Pasar Tradisional Punya Peluang Ambil-alih Pelanggan
Sebanyak tiga outlet supermarket Hardys di Buleleng tutup sepekan terakhir secara bersamaan.
Tiga Outlet Hardys di Buleleng Tutup
SINGARAJA, NusaBali
Kondisi itu memang cukup berpengaruh terhadap pelanggan yang terbiasa berbelanja di pasar modern tersebut. Namun tak sama halnya jika dilihat dari bidang perdagangan di Buleleng secara umum. Tutupnya Hardys malah disebut membuka peluang bagi pasar tradisional dan toko-toko kecil untuk memenuhi kebutuhan pelanggan setia Hardys selama ini.
Hal tersebut dikatakan langsung oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dagprin) Buleleng, Ketut Suparto. Ia yang dihubungi Selasa (15/1) mengatakan tutupnya tiga outlet Hardys di Buleleng yakni di Jalan Ngurah Rai, Kelurahan Banjar Jawa, Hardys Carefour di Jalan Surapati, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Buleleng serta Hardys di Kelurahan/Kecamatan Seririt, tidak terlalu berpengaruh terhadap aktivitas perdagangan di Buleleng.
“Tidak berpengaruh sama sekali, karena sekarang kita kan banyak pilihan supermarket dan toko semacam itu. Meski semua outletnya tutup, masyarakat masih bisa mendapatkan barang yang sama di toko lainnya,” kata dia. Bahkan hal tersebut juga dapat membuka peluang bagi pasar tradisional yang ada di Buleleng saat ini.
Masyarakat yang terbiasa berbelanja ke Hardys, akan mulai mencari toko atau pasar alternatif lainnya untuk mendapatkan barang-barang yang mereka butuhkan. Tidak menutup kemungkinan sebagia dari mereka akan memilih pasar tradisional untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti sembako dan bahan makanan lauk-pauk.
Apalagi saat ini salah satu pasar tradisional di Buleleng yakni pasar tumpah Banyuasri yang buka setiap sore hingga malam, menyediakan berbagai bahan makanan segar. Tidak kalah berkualitas dengan bahan makanan yang dijual di supermarket. Selain itu di pusat kota Singaraja kini juga telah berdiri beberapa supermarket saingan Hardys yang menyediakan barang dagangan yang hampir sama.
Sementara itu Suparto menjelaskan penutupan outlet Hardys juga tidak menimbulkan dampak signifikan bagi pengusaha Industri Kecil Menengah (IKM) khususnya di bidang olahan makanan untuk pemasaran produksi mereka. Meski selama ini ada beberapa IKM yang berhasil menembus pasar mereka untuk memasarkan produksi olahan pangan lokal. “Memang ada produksi IKM Buleleng masuk tetapi tidak banyak dan tidak signifikan,” ungkap dia,*k23
Komentar