Polisi Turun Tangan Atasi Krisis Air
Di Nusa Penida kemarau menyebabkan kelangkaan pakan ternak sehingga sapi-sapi menjadi kurus.
SEMARAPURA, NusaBali
Kemarau panjang yang masih berlanjut menyebabkan banyak warga Klungkung kesulitan mendapatkan air bersih. Salah satunya warga di Banjar/Dusun Gelogor, Desa Pikat, Kecamatan Dawan. Sejak kemarau panjang ini, sebagian besar warga setempat kesulitan memperoleh air bersih. Sumber air yakni di Bulakan, yang terletak di perbatasan Bukit Abah, juga mengalami penyusutan debit, karena sumber di Bulakan, tak memadai lagi.
“Paling hanya bisa untuk beberapa KK di sekitarnya,” ujar seorang warga Gelogor, Rabu (14/10). Biasanya, dalam kondisi normal, sumber air Bulakan, cukup untuk menanggulangi kebutuhan air warga, selain sumber air baku dari PDAM. Yang terakhir, yakni sumber air PDAM juga seret. “Biasanya mengalir pada malam hari, sehingga banyak warga yang begadang,” tambahnya.
Kesulitan air yang dialami warga, didengar Kapolres Klungkung AKBP FX Arendra Wahyudi, sehingga Polres Klungkung, mengirimkan bantuan air tangki ke Gelogor. Bantuan tersebut, sebanyak 5.000 liter dikirim, Selasa (13/10). Diharapkan, bantuan air tangki tersebut, bisa menanggulangi kesulitan air bersih yang dialami warga. “Kami juga rencanakan kirim lagi, termasuk ke beberapa lokasi yang juga kesulitan air,” ujar Kapolres FX Arendra Wahyudi. Selain di Gelogor, ada lokasi lain yang warganya juga sulit air bersih, karena kemarau berkepanjangan. Lokasi- lokasi paceklik air bersih di antaranya di Babung, Desa Gunaksa, Bukit Tengah di Desa Pesinggahan, keduanya di Kecamatan Dawan.
Sebelumnya kemarau berkepanjangan tak hanya berakibat sulit mendapatkan air baku. Di Nusa Penida diperparah kelangkaan pakan ternak sapi. Ternak warga, khususnya sapi, mulai kurus, karena kesulitan pakan. “Belum sih sampai makenta (tak makan),” ujar Merta Gunada, seorang petani. Namun, kata dia, ternak hanya bisa diberi pakan seadanya. Itulah yang menyebabkan ternak warga pada umumnya jadi kurus. “Sumber pakanan ternak, seperti rerumputan, semak dan lainnya sudah hampir habis,” tambahnya. Meski demikian, warga tetap berusaha mencari pakan, agar ternak mereka sekedar hidup. “ Yang penting, apa saja yang bisa dipakan sapi," tambah Merta Gunada.
1
Komentar