Dua SMK Negeri di Karangasem Pilih UNBKP
Dua dari empat SMK negeri di Karangasem yakni SMKN Amlapura dan SMKN Kubu pilih Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNBKP).
12 SMP di Bangli Siap Terapkan UNBK
AMLAPURA, NusaBali
SMKN Kubu yang telah didukung fasilitas computer memadai tak pilih UNBK karena khawatir saat puncak ujian nasional terjadi erupsi Gunung Agung. Sementara SMKN Amlapura pilih UNBKP karena ketersediaan komputer belum mencukupi.
Kepala SMKN Kubu, I Nengah Suba, mengatakan, secara teknis siap ikut UNBK karena telah didukung fasilitas memadai. Tersedia 112 unit komputer dengan peserta UN sebanyak 340 siswa. Hanya saja lokasi SMKN Kubu berada di kawasan rawan bencana (KRB) II dan zona merah. Nengah Suba khawatir setelah semua siswa didaftarkan ikut UNBK, tetapi di puncak pelaksanaan UNBK tiba-tiba Gunung Agung erupsi dan memuntahkan lahar panas sehingga siswa SMKN Kubu kembali mengungsi.
Sebelumnya semua siswa SMKN Kubu mengungsi belajar ke SMKN Tejakula, Buleleng. “Kalau Gunung Agung erupsi, lalu kami mengungsi, kan sulit ikut UNBK. Makanya pilih UNBKP, jika akhirnya perkiraan terburuk kami kembali mengungsi bisa ikut ujian dengan menggunakan tes,” kata Nengah Suba, Jumat (12/1). Diakui, UNBK lebih cepat dan lebih praktis, tidak perlu ada tes, tidak perlu berita acara membakar sisa tes karena ujian lewat online.
Sementara Kepala SMKN Amlapura, I Wayan Artana, memilih UNBK karena ketersediaan komputer belum mencukupi. Tercatat 387 siswa kelas XII dengan 20 unit komputer. “Kami telah menjajagi kerjasama di SMAN 1 Amlapura. Ternyata dengan banyaknya siswa, tidak mampu menampung ikut UNBK,” kata Wayan Artana. Terpisah, Kepala SMAN 1 Amlapura, Wayan Sugiana, mengakui SMKN Amlapura telah berkoordinasi berniat numpang UNBK. Hanya saja, SMAN 1 Amlapura memiliki 110 komputer untuk 312 siswa. “Kami tidak mungkin bisa melayani SMKN Amlapura dengan 387 siswa,” katanya.
Informasi di lapangan, dari 4 SMK negeri di Karangasem hanya SMKN Manggis dan SMKN Abang yang ikut UNBK. Kepala SMKN Abang, I Made Kerta Negara, mengaku telah siap ikut UNBK. “Dari awal kami menyelenggarakan UNBK, apalagi fasilitas komputer mendukung dan di daerah aman dari bahaya Gunung Agung,” katanya. Sementara dari 9 SMA negeri hanya 8 SMA negeri ikut UNBK. Masing-masing SMAN 1 Amlapura dengan 312 siswa, SMAN 2 Amlapura 284 siswa, SMAN 3 Amlapura 229 siswa, SMAN Manggis 169 siswa, SMAN Selat 182 siswa, SMAN Rendang 235 siswa, dan SMAN Sidemen 200 siswa. SMAN Bebandem sebenarnya sudah siap ikut UNBK, tersedia 76 komputer dengan 164 siswa hanya saja berada di KRB III. “Kami secara teknis telah siap, hanya saja khawatir Gunung Agung erupsi di puncak UN,” ungkap Kepala SMAN Bebandem, I Ketut Marta Ariana.
Sementara dari 29 SMP di Kabupaten Bangli, sebanyak 12 SMP siap melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ajaran 2017/2018. Sebelumnya, pada tahun ajaran 2016/2017, hanya 2 SMP yakni SMPN 1 Bangli dan SMPN 3 Bangli yang melaksanakan UNBK.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bangli, I Nyoman Suteja, mengatakan, berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan para kepala sekolah beberapa hari lalu, jumlah SMP negeri maupun swasta yang melaksanakan UNBK ada 12 sekolah. SMP yang menyatakan kesiapannya melaksanakan UNBK yakni SMPN 1 Tembuku, SMPN 2 Tembuku, SMPN 3 Tembuku, SMPN 4 Tembuku, SMPN 1 Bangli, SMPN 2 Bangli, SMPN 3 Bangli, SMPN 5 Bangli, SMP Gurukula, SMPN 1 Susut, SMPN 1 Kintamani, dan SMPN 2 Kintamani.
Dikatakan, beberapa sekolah belum bisa melaksanakan UNBK karena kekurangan komputer. “Melihat petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pelaksanaan UNBK, sekolah harus memilki komputer 30 persen dari jumlah siswa yang mengikuti ujian nasional,” ungkapnya. Bagi sekolah-sekolah yang belum bisa melaksanakan UNBK, maka untuk UN masih berbasis Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNBKP),” jelasnya.
Nyoman Suteja menambahkan, meningkatnya jumlah sekolah yang melaksanakan UNBK karena keseriusan sekolah meningkatkan mutu pendidikan. “Sekolah yang komputernya kurang, memanfaatkan laptop milik para guru dan atau meminjam computer di sekolah SMA/SMK terdekat,” ujarnya. Nyoman Suteja berharap, bagi sekolah yang belum bisa melaksanakan UNBK tahun ini, tahun ajaran berikutnya bisa melaksanakan UNBK. *k16, e
Komentar