APBDes 2017 di Denpasar Terserap 87 Persen
11 BUMDes Terbentuk dengan dana APBDes
DENPASAR, NusaBali
Anggaran Pedapatan dan Belanja Desa (APBDes) Kota Denpasar yang jumlahnya mencapai Rp 28 miliar di tahun 2017 terserap 87 persen ke 27 desa yang ada di Denpasar. Jumlah tersebut melebihi target dari 70 persen serapan yang ditentukan. Namun, pada pembangunan fisik setiap desa sudah mencapai 97 persen.
Jumlah tersebut terhitung dari kegiatan yang dilakukan untuk pembangunan pada 27 desa tersebut, baik ekonomi kerakyatan, sarana olahraga, pembangunan infrastruktur, sekaligus pembangunan 11 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Dari pemanfaatan serapan tersebut sudah memiliki hasil berupa pemberdayaan masyarakat untuk bisa membuat peluang usaha bagi warga di masing-masing desa dan pembenahan jalan.
Sehingga tujuan penggunaan BUMDes di Kota Denpasar dimanfaatkan untuk membangun ekonomi masyarakat agar bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Serapan dana kita sekarang mencapai 87 persen, sedangkan untuk proyeksi pembangunan sudah mencapai 97 persen. Jadi penyerapan dana dengan pembangunan bisa kita tekan, namun tanpa mengurangi target pembangunan,” jelas Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kota Denpasar, IB Alit Wiradana, Selasa (9/1).
Menurut Alit, dengan dana APBDes yang sudah diberikan, pihaknya bukan hanya melakukan pengembangan terhadap infrastruktur. Namun juga untuk pembentukan BUMDes yang nantinya berperan sebagai pelaksana usaha-usaha kerakyatan yang ada di desa-desa di Kota Denpasar.
Hasil dari kreatifitas yang bernilai ekonomis di masing-masing desa bisa dikembangkan dan disalurkan melalui BUMDes. “Nanti usaha-usaha yang bernilai ekonomis milik masyarakat juga bisa disalurkan pada BUMDes yang nantinya juga akan membantu pada pemasarannya, sehingga harapan kami pembangunan desa dan kesejahteraan rakyat bisa tercapai dengan adanya dana desa ini,” harapnya.
Menurut mantan Kasatpol PP Kota Denpasar ini, saat ini pihaknya mendapatkan Rp 27 miliar, sehingga pemanfaatannya juga harus disesuaikan dengan harapan masyarakat. “Dulu tersisa Rp 13 miliar akan di silpakan ke APBDes ditambah Rp 27 miliar kami yakin untuk pencapaian pembentukan 27 BUMDes di 2018 ini bisa terselesaikan semuanya,” jelasnya. *m
Jumlah tersebut terhitung dari kegiatan yang dilakukan untuk pembangunan pada 27 desa tersebut, baik ekonomi kerakyatan, sarana olahraga, pembangunan infrastruktur, sekaligus pembangunan 11 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Dari pemanfaatan serapan tersebut sudah memiliki hasil berupa pemberdayaan masyarakat untuk bisa membuat peluang usaha bagi warga di masing-masing desa dan pembenahan jalan.
Sehingga tujuan penggunaan BUMDes di Kota Denpasar dimanfaatkan untuk membangun ekonomi masyarakat agar bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Serapan dana kita sekarang mencapai 87 persen, sedangkan untuk proyeksi pembangunan sudah mencapai 97 persen. Jadi penyerapan dana dengan pembangunan bisa kita tekan, namun tanpa mengurangi target pembangunan,” jelas Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kota Denpasar, IB Alit Wiradana, Selasa (9/1).
Menurut Alit, dengan dana APBDes yang sudah diberikan, pihaknya bukan hanya melakukan pengembangan terhadap infrastruktur. Namun juga untuk pembentukan BUMDes yang nantinya berperan sebagai pelaksana usaha-usaha kerakyatan yang ada di desa-desa di Kota Denpasar.
Hasil dari kreatifitas yang bernilai ekonomis di masing-masing desa bisa dikembangkan dan disalurkan melalui BUMDes. “Nanti usaha-usaha yang bernilai ekonomis milik masyarakat juga bisa disalurkan pada BUMDes yang nantinya juga akan membantu pada pemasarannya, sehingga harapan kami pembangunan desa dan kesejahteraan rakyat bisa tercapai dengan adanya dana desa ini,” harapnya.
Menurut mantan Kasatpol PP Kota Denpasar ini, saat ini pihaknya mendapatkan Rp 27 miliar, sehingga pemanfaatannya juga harus disesuaikan dengan harapan masyarakat. “Dulu tersisa Rp 13 miliar akan di silpakan ke APBDes ditambah Rp 27 miliar kami yakin untuk pencapaian pembentukan 27 BUMDes di 2018 ini bisa terselesaikan semuanya,” jelasnya. *m
1
Komentar