Keterbatasan Komputer Jadi Kendala UNBK
8 SMP di Klungkung yang siap Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada 2018 ini, mulai mempersiapkan sarana dan prasarana.
SEMARAPURA, NusaBali
Di antaranya, komputer, teknisi, server termasuk mematangkan mental siswa kelas IX untuk menjalani UNBK. Namun hingga kini ketersediaan komputer masih menjadi persoalan di sekolah. Sehingga dalam hal ini sekolah berusaha melengkapi kekurangan itu dengan minjam komputer kepada guru, maupun siswa. Kepala SMPN 1 Semarapura, Klungkung, I Nyoman Karyawan saat dikonfirmasi mengatakan, tahun 2018 pihaknya siap menggelar UNBK. Untuk ketersediaan komputer sejauh ini masih kurang dan pengadaan itu akan dibantu oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Klungkung. “Dari dinas akan memberikan bantuan 40 unit komputer, Februari mungkin akan terealisasi,” ujar Karyawan, Rabu (10/1).
Kata dia, siswa kelas IX SMPN 1 Semarapura yang akan mengikuti UNBK 469 siswa. Karena dibagi menjadi tiga sift maka harus ada 158 komputer atau laptop dan komputer cadangan 10 persen atau 15 unit, maka total komputer yang diperlukan 173 unit dan 5 server. Saat ini di SMPN 1 Semarapura memiliki 80 unit komputer, ditambah lagi 40 unit dari Disdik maka baru tersedia 120. “Untuk melengkapi kekurangan itu kami berencana meminjam laptop kepada para guru dan siswa yang memiliki,” ujarnya.
Karyawan mengaku sudah sempat mendata guru maupun siswa yang memiliki laptop dan bisa digunakan untuk UNBK. Namun setelah dicek berdasarkan standar untuk ujian online, untuk laptop siswa yang bisa digunakan hanya 53 unit dari 180 laptop, sedangkan laptop guru yang bisa digunakan 15 unit. Siswa juga sudah dipersiapkan agar siap mental, untuk itu akan dilakukan beberapa kali simulasi. “Kami sudah siap ikut UNBK,” tegas Karyawan. Mengenai tenaga server dan teknisi tengah disiapkan.
Sekolah SMP di Kabupaten Klungkung yang siap mengikuti UNBK semakin bertambah. Pada 2017 lalu hanya SMPN 2 Semarapura, Klungkung yang mengikuti, sedangkan pada 2018 ini menambah lagi 7 SMP baik di wilayah Klungkung Daratan maupuan seberang pulau Kecamatan Nusa Penida. 8 SMP yang akan mengikuti UNBK yakni SMP 1 Banjarangkan (353 siswa), SMPN 2 Banjarangkan (177 siswa), SMPN 1 Semarapura (469 siswa), SMPN 2 Semarapura (355 siswa), Mts Hasanudin (72 siswa), SMP 1 Dawan (249 siswa), SMPN 1 Nusa Penida (172 siswa) dan SMPN 2 Nusa Penida (169 siswa).*wan
Kata dia, siswa kelas IX SMPN 1 Semarapura yang akan mengikuti UNBK 469 siswa. Karena dibagi menjadi tiga sift maka harus ada 158 komputer atau laptop dan komputer cadangan 10 persen atau 15 unit, maka total komputer yang diperlukan 173 unit dan 5 server. Saat ini di SMPN 1 Semarapura memiliki 80 unit komputer, ditambah lagi 40 unit dari Disdik maka baru tersedia 120. “Untuk melengkapi kekurangan itu kami berencana meminjam laptop kepada para guru dan siswa yang memiliki,” ujarnya.
Karyawan mengaku sudah sempat mendata guru maupun siswa yang memiliki laptop dan bisa digunakan untuk UNBK. Namun setelah dicek berdasarkan standar untuk ujian online, untuk laptop siswa yang bisa digunakan hanya 53 unit dari 180 laptop, sedangkan laptop guru yang bisa digunakan 15 unit. Siswa juga sudah dipersiapkan agar siap mental, untuk itu akan dilakukan beberapa kali simulasi. “Kami sudah siap ikut UNBK,” tegas Karyawan. Mengenai tenaga server dan teknisi tengah disiapkan.
Sekolah SMP di Kabupaten Klungkung yang siap mengikuti UNBK semakin bertambah. Pada 2017 lalu hanya SMPN 2 Semarapura, Klungkung yang mengikuti, sedangkan pada 2018 ini menambah lagi 7 SMP baik di wilayah Klungkung Daratan maupuan seberang pulau Kecamatan Nusa Penida. 8 SMP yang akan mengikuti UNBK yakni SMP 1 Banjarangkan (353 siswa), SMPN 2 Banjarangkan (177 siswa), SMPN 1 Semarapura (469 siswa), SMPN 2 Semarapura (355 siswa), Mts Hasanudin (72 siswa), SMP 1 Dawan (249 siswa), SMPN 1 Nusa Penida (172 siswa) dan SMPN 2 Nusa Penida (169 siswa).*wan
1
Komentar