Puluhan Pelajar SD di Malang Keracunan
Puluhan pelajar SD Negeri Ngabab 3, Pujon, Kabupaten Malang, keracunan kudapan atau jajanan.
MALANG, NusaBali
Mereka pun dibawa ke puskesmas setempat, untuk mendapat perawatan medis. Awalnya, belasan pelajar mengeluh pusing dan sakit perut. Beberapa di antaranya juga muntah-muntah, usai mengonsumsi makanan seperti pisang coklat, makaroni dan tela-tela. Namun korban akhirnya bertambah.
"Informasi awal seperti itu, ada puluhan siswa mengalami keracunan," kata Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto, Senin (15/1) seperti dilansir detik. Melihat kondisi itu, guru segera membawa para pelajar ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan. Budi menyebut, para pelajar yangdiduga mengalami keracunan makanan ringan itu, tengah menjalani perawatan medis di puskesmas.
"Siswa diduga mengalami keracunan, merasakan pusing, sakit perut dan muntah-muntah," bebernya. Dalam penanganan pertama, setidaknya ada 28 pelajar diduga mengalami keracunan. Dari jumlah itu, 10 pelajar harus menjalani perawatan intensif. "Yang 18 mendapatkan rawat jalan," terangnya saat dihubungi.
Polisi tengah menyelidiki kandungan zat dalam makanan yang dikonsumsi para pelajar. Makanan itu ditenggarai dikonsumsi para pelajar ketika waktu istirahat. Pasca itu, mereka merasakan pusing dan mual.
"Lagi ditangani tim dokter. Kami juga masih mendalami zat apa yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi," tandasnya. Polisi kemudian meminta keterangan penjual jajanan keliling yang dibeli siswa SD Negeri 3 Ngabab, Pujon, hingga mengakibatkan keracunan. Sampel makanan juga diamankan untuk diteliti.
"Kita masih dalami, sampel makanan sudah kita amankan untuk diteliti, begitu juga dengan penjual makanannya," beber Kasatreskrim Polres Batu AKP Anton Widodo kepada wartawan di Mapolsek Pujon Jalan Brigjen Abdul Manan, Senin (15/1). Dikatakan, dari keterangan yang dihimpun sementara diketahui para siswa membeli jajanan jenis tela-tela makaroni, dan pangsit goreng lengkap dengan tiga bumbu rasa balado, jagung manis dan jagung bakar.
"Untuk selanjutnya, bahan makanan kita tunggu hasil uji laboratorium secepatnya," ungkapnya. Informasi dari pihak sekolah dan guru, lanjut Anton, penjual (IS), masih baru menjajakan makanan di sekolah itu. *
"Informasi awal seperti itu, ada puluhan siswa mengalami keracunan," kata Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto, Senin (15/1) seperti dilansir detik. Melihat kondisi itu, guru segera membawa para pelajar ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan. Budi menyebut, para pelajar yangdiduga mengalami keracunan makanan ringan itu, tengah menjalani perawatan medis di puskesmas.
"Siswa diduga mengalami keracunan, merasakan pusing, sakit perut dan muntah-muntah," bebernya. Dalam penanganan pertama, setidaknya ada 28 pelajar diduga mengalami keracunan. Dari jumlah itu, 10 pelajar harus menjalani perawatan intensif. "Yang 18 mendapatkan rawat jalan," terangnya saat dihubungi.
Polisi tengah menyelidiki kandungan zat dalam makanan yang dikonsumsi para pelajar. Makanan itu ditenggarai dikonsumsi para pelajar ketika waktu istirahat. Pasca itu, mereka merasakan pusing dan mual.
"Lagi ditangani tim dokter. Kami juga masih mendalami zat apa yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi," tandasnya. Polisi kemudian meminta keterangan penjual jajanan keliling yang dibeli siswa SD Negeri 3 Ngabab, Pujon, hingga mengakibatkan keracunan. Sampel makanan juga diamankan untuk diteliti.
"Kita masih dalami, sampel makanan sudah kita amankan untuk diteliti, begitu juga dengan penjual makanannya," beber Kasatreskrim Polres Batu AKP Anton Widodo kepada wartawan di Mapolsek Pujon Jalan Brigjen Abdul Manan, Senin (15/1). Dikatakan, dari keterangan yang dihimpun sementara diketahui para siswa membeli jajanan jenis tela-tela makaroni, dan pangsit goreng lengkap dengan tiga bumbu rasa balado, jagung manis dan jagung bakar.
"Untuk selanjutnya, bahan makanan kita tunggu hasil uji laboratorium secepatnya," ungkapnya. Informasi dari pihak sekolah dan guru, lanjut Anton, penjual (IS), masih baru menjajakan makanan di sekolah itu. *
Komentar