Pasar Sepeda Motor Turun
Kenaikan listrik, biaya jasa STNK dan BPKB yang naik hingga di atas 120 persen disebut sebagai pemicu penurunan penjualan sepeda motor di 2017.
JAKARTA, NusaBali
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mengeluarkan data penjualan sepeda motor nasional 2017. Penjualan sepeda motor tahun lalu mencapai 5.886.103 unit atau turun 0,7 persen dari 2016 sebanyak 5.931.285 unit.
Melihat angka tersebut, artinya pasar kuda besi dalam negeri mencapai target yang ditetapkan yaitu sebanyak 5.750.000 unit sepanjang 2017. Namun pencapaian itu setelah AISI merevisi target penjualan dari 6,2 juta unit menjadi 5,9 juta unit, sebelum AISI kembali merevisi target menjadi 5.750.000 unit setelah melihat kondisi perekonomian di pertengahan tahun 2017.
Menurut data AISI, penjualan sepeda motor pada Desember 2017 hanya 415.996 unit, atau turun 24,4 persen dari November 2017 yang sebanyak 550.303 unit. Penurunan penjualan pada Desember disebabkan banyaknya libur nasional seperti Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2018.
Hal ini pun ditanggapi Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala. Menurut dia, penurunan penjualan sepeda motor sepanjang 2017 terjadi karena beberapa faktor, salah satunya kenaikan tarif dasar listrik di 2017. "Ada pengaruhnya, yaitu kenaikan listrik, biaya jasa STNK dan BPKB naik di atas 120 persen," kata Sigit dikutip viva, Rabu (10/1).
Perubahan panen yang bergeser dan perubahan berbagai aturan dari Otoritas Jasa Keuangan, dinilainya turut mempengaruhi penurunan penjualan sepeda motor di Indonesia. "Aturan OJK dan panen pengaruhi (penurunan penjualan)," ujarnya menambahkan.
Untuk tahun ini, Astra Honda Motor (AHM) masih menikmati pasar roda dua Indonesia. Perusahaan motor dengan logo sayap mengepak itu mencetak penjualan tertinggi di Tanah Air yakni sebesar 4.385.888 unit dengan pangsa pasar 74,51 persen.
Sementara posisi kedua yaitu Yamaha 1.348.211 unit dengan pangsa pasar 22,90 persen, diikuti Kawasaki 78.637 unit atau berhasil meraih pangsa pasar 1,34 persen, Suzuki 72.191 unit (pangsa pasar 1,23 persen) dan TVS 1.176 unit (pangsa pasar 0,02 persen). Satu sisi kinerja ekspor sepeda motor mencapai 431.187 unit. Secara total penjualan domestik maupun ekspor mencapai 6.317.290 unit, naik 1,64 persen dibandingkan 2016 sebanyak 6.215.350 unit.
Meski mengalami penurunan, AISI mematok target lebih tinggi terhadap penjualan roda dua di 2018. Yaitu mencapai 6 juta sampai 6,1 juta unit motor. Alasannya, diyakini tak ada lagi kenaikan yang memberatkan daya beli masyarakat terhadap sepeda motor. "Kan pemerintah janji enggak ada kenaikan listrik, BBM (bahan bakar minyak) lagi. Dan tidak ada lagi aturan yang memberatkan industri sepeda motor," kata dia.*
Melihat angka tersebut, artinya pasar kuda besi dalam negeri mencapai target yang ditetapkan yaitu sebanyak 5.750.000 unit sepanjang 2017. Namun pencapaian itu setelah AISI merevisi target penjualan dari 6,2 juta unit menjadi 5,9 juta unit, sebelum AISI kembali merevisi target menjadi 5.750.000 unit setelah melihat kondisi perekonomian di pertengahan tahun 2017.
Menurut data AISI, penjualan sepeda motor pada Desember 2017 hanya 415.996 unit, atau turun 24,4 persen dari November 2017 yang sebanyak 550.303 unit. Penurunan penjualan pada Desember disebabkan banyaknya libur nasional seperti Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2018.
Hal ini pun ditanggapi Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala. Menurut dia, penurunan penjualan sepeda motor sepanjang 2017 terjadi karena beberapa faktor, salah satunya kenaikan tarif dasar listrik di 2017. "Ada pengaruhnya, yaitu kenaikan listrik, biaya jasa STNK dan BPKB naik di atas 120 persen," kata Sigit dikutip viva, Rabu (10/1).
Perubahan panen yang bergeser dan perubahan berbagai aturan dari Otoritas Jasa Keuangan, dinilainya turut mempengaruhi penurunan penjualan sepeda motor di Indonesia. "Aturan OJK dan panen pengaruhi (penurunan penjualan)," ujarnya menambahkan.
Untuk tahun ini, Astra Honda Motor (AHM) masih menikmati pasar roda dua Indonesia. Perusahaan motor dengan logo sayap mengepak itu mencetak penjualan tertinggi di Tanah Air yakni sebesar 4.385.888 unit dengan pangsa pasar 74,51 persen.
Sementara posisi kedua yaitu Yamaha 1.348.211 unit dengan pangsa pasar 22,90 persen, diikuti Kawasaki 78.637 unit atau berhasil meraih pangsa pasar 1,34 persen, Suzuki 72.191 unit (pangsa pasar 1,23 persen) dan TVS 1.176 unit (pangsa pasar 0,02 persen). Satu sisi kinerja ekspor sepeda motor mencapai 431.187 unit. Secara total penjualan domestik maupun ekspor mencapai 6.317.290 unit, naik 1,64 persen dibandingkan 2016 sebanyak 6.215.350 unit.
Meski mengalami penurunan, AISI mematok target lebih tinggi terhadap penjualan roda dua di 2018. Yaitu mencapai 6 juta sampai 6,1 juta unit motor. Alasannya, diyakini tak ada lagi kenaikan yang memberatkan daya beli masyarakat terhadap sepeda motor. "Kan pemerintah janji enggak ada kenaikan listrik, BBM (bahan bakar minyak) lagi. Dan tidak ada lagi aturan yang memberatkan industri sepeda motor," kata dia.*
Komentar