Pilgub Bali Jadi Sentimen Bali Utara dan Bali Selatan
Tarung head to head di Pilgub Bali 2018 antara pasangan Dr Ir Wayan Koster MM-Dr Ir Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace) yang diusung PDIP, PAN, PKPI, Hanura vs Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) yang diusung Golkar, Demokrat, Gerindra dan NasDem bakal alot.
DENPASAR,NusaBali
Sejumlah daerah sudah menjadi tarung neraka buat panglima tim pemenangan. Buleleng salah satunya menjadi daerah neraka bagi kubu Mantra-Kerta. Ketua Bappilu DPD Demokrat Bali, Gede Ngurah Wididana, Minggu (14/1) mengakui Kabupaten Buleleng dengan pemilih terbesar di Provinsi Bali akan menjadi daerah neraka bagi dirinya selaku Ketua Tim Pemenangan Mantra-Kerta. Sebab Buleleng sebagai basis kandidat Koster yang berjuluk KBS. Koster adalah politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng. “Jadi Buleleng ini jadi daerah neraka bagi saya selaku Ketua Tim Pemenangan. Kita di Demokrat akan habis-habisan di Buleleng untuk Mantra-Kerta, Buleleng pemilih terbesar di Bali, harus direbut suaranya secara maksimal karena di Buleleng cukup menentukan kemenangan,” ujar pria yang akrab dipanggil Pak Oles ini.
Sementara di daerah Kota Denpasar, menurut Pak Oles relatif masih bisa bernafas karena di Denpasar adalah basis Rai Mantra yang notabene Walikota Denpasar. Denpasar juga pemilih terbesar kedua setelah Buleleng. “Di Denpasar kami yakin kekuatan Rai Mantra. Denpasar pemilih terbesar kedua juga di Bali. Jadi bisa mengimbangi suara di Buleleng,” kata mantan caleg DPR RI 2014 ini.
Apakah karena asal Buleleng Pak Oles ditunjuk sebagai Ketua Tim Pemenangan Mantra-Kerta? “Kalau soal ditunjuk jadi Ketua Tim Pemenangan Mantra-Kerta saya nggak tahu alasannya. Yang jelas dipercaya menjadi Ketua Tim Pemenangan Mantra-Kerta adalah tantangan luar biasa bagi saya. Jadi membuktikan kekuatan saya di Buleleng juga, karena sebagai politisi yang basis suara juga di Buleleng,” ujar Pak Oles.
Pak Oles mengatakan tarung Pilgub Bali 2018 kali ini selain head to head membuatnya seru, ada pertaruhan nafas dari sentimen kedaerahan yang digelorakan kedua kubu. Entah siapa yang memulai melempar sentimen kedaerahan itu. “Jadi pertarungan Bali Selatan –Bali Utara. Entah siapa yang memulai,” ungkap Pak Oles.
Namun demikian menurut Pak Oles, Bappilu Demokrat melihatnya peluang menang maksimal di daerah neraka sangat terbuka. “Soal strategi adalah dapur internal. Sebagai Ketua Tim tentu saya optimis bisa menangkan Mantra-Kerta di Pilkada 2018 nanti dan akan habis-habisan bersama kader Demokrat dan Tim Pemenangan,” tegas mantan Ketua Fraksi Mandara Jaya DPRD Bali 2009-2014 ini.
Pak Oles mengatakan Demokrat Bali pun sudah siapkan juru kampanye untuk turun ke daerah-daerah basis suara di seluruh Bali. Selain itu Tim Relawan yang dibentuk di luar koalisi juga bergerak. “Relawan yang banyak juga bergerak untuk Mantra-Kerta,” tegas politisi asal Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini. *nat
Sementara di daerah Kota Denpasar, menurut Pak Oles relatif masih bisa bernafas karena di Denpasar adalah basis Rai Mantra yang notabene Walikota Denpasar. Denpasar juga pemilih terbesar kedua setelah Buleleng. “Di Denpasar kami yakin kekuatan Rai Mantra. Denpasar pemilih terbesar kedua juga di Bali. Jadi bisa mengimbangi suara di Buleleng,” kata mantan caleg DPR RI 2014 ini.
Apakah karena asal Buleleng Pak Oles ditunjuk sebagai Ketua Tim Pemenangan Mantra-Kerta? “Kalau soal ditunjuk jadi Ketua Tim Pemenangan Mantra-Kerta saya nggak tahu alasannya. Yang jelas dipercaya menjadi Ketua Tim Pemenangan Mantra-Kerta adalah tantangan luar biasa bagi saya. Jadi membuktikan kekuatan saya di Buleleng juga, karena sebagai politisi yang basis suara juga di Buleleng,” ujar Pak Oles.
Pak Oles mengatakan tarung Pilgub Bali 2018 kali ini selain head to head membuatnya seru, ada pertaruhan nafas dari sentimen kedaerahan yang digelorakan kedua kubu. Entah siapa yang memulai melempar sentimen kedaerahan itu. “Jadi pertarungan Bali Selatan –Bali Utara. Entah siapa yang memulai,” ungkap Pak Oles.
Namun demikian menurut Pak Oles, Bappilu Demokrat melihatnya peluang menang maksimal di daerah neraka sangat terbuka. “Soal strategi adalah dapur internal. Sebagai Ketua Tim tentu saya optimis bisa menangkan Mantra-Kerta di Pilkada 2018 nanti dan akan habis-habisan bersama kader Demokrat dan Tim Pemenangan,” tegas mantan Ketua Fraksi Mandara Jaya DPRD Bali 2009-2014 ini.
Pak Oles mengatakan Demokrat Bali pun sudah siapkan juru kampanye untuk turun ke daerah-daerah basis suara di seluruh Bali. Selain itu Tim Relawan yang dibentuk di luar koalisi juga bergerak. “Relawan yang banyak juga bergerak untuk Mantra-Kerta,” tegas politisi asal Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini. *nat
Komentar