Pilkada Serentak, KSAD Pastikan Netralitas TNI
Memasuki Pilkada serentak 2018, jajaran TNI dipastikan akan tetap menjaga netralitasnya.
NEGARA, NusaBali
Hal tersebut ditegaskan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Mulyono saat melakukan kunjungan kerja ke Markas Batalyon Yonif Mekanis 741/Garuda Nusantara di Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara, Jembrana, Sabtu (13/1).
KSAD Jenderal Mulyono kepada wartawan mengatakan pada tahun 2018 ini, Indonesia menghadapi tahun politik. Selain Pilkada serentak juga menjadi tantangan yang cukup besar terkait dengan perkembangan situasi di daerah bersangkutan. Dalam tahun politik ini, ia pun menegaskan netralitas TNI. “Sikap TNI jelas, tuntutan dalam menghadapi politik TNI harus netral,” kata Jenderal bintang empat ini.
Posisi TNI yang netral dalam politik tersebut dikatakan Mantan Pangkostrad ini telah disampaikan kepada seluruh jajaran TNI di semua tingkatan se-Indonesia. Mengenai netralitas TNI, dipastikannya juga selalu dikawal. “Sudah kita sampaikan kepada seluruh prajurit kita, dan selalu kita kawal, kita awasi terus. Netralitas TNI dalam politik merupakan harga mati dan tidak boleh ditawar. Netralitas TNI itu mutlak,” tegas Jenderal Mulyono.
Pedoman-pedoman yang terkait dengan netralitas TNI, menurut Jenderal Mulyono yang juga mantan Pangdam Jaya ini juga sudah disosialisasikan, termasuk kosekuensinya. Apabila ada prajurit TNI yang terlibat dalam perhelatan politik, dipastikannya sudah harus keluar dari militer. Kalau pun ada calon maupun pendukung calon yang berlatar belakang mantan TNI, tidak akan ada lagi hubungan dengan TNI. “Walaupun ada calon-calon, kontestan-kontestan baik itu Gubernur maupun Bupati/Walikota yang dari tentara, itu tidak ada hubungannya. Mereka sudah melakukan prosedur dan sesuai aturan, sehingga statusnya kalau mereka sudah masuk ke dalam politik berarti sudah lepas dari tentara,” ungkapnya.
Kedatangan KSAD Jenderal Mulyono ke Jembrana juga disambut Bupati Jembrana I Putu Artha, dan Kapolres AKBP Djoni Widodo. Menurut Jenderal Mulyono kunjungan kerja ini khusus mengunjungi satuan-satuan TNI yang belum pernah dikunjunginya. Kunjungan kerja ini juga bertujuan merefleksikan program-program yang sudah dilaksanakan pada tahun 2017. “Apa-apa yang sudah berhasil dilakukan yang kurang sempurna kita sempurnakan,” ungkapnya. *ode
KSAD Jenderal Mulyono kepada wartawan mengatakan pada tahun 2018 ini, Indonesia menghadapi tahun politik. Selain Pilkada serentak juga menjadi tantangan yang cukup besar terkait dengan perkembangan situasi di daerah bersangkutan. Dalam tahun politik ini, ia pun menegaskan netralitas TNI. “Sikap TNI jelas, tuntutan dalam menghadapi politik TNI harus netral,” kata Jenderal bintang empat ini.
Posisi TNI yang netral dalam politik tersebut dikatakan Mantan Pangkostrad ini telah disampaikan kepada seluruh jajaran TNI di semua tingkatan se-Indonesia. Mengenai netralitas TNI, dipastikannya juga selalu dikawal. “Sudah kita sampaikan kepada seluruh prajurit kita, dan selalu kita kawal, kita awasi terus. Netralitas TNI dalam politik merupakan harga mati dan tidak boleh ditawar. Netralitas TNI itu mutlak,” tegas Jenderal Mulyono.
Pedoman-pedoman yang terkait dengan netralitas TNI, menurut Jenderal Mulyono yang juga mantan Pangdam Jaya ini juga sudah disosialisasikan, termasuk kosekuensinya. Apabila ada prajurit TNI yang terlibat dalam perhelatan politik, dipastikannya sudah harus keluar dari militer. Kalau pun ada calon maupun pendukung calon yang berlatar belakang mantan TNI, tidak akan ada lagi hubungan dengan TNI. “Walaupun ada calon-calon, kontestan-kontestan baik itu Gubernur maupun Bupati/Walikota yang dari tentara, itu tidak ada hubungannya. Mereka sudah melakukan prosedur dan sesuai aturan, sehingga statusnya kalau mereka sudah masuk ke dalam politik berarti sudah lepas dari tentara,” ungkapnya.
Kedatangan KSAD Jenderal Mulyono ke Jembrana juga disambut Bupati Jembrana I Putu Artha, dan Kapolres AKBP Djoni Widodo. Menurut Jenderal Mulyono kunjungan kerja ini khusus mengunjungi satuan-satuan TNI yang belum pernah dikunjunginya. Kunjungan kerja ini juga bertujuan merefleksikan program-program yang sudah dilaksanakan pada tahun 2017. “Apa-apa yang sudah berhasil dilakukan yang kurang sempurna kita sempurnakan,” ungkapnya. *ode
Komentar