Pilkada di Bali, DPP Demokrat Instruksi Kader All Out
Rekomendasi DPP Demokrat sudah turun untuk pasangan calon di seluruh Pilkada serentak 2018, termasuk untuk Pilgub Bali, Pilkada Gianyar dan Pilkada Klungkung.
DENPASAR, NusaBali
DPP Demokrat instruksikan kader all out menangkan kandidat yang diusung. Wasekjen DPP Demokrat, Putu Supadma Rudana kepada NusaBali, Rabu (10/1) mengatakan DPP Demokrat atensi serius pemenangan Pilkada, karena jadi tolok ukur pertarungan Pileg/Pilpres 2019.
Anggota Komisi X Fraksi Partai Demokrat ini mengatakan rekomendasi Ketua Umum DPP Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada pasangan calon semuanya di Bali terukur dengan pertimbangan-pertimbangan strategis-politis. Sehingga seluruh kader wajib untuk mengamankan kemenangan pasangan calon yang diusung. “Harus all out diamankan kader,” ujar Supadma Rudana.
Di Pilgub Bali 2018 ini, Demokrat mengusung paket Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) berkoalisi dengan Partai Golkar, Gerindra, NasDem dan PKS. Untuk Pilkada Gianyar, Demokrat mengusung paket Tjokorda Raka Kerthayasa-Pande Istri Maharani Primadewi (Kertha-Maha). Sedangkan di Pilkada Klungkung Demokrat mengusung incumbent Nyoman Suwirta-Made Kasta (Suwasta). Supadma Rudana mengatakan DPP pun sudah siapkan juru kampanye turun di Pilkada serentak di Provinsi Bali, walaupun masih tentatif.
“Untuk seluruh Pilkada di Bali, memang tantangannya luar biasa. Tetapi setidaknya kader akan teruji, mesin politik partai akan teruji di sini. Kemenangan Pilkada ini mengasah daya jelajah kader untuk menghadapi Pileg 2019. DPP sudah rencanakan turunkan jurkam juga,” tegas politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini.
Namanya target menurut Supadma Rudana semua kader harus optimis. “Namanya target dalam pertarungan, tidak mungkin ada orang mengharapkan kalah,” tegas politisi senior Demokrat yang juga Ketua Karang Taruna Provinsi Bali ini. Khusus untuk di Pilkada Gianyar menurut Supadma Rudana sebagai putra daerah asal Gianyar paket Kertha-Maha yang direkomendasikan DPP partai Demokrat sangat tepat.
Sosok Tjokorda Raka Kerthayasa alias Cok Ibah adalah figur yang memiliki kemampuan dari berbagai hal. Mulai dari sisi kepedulian dengan adat dan budaya, pariwisata sampai dengan kesenian.
“Saya mengenal Cok Ibah ini politisi yang mengakar karena dia cukup mumpuni di bidang seni-budaya Agama dan adat,” tegas Supadma Rudana. Sehingga sangat tepat sosok Kerthayasa berpasangan dengan Pande Istri Maharani Primadewi alias Gek Rani yang menjadi simbol kesetaraan gender. Kata Supadma Rudana, di Karangasem dan Tabanan pemimpin perempuan sudah membuktikan diri bisa muncul dan layak. “Artinya masyarakat Gianyar yang ingin memiliki pemimpin perempuan bisa mengarahkan aspirasi ke Kertha-Maha. Karena kesetaraan perempuan ini ada pada sosok Maharani. Pemimpin perempuan itu bukan hal tabu,” tegas pria yang juga Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia ini. *nat
Anggota Komisi X Fraksi Partai Demokrat ini mengatakan rekomendasi Ketua Umum DPP Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada pasangan calon semuanya di Bali terukur dengan pertimbangan-pertimbangan strategis-politis. Sehingga seluruh kader wajib untuk mengamankan kemenangan pasangan calon yang diusung. “Harus all out diamankan kader,” ujar Supadma Rudana.
Di Pilgub Bali 2018 ini, Demokrat mengusung paket Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) berkoalisi dengan Partai Golkar, Gerindra, NasDem dan PKS. Untuk Pilkada Gianyar, Demokrat mengusung paket Tjokorda Raka Kerthayasa-Pande Istri Maharani Primadewi (Kertha-Maha). Sedangkan di Pilkada Klungkung Demokrat mengusung incumbent Nyoman Suwirta-Made Kasta (Suwasta). Supadma Rudana mengatakan DPP pun sudah siapkan juru kampanye turun di Pilkada serentak di Provinsi Bali, walaupun masih tentatif.
“Untuk seluruh Pilkada di Bali, memang tantangannya luar biasa. Tetapi setidaknya kader akan teruji, mesin politik partai akan teruji di sini. Kemenangan Pilkada ini mengasah daya jelajah kader untuk menghadapi Pileg 2019. DPP sudah rencanakan turunkan jurkam juga,” tegas politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini.
Namanya target menurut Supadma Rudana semua kader harus optimis. “Namanya target dalam pertarungan, tidak mungkin ada orang mengharapkan kalah,” tegas politisi senior Demokrat yang juga Ketua Karang Taruna Provinsi Bali ini. Khusus untuk di Pilkada Gianyar menurut Supadma Rudana sebagai putra daerah asal Gianyar paket Kertha-Maha yang direkomendasikan DPP partai Demokrat sangat tepat.
Sosok Tjokorda Raka Kerthayasa alias Cok Ibah adalah figur yang memiliki kemampuan dari berbagai hal. Mulai dari sisi kepedulian dengan adat dan budaya, pariwisata sampai dengan kesenian.
“Saya mengenal Cok Ibah ini politisi yang mengakar karena dia cukup mumpuni di bidang seni-budaya Agama dan adat,” tegas Supadma Rudana. Sehingga sangat tepat sosok Kerthayasa berpasangan dengan Pande Istri Maharani Primadewi alias Gek Rani yang menjadi simbol kesetaraan gender. Kata Supadma Rudana, di Karangasem dan Tabanan pemimpin perempuan sudah membuktikan diri bisa muncul dan layak. “Artinya masyarakat Gianyar yang ingin memiliki pemimpin perempuan bisa mengarahkan aspirasi ke Kertha-Maha. Karena kesetaraan perempuan ini ada pada sosok Maharani. Pemimpin perempuan itu bukan hal tabu,” tegas pria yang juga Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia ini. *nat
Komentar