nusabali

KBS-Ace Kerahkan 2 Saksi Kader di TPS

  • www.nusabali.com-kbs-ace-kerahkan-2-saksi-kader-di-tps

Tarung Pilgub Bali 2018 nanti bukan hanya adu program para kandidat untuk menarik simpati pemilih.

Mantra-Kerta Dikawal 4 Saksi Per TPS


DENPASAR, NusaBali
Pengawalan suara di TPS (tempat pemungutan suara) oleh saksi yang diterjunkan kandidat, juga menjadi faktor penting. Rencana awal, pasa-ngan Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace) akan kerahkan 2 saksi kader di tiap TPS. Sebalinya, pasangan IB Rai Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) siap terjunkan 4 saksi di tiap TPS.

Ada 6.753 TPS yang tersebar di 716 desa/kelurahan di 57 kecamatan se-Bali yang harus dikawal para saksi masing-masing kandidat saat coblosan Pilgub Bali, 27 Juni 2018 mendatang. PDIP selaku pengusung KBS-Ace bersama Hanura-PKPI-PAN-PKB-PPP, sudah siapkan 2 saksi dari kader untuk kawal setiap TPS.

Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD PDIP Bali, I Gusti Ngurah Alit Kusuma Kelakan, mengatakan 2 saksi disiapkan PDIP per TPS ini khusus diambil dari kader Banteng. Selain PDIP, parpol mitra koalisi seperti Hanura-PKPI-PAN juga akan mengerahkan saksi-saksi pemback-up baik di desa maupun tingkat kecamatan. "Ada 716 desa/kelurahan dan 57 kecamatan yang akan diback up oleh koordinator namanya, mereka dari partai koalisi. Untuk 2 saksi yang bertugas di tiap TPS, murni dari kader PDIP,” ujar Alit Kelakan kepada NusaBali di Denpasar, Selasa (16/1).

Menurut Alit Kelakan, Badan Saksi Pemilu Nasional Provinsi Bali yang dipimpin I Ketut Suiasa sudah menyiapkan saksi-saksi untuk kawal 6.753 TPS dalam Pilgub Bali 2018 nanti. Kalau 2 saksi per TPS, maka secara keseluruhan PDIP akan kerahkan 13.506 saksi kader. Selain itu, minimal masing-masing 1 saksi di 57 kecamatan dan masing-masing 1 di 716 desa/kelurahan.

"Itu jumlah minimal, nanti bisa lebih," tegas Alit Kelakan seraya menyebutkan saksi adalah ‘tentara’ partai untuk mengamankan suara yang akan menentukan kemenangan.

Nantinya, saksi KBS-Ace akan bekerja 24 jam mengawal suara Pilgub Bali 2018. Mereka akan mengawal suara sampai proses pleno rekapitulasi di KPU Kabupaten/Kota. Sebelum diterjunkan, saksi kader PDIP ini lebih dulu diberikan pendidikan dan pengetahuan penghitungan suara di TPS.

"Kami sudah siapkan saksi. Orang-orangnya sudah pelatihan di masing-masing kabupaten/kota. Hari ini (kemarin) ada pelatihan juga di Kecamatan Kuta Utara, Badung. Kita all out untuk proses pengerahan saksi dan kawal suara di TPS," ujar mantan Wakil Gubernur Bali 2003-2008 dan anggota DPD RI Dapil Bali 2009-2014 ini.

Soal biaya saksi, menurut Alit Kelakan, KBS-Ace tidak mengerahkan anggaran secara gelondongan. Sebab, pembiayaan saksi dilakukan gotong-royong oleh organisasi. " Biayanya garapan bersama-sama alias gotong -royong, karena tradisi kami di partai adalah gotong-royong untuk memenangkan Pilkada. Di tiap kabupaten itu ada badan saksi yang kerahkan dan gotong-royong membiayai saksi," papar Alit Kelakan.

Alit Kelakan menyebutkan, pengalaman di Pilkada Buleleng 2017, biaya saksi itu mencapai Rp 200.000 per orang. Mengacu data tersebut, maka total anggaran untuk 13.506 saksi yang akan kawal 6.753 TPS dalam Pilgub Bali 2018 nanti minimal mencapai 13.506 x Rp 200.000 = Rp 2.701.200.000 atau Rp 2,701 miliar.

Sementara itu, kubu Mantra-Kerta, Cagub-Cawagub Bali yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PBB-PKS akan kerahkan 4 saksi di tiap TPS dalam Pilgub 2018. "Kami rencananya akan kerahkan 4 saksi per TPS. Ini baru rencana, karena kita masih membentuk tim kampanye di kabupaten/kota,” jelas Ketua Tim Pemenangan Mantra-Kerta, Gede Ngurah Wididana alias Pak Oles, saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Selasa kemarin.

Namun demikian, kata Pak Oles, kebutuhkan saksi Mantra-Kerta sudah dihitung, yakni 4 x 6.753 =  27,012 orang. "Kami rencananya akan kerahkan saksi dari masing-masing partai koalisi pengusung,” ujar Pak Oles yang juga Ketua Bappilu DPD Demokrat Bali.

Mantan Ketua DPD Hanura Bali ini mengatakan, untuk biaya saksi dibutuhkan anggaran antara Rp 300.000 - Rp 400.000 per orang. Biaya itu mulai pengawalan TPS saat pencoblosan sampai pleno di KPU Kabupaten/Kota. “Biaya saksi nanti akan ditanggung kandidat Cagub-Cawagub,” ujar politisi asal Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Buleleng yang mantan Ketua Fraksi Mandara Jaya DPRD Bali 2009-2014 ini. *nat 

Komentar