Partisipasi Pemilih di Pilkada 2018 Ditarget 78 Persen
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Badan Pengawas Pemillu (Bawaslu) menandatangani nota kerja sama Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4).
JAKARTA, NusaBali
Kedua lembaga penyelenggara pemilu ini menargetkan 78 persen masyarakat berpartisipasi menggunakan hak pilihnya dalam pilkada serentak mendatang. MoU (nota kerja sama) ini dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, Ketua Bawaslu RI Abhan serta sejumlah pejabat Mendagri dan Bawaslu.
"Saya sampaikan kepada Kapolri kami sudah serahkan DP4 kepada KPU. Kunci suskes pilkada setidaknya dari dp4, Dirjen Dukcapil setiap saat update data pemilih. Sehingga peran dan partisipasi masyarakat bisa ditingkatkan di Pilkada yang akan datang," kata Tjahjo dalam sambutannya di Gedung Kemendagri, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (15/1).
Tjahjo mengatakan masyarakat memilih pada pilkada 2016 sebesar 70 persen. Di tahun 2017 lalu, sebesar 74 persen. Sedangkan di tahun 2018 ini pihaknya akan menargetkan sebesar 78 persen masyarakat ikut berpartisipasi. "Mudah-mudahan Pilkada tahun ini bisa 78 persen. Ini juga untuk prospek Pilkada, Pileg dan Pilpres di tahun 2024 serentak," ujar Tjaho.
Tjahjo juga sempat menyinggung soal aturan verifikasi faktual parpol yang baru-baru ini diputus MK. Tjahjo berharap keputusan MK itu tidak mempengaruhi tahapan pemilu yang sudah berjalan. "Saya Yakin KPU, Bawaslu, dan DKPP profesional sebagai penyelenggara Pemilu, keputusan MK yang ada (verifikasi Parpol) tidak akan menganggu tahapan yang sudah diprogramkan dengan baik, oleh KPU dan jajaran," ucap Tjahjo dilansir detik.com.
Tjahjo menambahkan Pilkada 2018 akan diikuti sebanyak 17 provinsi dengan 115 Kabupaten dan 39 Kota. Dengan sebanyak 68 persen pemilih berada Pulau Jawa. "Kesepakatan Bawaslu dan Kapolri, bagaimana konsolidasi demokrasi harus dengan suasana gembira, namanya pesta demokrasi, kuncinya stabilitas keamanan terjaga dengan baik," ujar Tjahjo. *
"Saya sampaikan kepada Kapolri kami sudah serahkan DP4 kepada KPU. Kunci suskes pilkada setidaknya dari dp4, Dirjen Dukcapil setiap saat update data pemilih. Sehingga peran dan partisipasi masyarakat bisa ditingkatkan di Pilkada yang akan datang," kata Tjahjo dalam sambutannya di Gedung Kemendagri, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (15/1).
Tjahjo mengatakan masyarakat memilih pada pilkada 2016 sebesar 70 persen. Di tahun 2017 lalu, sebesar 74 persen. Sedangkan di tahun 2018 ini pihaknya akan menargetkan sebesar 78 persen masyarakat ikut berpartisipasi. "Mudah-mudahan Pilkada tahun ini bisa 78 persen. Ini juga untuk prospek Pilkada, Pileg dan Pilpres di tahun 2024 serentak," ujar Tjaho.
Tjahjo juga sempat menyinggung soal aturan verifikasi faktual parpol yang baru-baru ini diputus MK. Tjahjo berharap keputusan MK itu tidak mempengaruhi tahapan pemilu yang sudah berjalan. "Saya Yakin KPU, Bawaslu, dan DKPP profesional sebagai penyelenggara Pemilu, keputusan MK yang ada (verifikasi Parpol) tidak akan menganggu tahapan yang sudah diprogramkan dengan baik, oleh KPU dan jajaran," ucap Tjahjo dilansir detik.com.
Tjahjo menambahkan Pilkada 2018 akan diikuti sebanyak 17 provinsi dengan 115 Kabupaten dan 39 Kota. Dengan sebanyak 68 persen pemilih berada Pulau Jawa. "Kesepakatan Bawaslu dan Kapolri, bagaimana konsolidasi demokrasi harus dengan suasana gembira, namanya pesta demokrasi, kuncinya stabilitas keamanan terjaga dengan baik," ujar Tjahjo. *
Komentar