BNPB Urung Cek Kondisi KRB III
Perjalanan rombongan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) untuk cek kondisi di kawasan rawan bencana (KRB) III, Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem tidak berlanjut.
AMLAPURA, NusaBali
Rombongan BNPB yang dipimpin PJOK (Penanggungjawab Operasional Kegiatan) Eviana, urung melakukan pengecekan karena tak bisa melintas akibat pohon tumbang melintang di jalan, Sabtu (13/1) siang.
Sebelum turun ke KRB III, Eviana terlebih dahulu mengecek kondisi relawan di tiap desa KRB III via komunikasi HT dari Sekretariat Pasemetonan Jagabaya (Pasebaya) Gunung Agung Karangasem di Banjar Wates Tengah, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat. Setelah relawan di tiap desa yang memegang HT diajak komunikasi menyangkut kondisi terakhir masyarakat, kondisi alam, jalur-jalur evakuasi, serta kondisi sungai, Eviana putuskan turun ke lapangan untuk pengecekan langsung.
Saat melakukan kunjungan ke Banjar Sogra di lereng selatan Gunung Agung atau jarak 3,5 kilometer dari puncak kawah Gunung Agung,tepatnya di utara Pura Puseh, ada pohon kendal tumbang melintang di tengah jalan. Sehingga rombongan BNPB tidak bisa melanjutkan perjalanan untuk mengecek portal yang dipasang Pasebaya Gunung Agung dan kondisi hutan Gunung Agung. “Kami memiliki empat portal, tiga telah dipasang, tinggal lagi satu rencana dipasang di jalur pendakian dari Pura Pasar Agung,” jelas Eviana, Minggu (14/1).
Eviana mengatakan, kondisi tumbuh-tumbuhan di lereng Gunung Agung kebanyakan telah layu, daunnya berguguran akibat terpapar abu vulkanik. “Kami salut atas semangat juang Pasebaya Gunung Agung pasang dua portal secara swadaya, kami dukung kebutuhan selanjutnya guna mengoptimalkan mitigasi dan edukasi kepada masyarakat,” tambahnya. Turut hadir memantau KRB III, Staf Ahli Bupati Karangasem I Wayan Sutapa.
Sementara Ketua Pasebaya Gunung Agung, I Gede Pawana, dan Sekretaris I Wayan Suara justru bersyukur ada pohon tumbang melintang di jalan. Secara tidak langsung pohon tumbang melintang di jalan jadi portal alami. “Pohon yang tumbang kami biarkan melintang, tidak perlu disingkirkan. Kami jadikan portal. Berarti telah berdiri tiga portal,” kata I Gede Pawana. Dengan adanya pohon tumbang itu, pengendara roda empat yang berniat mendaki Gunung Agung tidak bisa melintas karena jalan tertutup pohon. *k16
Sebelum turun ke KRB III, Eviana terlebih dahulu mengecek kondisi relawan di tiap desa KRB III via komunikasi HT dari Sekretariat Pasemetonan Jagabaya (Pasebaya) Gunung Agung Karangasem di Banjar Wates Tengah, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat. Setelah relawan di tiap desa yang memegang HT diajak komunikasi menyangkut kondisi terakhir masyarakat, kondisi alam, jalur-jalur evakuasi, serta kondisi sungai, Eviana putuskan turun ke lapangan untuk pengecekan langsung.
Saat melakukan kunjungan ke Banjar Sogra di lereng selatan Gunung Agung atau jarak 3,5 kilometer dari puncak kawah Gunung Agung,tepatnya di utara Pura Puseh, ada pohon kendal tumbang melintang di tengah jalan. Sehingga rombongan BNPB tidak bisa melanjutkan perjalanan untuk mengecek portal yang dipasang Pasebaya Gunung Agung dan kondisi hutan Gunung Agung. “Kami memiliki empat portal, tiga telah dipasang, tinggal lagi satu rencana dipasang di jalur pendakian dari Pura Pasar Agung,” jelas Eviana, Minggu (14/1).
Eviana mengatakan, kondisi tumbuh-tumbuhan di lereng Gunung Agung kebanyakan telah layu, daunnya berguguran akibat terpapar abu vulkanik. “Kami salut atas semangat juang Pasebaya Gunung Agung pasang dua portal secara swadaya, kami dukung kebutuhan selanjutnya guna mengoptimalkan mitigasi dan edukasi kepada masyarakat,” tambahnya. Turut hadir memantau KRB III, Staf Ahli Bupati Karangasem I Wayan Sutapa.
Sementara Ketua Pasebaya Gunung Agung, I Gede Pawana, dan Sekretaris I Wayan Suara justru bersyukur ada pohon tumbang melintang di jalan. Secara tidak langsung pohon tumbang melintang di jalan jadi portal alami. “Pohon yang tumbang kami biarkan melintang, tidak perlu disingkirkan. Kami jadikan portal. Berarti telah berdiri tiga portal,” kata I Gede Pawana. Dengan adanya pohon tumbang itu, pengendara roda empat yang berniat mendaki Gunung Agung tidak bisa melintas karena jalan tertutup pohon. *k16
Komentar