Darius Tewas karena Luka Tusuk di Perut Kanan
Korban Geng Motor di Jalan Raya Dalung, Kuta Utara
DENPASAR, NusaBali
Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah Denpasar, atas permintaan langsung dari kepolisian, melakukan otopsi terhadap korban begal, Darius Taba Kababa, 32, Sabtu (13/1) pukul 10.00 Wita. Pria asal Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu harus meregang nyawa saat dalam perjalanan pulang diserang segerombolan geng motor di depan SD Immanuel Dalung, Banjar Kwanji, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung, pada Rabu (10/1) sekitar pukul 03.30 Wita.
Berdasarkan hasil pemeriksaan luar, ditemukan luka terbuka pada perut kanan. “Ada luka lecet di kepala kanan bagian belakang, dan luka lecet pada tungkai kaki kanan. Kami terima jenazah tersebut hari Rabu (10/1),” ujar Koordinator Administrasi dan Umum Instalasi Forensik RSUP Sanglah dr Henky.
Sedangkan dari hasil otopsi, luka terbuka pada perut kanan itu merupakan luka tusuk. Luka inilah yang mengakibatkan korban mengalami pendarahan hebat. “Untuk sebab kematian, karena luka tusuk pada perut kanan itu, sampai menembus pembuluh darah besar yang ada di perut kanan. Tusukan ini yang menimbulkan pendarahan,” imbuhnya. Disinggung mengenai adanya tanda-tanda perlawanan, dr Henky mengatakan tanda tersebut kurang jelas, karena luka-luka lecetnya ada di tungkai. Usai otopsi, jenazah telah diambil pihak keluarga.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dua pengendara sepeda motor menjadi korban penyerangan geng motor saat melintas di Jalan Raya Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Rabu (10/1) dini hari pukul 03.30 Wita. Salah satu korban langsung tewas mengenaskan di lokasi TKP akibat dikeroyok komplotan geng motor menggunakan senjata tajam, sementara satu korban lagi berhasil menyelamatkan diri dalam kondisi terluka.
Korban tewas dalam penyerangan geng motor yang berlokasi tepat di depan SD Immanuel kawasan Banjar Kwanji, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Rabu dinihari adalah Darius Taba Kababa, 32, pria asal Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tinggal di kawasan Banjar Gede, Desa Abianbase, Kecamatan Mengwi, Badung. Sedangkan rekannya, Ayub Kedu Lere, 26, selamat dari maut setelah berhasil melarikan lari dalam kondisi terluka.
Informasi di lapangan, saat aksi penyerangan oleh komplotan geng motor berjumlah belasan orang, korban Darius Taba Kababa dalam perjalanan pulang ke Banjar Gede, Desa Abianbase usai menjenguk kerabatnya yang dirawat di RSUP Sanglah, Denpasar. Korban Darius Taba dibonceng rekannya, Ayub Kedu Lere, dengan sepeda motor Shogun biru DK 5129 FW.
Begitu melintas di lokasi TKP, secara tiba-tiba ada sekelompok ABG bermotor mengejar motor yang ditunggangi Ayub Kedu berboncengan. Satu pelaku yang naik motor Scoopy warna putih menghadang korban dari depan, belasan anggota geng motor lainnya mengepung dari arah belakang. Lalu, kedua korban disuruh turun dari motornya, kemudian mereka diminta menyerahkan seluruh harta benda yang dibawanya.
Tidak hanya itu, para pelaku yang rata-rata masih ABG juga mengancam akan geledah paksa kedua korban jika permintaannya tidak diindahkan. Ternyata, kedua korban tidak mengindahkan permintaan komplotan geng motor yang diduga sedang mabuk tersebut.
Akibatnya, kedua korban dikeroyok belasan pelaku hingga babak belur. Bahkan, korban Darius Taba tewas di lokasi TKP setelah dadanya ditusuk salah satu pelaku menggunakan senjata samurai. Beruntung, rekan korban yakni Ayub Kedu berhasil kabur menyelamatkan diri dalam kondisi terluka di wajah.
Insiden penyerangan geng motor ini dilaporkan warga ke Polsek Kuta Utara. Begitu mendapat laporan, jajaran Polsek Kuta Utara langsung terjun ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP sembari mengevakuasi korban Darius Taba. Korban yang terkapar bersimbah darah kemudian dibawa ke RSUD Mangusada di Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung. Namun, korban sudah dalam kondisi tewas saat dibawa ke rumah sakit.
Kepada petugas, Ayub Kedu mengakui saat penghadangan terjadi, kondisi di Jalan Raya Dalung masih sepi. “Kami dihadang ramai-ramai. Satu pengendara motor Scoopy warna putih menghadang dari depan, sementara pelaku lainnya berada di belakang. Mereka ada yang membawa pedang, balok, dan batu. Mereka minta kami keluarkan HP, dompet, atau harta benda apa saja. Setelah, kami diserang membabibuta,” kata Ayub Kedu. *ind
Berdasarkan hasil pemeriksaan luar, ditemukan luka terbuka pada perut kanan. “Ada luka lecet di kepala kanan bagian belakang, dan luka lecet pada tungkai kaki kanan. Kami terima jenazah tersebut hari Rabu (10/1),” ujar Koordinator Administrasi dan Umum Instalasi Forensik RSUP Sanglah dr Henky.
Sedangkan dari hasil otopsi, luka terbuka pada perut kanan itu merupakan luka tusuk. Luka inilah yang mengakibatkan korban mengalami pendarahan hebat. “Untuk sebab kematian, karena luka tusuk pada perut kanan itu, sampai menembus pembuluh darah besar yang ada di perut kanan. Tusukan ini yang menimbulkan pendarahan,” imbuhnya. Disinggung mengenai adanya tanda-tanda perlawanan, dr Henky mengatakan tanda tersebut kurang jelas, karena luka-luka lecetnya ada di tungkai. Usai otopsi, jenazah telah diambil pihak keluarga.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dua pengendara sepeda motor menjadi korban penyerangan geng motor saat melintas di Jalan Raya Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Rabu (10/1) dini hari pukul 03.30 Wita. Salah satu korban langsung tewas mengenaskan di lokasi TKP akibat dikeroyok komplotan geng motor menggunakan senjata tajam, sementara satu korban lagi berhasil menyelamatkan diri dalam kondisi terluka.
Korban tewas dalam penyerangan geng motor yang berlokasi tepat di depan SD Immanuel kawasan Banjar Kwanji, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Rabu dinihari adalah Darius Taba Kababa, 32, pria asal Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tinggal di kawasan Banjar Gede, Desa Abianbase, Kecamatan Mengwi, Badung. Sedangkan rekannya, Ayub Kedu Lere, 26, selamat dari maut setelah berhasil melarikan lari dalam kondisi terluka.
Informasi di lapangan, saat aksi penyerangan oleh komplotan geng motor berjumlah belasan orang, korban Darius Taba Kababa dalam perjalanan pulang ke Banjar Gede, Desa Abianbase usai menjenguk kerabatnya yang dirawat di RSUP Sanglah, Denpasar. Korban Darius Taba dibonceng rekannya, Ayub Kedu Lere, dengan sepeda motor Shogun biru DK 5129 FW.
Begitu melintas di lokasi TKP, secara tiba-tiba ada sekelompok ABG bermotor mengejar motor yang ditunggangi Ayub Kedu berboncengan. Satu pelaku yang naik motor Scoopy warna putih menghadang korban dari depan, belasan anggota geng motor lainnya mengepung dari arah belakang. Lalu, kedua korban disuruh turun dari motornya, kemudian mereka diminta menyerahkan seluruh harta benda yang dibawanya.
Tidak hanya itu, para pelaku yang rata-rata masih ABG juga mengancam akan geledah paksa kedua korban jika permintaannya tidak diindahkan. Ternyata, kedua korban tidak mengindahkan permintaan komplotan geng motor yang diduga sedang mabuk tersebut.
Akibatnya, kedua korban dikeroyok belasan pelaku hingga babak belur. Bahkan, korban Darius Taba tewas di lokasi TKP setelah dadanya ditusuk salah satu pelaku menggunakan senjata samurai. Beruntung, rekan korban yakni Ayub Kedu berhasil kabur menyelamatkan diri dalam kondisi terluka di wajah.
Insiden penyerangan geng motor ini dilaporkan warga ke Polsek Kuta Utara. Begitu mendapat laporan, jajaran Polsek Kuta Utara langsung terjun ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP sembari mengevakuasi korban Darius Taba. Korban yang terkapar bersimbah darah kemudian dibawa ke RSUD Mangusada di Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung. Namun, korban sudah dalam kondisi tewas saat dibawa ke rumah sakit.
Kepada petugas, Ayub Kedu mengakui saat penghadangan terjadi, kondisi di Jalan Raya Dalung masih sepi. “Kami dihadang ramai-ramai. Satu pengendara motor Scoopy warna putih menghadang dari depan, sementara pelaku lainnya berada di belakang. Mereka ada yang membawa pedang, balok, dan batu. Mereka minta kami keluarkan HP, dompet, atau harta benda apa saja. Setelah, kami diserang membabibuta,” kata Ayub Kedu. *ind
1
Komentar