Hujan, Taman 'Korea' Tukad Badung Terendam
Hujan yang mengguyur Kota Denpasar selama sehari penuh Kamis (11/1) kemarin, membuat air Tukad Badung, di Jalan Gajah Mada, Denpasar meluap.
DENPASAR, NusaBali
Akibatnya, Taman Tukad Badung yang mengadopsi penataan sungai ala Seoul, Korea Selatan itu, terendam beserta kebun mini yang ada di tempat tersebut. Bahkan, jogging track di sebelah barat sungai hampir tak terlihat digenangi air keruh.
Terlihat, hingga sore hari tempat wisata air yang terletak di sebelah barat Pasar Badung tersebut terendam pada sisi sebelah barat sungai, kendati sebelah timur juga terkena imbas, namun tidak keseluruhannya terendam oleh luapan yang terjadi karena air bah dari hulu tersebut. Kebun mini yang sebelumnya terlihat hijau dan bersih juga tak terlihat karena air yang datang kecoklatan.
Sayangnya, hingga sore kemarin, belum ada solusi untuk menanggulangi luapan Tukad Badung tersebut. "Sungai itu memang menjadi pembuangan akhir limbah air dari hulu. Jadi bagaimanapun penataannya pasti akan tergenang, dan itu kan memang sudah diprediksi bahkan juga memang dibuat seperti itu. Karena dalam kajian sudah dipastikan saat hujan besar tempat itu akan terendam," ungkap Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar Made Widiasa, kemarin.
Kata Widiada, pihaknya memang sengaja mendesain seperti itu karena sungai tersebut dibuat dengan tujuan mengedukasi dan mengubah mainset masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai. "Itu kan sudah ada kajian dan memang sengaja dibuat seperti itu, karena sungai itu ditata untuk edukasi masyarakat agar menjaga sungai tetap bersih," tambahnya.
Lanjut Widiasa, dengan keadaan Tukad Badung yang menjadi pembuangan air terakhir, maka sebaik apapun penataannya pasti akan meluap. Tetapi kata dia, meluap air tersebut hanya bersifat sementara, jika hujan sudah reda maka akan kembali surut. Oleh karena itu, pihaknya menyediakan sistem pemeliharaan pasca meluapnya Tukad Badung untuk membersihkan lumpur yang tersisa. "Selain itu kami juga menata kembali kebun mini yang ada di pinggiran Tukad Badung, sehingga bisa rapi kembali sesuai dengan harapan rakyat. Jadi, taman tersebut kembali bisa bisa dikunjungi setelah air surut dan musim panas. Karena jika air sudah surut keindahan sungai tersebut akan kembali terlihat indah," ucapnya. Untuk saat ini pihaknya mengatakan belum melakukan perencanaan apapun terkait luapan air tersebut.*m
Terlihat, hingga sore hari tempat wisata air yang terletak di sebelah barat Pasar Badung tersebut terendam pada sisi sebelah barat sungai, kendati sebelah timur juga terkena imbas, namun tidak keseluruhannya terendam oleh luapan yang terjadi karena air bah dari hulu tersebut. Kebun mini yang sebelumnya terlihat hijau dan bersih juga tak terlihat karena air yang datang kecoklatan.
Sayangnya, hingga sore kemarin, belum ada solusi untuk menanggulangi luapan Tukad Badung tersebut. "Sungai itu memang menjadi pembuangan akhir limbah air dari hulu. Jadi bagaimanapun penataannya pasti akan tergenang, dan itu kan memang sudah diprediksi bahkan juga memang dibuat seperti itu. Karena dalam kajian sudah dipastikan saat hujan besar tempat itu akan terendam," ungkap Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar Made Widiasa, kemarin.
Kata Widiada, pihaknya memang sengaja mendesain seperti itu karena sungai tersebut dibuat dengan tujuan mengedukasi dan mengubah mainset masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai. "Itu kan sudah ada kajian dan memang sengaja dibuat seperti itu, karena sungai itu ditata untuk edukasi masyarakat agar menjaga sungai tetap bersih," tambahnya.
Lanjut Widiasa, dengan keadaan Tukad Badung yang menjadi pembuangan air terakhir, maka sebaik apapun penataannya pasti akan meluap. Tetapi kata dia, meluap air tersebut hanya bersifat sementara, jika hujan sudah reda maka akan kembali surut. Oleh karena itu, pihaknya menyediakan sistem pemeliharaan pasca meluapnya Tukad Badung untuk membersihkan lumpur yang tersisa. "Selain itu kami juga menata kembali kebun mini yang ada di pinggiran Tukad Badung, sehingga bisa rapi kembali sesuai dengan harapan rakyat. Jadi, taman tersebut kembali bisa bisa dikunjungi setelah air surut dan musim panas. Karena jika air sudah surut keindahan sungai tersebut akan kembali terlihat indah," ucapnya. Untuk saat ini pihaknya mengatakan belum melakukan perencanaan apapun terkait luapan air tersebut.*m
Komentar