Risih dengar Kata 'Which Is'
Guruh Soekarno
JAKARTA, NusaBali
Guruh Soekarno Putra mengaku risih setiap mendengar orang Indonesia berbicara dalam bahasa Indonesia tetapi dicampur dengan bahasa asing, misalnya bahasa Inggris. Putra Proklamator sekaligus Presiden pertama RI itu mencontohkan kian populer orang mengucapkan "Which is very enak".
"Kalau saya merasa jadi mengkeret hati saya mendengar itu. Saya ingin mendengar bahasa Indonesia, seperti bahasa Mandarin, makin hari makin mendunia; banyak bangsa belajar bahasa Mandarin," kata Guruh di Wisma Fatmawati Soekarno, Jakarta, pada Sabtu malam (13/1) seperti dilansir vivanews.
Sebagai upaya melestarikan bahasa Indonesia, Guruh membuat gerakan sosial yang disebut 3B atau Bibibibi. "Maksud singkatan Bibibibi; Bi pertama benahi, bahasa Indonesia, busana Indonesia, dan boga Indonesia," ujarnya.
Guruh menyayangkan bukan hanya kebiasaan anak muda yang suka mencampur bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris, bahkan lebih memilih menyebut dengan sapaan om dan tante dibanding pakde-bude, atau bahkan uwak. Tapi juga menyayangkan beberapa program acara televisi yang bahkan menggunakan bahasa Inggris untuk nama acara mereka.
"Kenapa sih enggak pakai apa (bahasa Indonesia), kenapa harus breaking news, sehingga orang Indonesia selalu terbawa harus ngerti bahasa itu. Kalau enggak (mengerti) ngerasa minder. Sementara bisa bahasa Inggris meski enggak lengkap tapi campur-campur malah bangga, kan, jadi terbalik," ujarnya.
Begitu pun dengan masalah pakaian, Guruh melihat wanita India lebih istimewa karena bisa mempertahankan busana tradisionalnya di mana pun, padahal menggunakan sari (busana India) lebih ribet dibanding kebaya.
"Keberatan pakai kain karena repot, saya bilang bohong. Saya buktikan penari-penari saya pakai kain loncat-loncat tidak ada halangan. Kain Indonesia paling banyak dua setengah meter, ketimbang sari India tujuh meter. Teman saya kuliah, yang India, tetap pakai sari. Malu saya sebagai orang Indonesia," ujarnya.
Perayaan ulang tahun Guruh penuh dengan budaya Indonesia, bahkan dibuka dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Beberapa tamu yang hadir tak hanya kalangan musisi dan selebriti, tampak juga hadir Guntur Soekarnoputra serta calon wakil Gubernur Jawa Timur, Puti Guntur Soekarno. *
Guruh Soekarno Putra mengaku risih setiap mendengar orang Indonesia berbicara dalam bahasa Indonesia tetapi dicampur dengan bahasa asing, misalnya bahasa Inggris. Putra Proklamator sekaligus Presiden pertama RI itu mencontohkan kian populer orang mengucapkan "Which is very enak".
"Kalau saya merasa jadi mengkeret hati saya mendengar itu. Saya ingin mendengar bahasa Indonesia, seperti bahasa Mandarin, makin hari makin mendunia; banyak bangsa belajar bahasa Mandarin," kata Guruh di Wisma Fatmawati Soekarno, Jakarta, pada Sabtu malam (13/1) seperti dilansir vivanews.
Sebagai upaya melestarikan bahasa Indonesia, Guruh membuat gerakan sosial yang disebut 3B atau Bibibibi. "Maksud singkatan Bibibibi; Bi pertama benahi, bahasa Indonesia, busana Indonesia, dan boga Indonesia," ujarnya.
Guruh menyayangkan bukan hanya kebiasaan anak muda yang suka mencampur bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris, bahkan lebih memilih menyebut dengan sapaan om dan tante dibanding pakde-bude, atau bahkan uwak. Tapi juga menyayangkan beberapa program acara televisi yang bahkan menggunakan bahasa Inggris untuk nama acara mereka.
"Kenapa sih enggak pakai apa (bahasa Indonesia), kenapa harus breaking news, sehingga orang Indonesia selalu terbawa harus ngerti bahasa itu. Kalau enggak (mengerti) ngerasa minder. Sementara bisa bahasa Inggris meski enggak lengkap tapi campur-campur malah bangga, kan, jadi terbalik," ujarnya.
Begitu pun dengan masalah pakaian, Guruh melihat wanita India lebih istimewa karena bisa mempertahankan busana tradisionalnya di mana pun, padahal menggunakan sari (busana India) lebih ribet dibanding kebaya.
"Keberatan pakai kain karena repot, saya bilang bohong. Saya buktikan penari-penari saya pakai kain loncat-loncat tidak ada halangan. Kain Indonesia paling banyak dua setengah meter, ketimbang sari India tujuh meter. Teman saya kuliah, yang India, tetap pakai sari. Malu saya sebagai orang Indonesia," ujarnya.
Perayaan ulang tahun Guruh penuh dengan budaya Indonesia, bahkan dibuka dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Beberapa tamu yang hadir tak hanya kalangan musisi dan selebriti, tampak juga hadir Guntur Soekarnoputra serta calon wakil Gubernur Jawa Timur, Puti Guntur Soekarno. *
1
Komentar