Di Last Minute Bisa Muncul Paket Calon Ketiga
Belum Semua Parpol Keluarkan Rekomendasi
SEMARAPURA, NusaBali
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Klungkung sempat memprediksi saat Pilkada Klungkung akan muncul 6 pasangan calon (paslon), 4 paslon diusung dari partai politik (parpol) dan 2 paslon maju lewat jalur independen. Namun setelah pendaftaran calon independen dibuka, tak satu pun ada yang mendaftar.
Sehingga potensi kini tinggal menunggu paslon yang didaftarkan oleh parpol ke KPU Klungkung. Namun sejauh ini baru muncul dua paslon, yakni Cabup-Cawabup Klungkung Incumbent I Nyoman Suwirta-I Made Kasta (Paket Suwasta) diusung oleh partai koalisi dimotori Gerindra, Golkar dan Demokrat dan Cabup-Cawabup Tjokorda Bagus Oka-I Ketut Mandia (Paket Bagia) diusung oleh PDIP.
Namun partai yang akan menjalin koalisi tersebut, sampai saat ini ada yang belum mengeluarkan rekomendasinya, karena belum turun dari induk partainya. Dengan kondisi ini maka tidak tertutup kemungkinan bisa muncul paslon baru atau terjadi tarung segitiga. “Bisa saja paslon lain muncul saat dekat-dekat jadwal pendaftaran 8-10 Januari 2018,” ujar sumber di lingkaran partai di Klungkung.
Ketua KPU Klungkung, I Made Kariada saat ditemui NusaBali pada, Jumat (5/1) mengakui tidak tertutup kemungkinan dari parpol yang belum mengeluarkan rekomendasi bisa memunculkan calon sendiri. Karena sesuai prediksi dari KPU dengan perhitungan jumlah kursi di DPR Klungkung, bisa memunculkan 4 paslon. “Untuk itu pada perencanaan kita pasang anggaran untuk 4 paslon dari parpol, dan 2 paslon dari independen. Namun dari independen sudah tidak ada,” katanya.
Kata dia, hal tersebut hanya prediksi saja berdasarkan jumlah kursi yang ada di parlemen. Namun secara realita akan dilihat langsung saat pendaftaran paslon. Karena tidak ada calon yang mendaftar dari jalur independen, maka alokasi dana yang dicanangkan untuk 2 paslon bisa diefisiensi sebesar Rp 1,5 miliar. Dana tersebut sudah diperhitungkan dalam proses keseluruhan calon independen, baik verifikasi faktual, kampanye, test kesehatan dan lainnya untuk calon independen.
Begitupula apabila paslon yang medaftar dari parpol kurang dari 4 paslon, otomatis anggaran untuk paslon tersebut juga bisa diefisiensi. Dana efiesiensi itu tentu bisa dimanfaatkan untuk menutupi jika ada kekurangan dana pada sisi lainnya dalam lingkup Pilkada Klungkung 2018. “Anggaran untuk Pilkada Klungkung yang bersamaan dengan perhelatan Pilgub Bali mencapai Rp 13,9 miliar,” ujar Kariada.
Yang jelas petugas KPU sudah siap untuk melayani proses administrasi saat pendaftaran, di samping itu pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan petugas kepolisian terkait dengan keamanan di jalan karena akan ada pengerahan massa. “Kita juga koordinasi dengan PLN untuk masalah listrik, karena saat pengecekan administrasi juga menggunakan komputer,” katanya. *wan
Sehingga potensi kini tinggal menunggu paslon yang didaftarkan oleh parpol ke KPU Klungkung. Namun sejauh ini baru muncul dua paslon, yakni Cabup-Cawabup Klungkung Incumbent I Nyoman Suwirta-I Made Kasta (Paket Suwasta) diusung oleh partai koalisi dimotori Gerindra, Golkar dan Demokrat dan Cabup-Cawabup Tjokorda Bagus Oka-I Ketut Mandia (Paket Bagia) diusung oleh PDIP.
Namun partai yang akan menjalin koalisi tersebut, sampai saat ini ada yang belum mengeluarkan rekomendasinya, karena belum turun dari induk partainya. Dengan kondisi ini maka tidak tertutup kemungkinan bisa muncul paslon baru atau terjadi tarung segitiga. “Bisa saja paslon lain muncul saat dekat-dekat jadwal pendaftaran 8-10 Januari 2018,” ujar sumber di lingkaran partai di Klungkung.
Ketua KPU Klungkung, I Made Kariada saat ditemui NusaBali pada, Jumat (5/1) mengakui tidak tertutup kemungkinan dari parpol yang belum mengeluarkan rekomendasi bisa memunculkan calon sendiri. Karena sesuai prediksi dari KPU dengan perhitungan jumlah kursi di DPR Klungkung, bisa memunculkan 4 paslon. “Untuk itu pada perencanaan kita pasang anggaran untuk 4 paslon dari parpol, dan 2 paslon dari independen. Namun dari independen sudah tidak ada,” katanya.
Kata dia, hal tersebut hanya prediksi saja berdasarkan jumlah kursi yang ada di parlemen. Namun secara realita akan dilihat langsung saat pendaftaran paslon. Karena tidak ada calon yang mendaftar dari jalur independen, maka alokasi dana yang dicanangkan untuk 2 paslon bisa diefisiensi sebesar Rp 1,5 miliar. Dana tersebut sudah diperhitungkan dalam proses keseluruhan calon independen, baik verifikasi faktual, kampanye, test kesehatan dan lainnya untuk calon independen.
Begitupula apabila paslon yang medaftar dari parpol kurang dari 4 paslon, otomatis anggaran untuk paslon tersebut juga bisa diefisiensi. Dana efiesiensi itu tentu bisa dimanfaatkan untuk menutupi jika ada kekurangan dana pada sisi lainnya dalam lingkup Pilkada Klungkung 2018. “Anggaran untuk Pilkada Klungkung yang bersamaan dengan perhelatan Pilgub Bali mencapai Rp 13,9 miliar,” ujar Kariada.
Yang jelas petugas KPU sudah siap untuk melayani proses administrasi saat pendaftaran, di samping itu pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan petugas kepolisian terkait dengan keamanan di jalan karena akan ada pengerahan massa. “Kita juga koordinasi dengan PLN untuk masalah listrik, karena saat pengecekan administrasi juga menggunakan komputer,” katanya. *wan
Komentar