satu tenda deretan depan. Deretan tenda itu dihuni warga dari Banjar Kesimpar, Desa Besakih, Kecamatan Rendang.
Akibat sambaran petir bagian atap tenda pengungsi itu bocor, sedangkan barang-barang milik pengungsi seperti televisi, barang-barang dapur, almari, pakaian dan yang lainnya masih utuh.
Salah satu saksi di lokasi kejadian, I Wayan Tri Mulih dari Banjar Palak, Desa Besakih mengatakan, saat kejadian diawali hujan lebat dan suara petir menyambar-nyambar. “Saat hujan, semua pengungsi berlindung di tenda, kecuali di tenda yang disambar petir, tanpa penghuni karena ditinggal ke kampungnya,” katanya.
Disebutkan, walau radius bahaya Gunung Agung diciutkan jadi 6 kilometer, ternyata warga dari luar radius 6 kilometer masih tetap memilih tinggal di pengungsian. “Seperti saya ini dari Banjar Palak, Desa Besakih, di luar radius 6 kilometer, saya tidak berani tinggal di rumah. Saya lebih memilih tinggal di pengungsian,” kata I Wayan Tri Mulih.
Relawan PMI Provinsi Bali, I Wayan Aryawan mengatakan, tenda pengungsi yang disambar petir kebetulan saat itu penghuninya pulang kampung. “Tidak ada korban jiwa, tidak ada kerusakan yang berarti, hanya rusak bagian atap tenda, terpalnya bocor. Nanti saya perbaiki,” kata Aryawan. *k16
Hanya saja tidak ada korban jiwa, yang rusak hanya bagian atap terpal. Saat tenda pengungsi disambar petir penghuninya, Ni Luh Warti asal Banjar Kunyit, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem tengah pulang ke kampungnya. Musibah itu terjadi tepatnya di utara Pos Informasi UPT Dinas Pertanian, Banjar Singerata, Desa/Kecamatan Rendang, Karangasem, Sabtu (6/1) pukul 13.40 Wita.
Sore itu di tempat pengungsian UPT Dinas Pertanian Kecamatan Rendang dilanda hujan lebat dan sesekali terdengar suara petir menggelegar. Akhirnya petir menyambar di salah satu tenda deretan depan. Deretan tenda itu dihuni warga dari Banjar Kesimpar, Desa Besakih, Kecamatan Rendang.
Akibat sambaran petir bagian atap tenda pengungsi itu bocor, sedangkan barang-barang milik pengungsi seperti televisi, barang-barang dapur, almari, pakaian dan yang lainnya masih utuh.
Salah satu saksi di lokasi kejadian, I Wayan Tri Mulih dari Banjar Palak, Desa Besakih mengatakan, saat kejadian diawali hujan lebat dan suara petir menyambar-nyambar. “Saat hujan, semua pengungsi berlindung di tenda, kecuali di tenda yang disambar petir, tanpa penghuni karena ditinggal ke kampungnya,” katanya.
Disebutkan, walau radius bahaya Gunung Agung diciutkan jadi 6 kilometer, ternyata warga dari luar radius 6 kilometer masih tetap memilih tinggal di pengungsian. “Seperti saya ini dari Banjar Palak, Desa Besakih, di luar radius 6 kilometer, saya tidak berani tinggal di rumah. Saya lebih memilih tinggal di pengungsian,” kata I Wayan Tri Mulih.
Relawan PMI Provinsi Bali, I Wayan Aryawan mengatakan, tenda pengungsi yang disambar petir kebetulan saat itu penghuninya pulang kampung. “Tidak ada korban jiwa, tidak ada kerusakan yang berarti, hanya rusak bagian atap tenda, terpalnya bocor. Nanti saya perbaiki,” kata Aryawan. *k16
1
Komentar