3.000 Pengungsi Tinggalkan Klungkung
Pengungsi asal Karangasem di Kabupaten Klungkung, secara bertahap pulang ke kampung halamannya masing-masing.
SEMARAPURA, NusaBali
Kondisi ini pascapenurunan radius bahaya Gunung Agung dari 8 - 10 km menjadi 6 km, Rabu (3/1) lalu. Sampai saat ini pengungsi yang sudah pulang kampung mencapai 3.000 orang. Pengungsi yang pulang tersebut baik di Posko Induk GOR Swecapura, Desa Gelgel, Klungkung maupun pengungsi di banjar. Namun kali ini mereka pulang secara mandiri alias tidak diantar oleh petugas. “Dari 9.000 pengungsi sejak seminggu lalu yang sudah pulang kampung sekitar 3.000 pengungsi,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada, kepada NusaBali, Kamis (11/1).
Kata dia, pengungsi yang pulang tersebut pascapenurunan radius bahaya Gunung Agung menjadi 6 Km. Sehingga pengungsi di luar radius itu memutuskan pulang dengan harapan bisa beraktivitas seperti biasanya. Pulang dilakukan secara mandiri. “Kami siap menerima kembali semeton pengungsi, apabila kondisi Gunung Agung tidak kondusif, namun kami tetap berharap agar suasana bencana ini segera berlalu,” ujarnya.
Lebih lanjut Widiada merinci pengungsi asal Karangasem di Kabupaten Rabu (10/1), pengungsi di Kabupaten Klungkung; 6.285 jiwa, tersebar di 36 Desa/Kelurahan. Di antaranya di Kecamatan Klungkung 3.173 jiwa, posko induk GOR Swecapura 986 jiwa, pengungsi di luar GOR tersebar di 14 desa/kelurahan.
Pengungsi di Kecamatan Dawan 841 jiwa, tersebar pada sembilan desa. Pengungsi di Kecamatan Banjarangkan 1.285 jiwa. Siswa pengungsi yang bersekolah di sekolah Klungkung 517 jiwa yakni 43 siswa TK/PAUD, 281 siswa SD, 184 siswa SMP dan 9 SMA.
Pasien yang ditangani oleh RSUD 2.544 jiwa dengan total klaim pelayanan pasien pengungsi Gunung Agung sebesar Rp 1.855.021.810. Di antaranya klaim layanan pasien umum Rp 1.351.501.909 dan klaim pelayanan pasien BPJS Rp 503.519.901. Total klaim untuk pelayanan jenazah pengungsi Gunung Agung Rp 9.905.000. Sedangkan data ternak pengungsi masih ada 175 ternak, terdiri dari 168 ternak sapi, 6 kambing dan 1 kuda.
Persediaan logistik untuk pengungsi yakni air mineral 545 dus, mie instan 2.015 dus, beras 15.136 kg, minyak goreng 567 liter, saldo rekening Klungkung peduli Bencana Gunung Agung Rp 543.198.672. “Total dana sumbangan dari donatur yg terkumpul melalui rekening BPD Bali, Rp 1.086.568.900 dan total pengeluaran untuk keperluan logistik dapur umum Rp 543.370.228,” ujarnya.*wan
Kata dia, pengungsi yang pulang tersebut pascapenurunan radius bahaya Gunung Agung menjadi 6 Km. Sehingga pengungsi di luar radius itu memutuskan pulang dengan harapan bisa beraktivitas seperti biasanya. Pulang dilakukan secara mandiri. “Kami siap menerima kembali semeton pengungsi, apabila kondisi Gunung Agung tidak kondusif, namun kami tetap berharap agar suasana bencana ini segera berlalu,” ujarnya.
Lebih lanjut Widiada merinci pengungsi asal Karangasem di Kabupaten Rabu (10/1), pengungsi di Kabupaten Klungkung; 6.285 jiwa, tersebar di 36 Desa/Kelurahan. Di antaranya di Kecamatan Klungkung 3.173 jiwa, posko induk GOR Swecapura 986 jiwa, pengungsi di luar GOR tersebar di 14 desa/kelurahan.
Pengungsi di Kecamatan Dawan 841 jiwa, tersebar pada sembilan desa. Pengungsi di Kecamatan Banjarangkan 1.285 jiwa. Siswa pengungsi yang bersekolah di sekolah Klungkung 517 jiwa yakni 43 siswa TK/PAUD, 281 siswa SD, 184 siswa SMP dan 9 SMA.
Pasien yang ditangani oleh RSUD 2.544 jiwa dengan total klaim pelayanan pasien pengungsi Gunung Agung sebesar Rp 1.855.021.810. Di antaranya klaim layanan pasien umum Rp 1.351.501.909 dan klaim pelayanan pasien BPJS Rp 503.519.901. Total klaim untuk pelayanan jenazah pengungsi Gunung Agung Rp 9.905.000. Sedangkan data ternak pengungsi masih ada 175 ternak, terdiri dari 168 ternak sapi, 6 kambing dan 1 kuda.
Persediaan logistik untuk pengungsi yakni air mineral 545 dus, mie instan 2.015 dus, beras 15.136 kg, minyak goreng 567 liter, saldo rekening Klungkung peduli Bencana Gunung Agung Rp 543.198.672. “Total dana sumbangan dari donatur yg terkumpul melalui rekening BPD Bali, Rp 1.086.568.900 dan total pengeluaran untuk keperluan logistik dapur umum Rp 543.370.228,” ujarnya.*wan
1
Komentar