Beli Mobil via FB, Pekerja Kapal Pesiar Tertipu
Nasib apes menimpa I Wayan Suwendra,28, pemuda asal Banjar Tiga Kangin, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Bangli. Gara-gara tergiur membeli mobil via facebook, pekerja kapal pesiar ini tertipu hingga Rp 104 juta.
BANGLI, NusaBali
Dia pun melaporkan kasus tersebut ke Polres Bangli, Selasa (16/1). Ditemui di Mapolres Bangli, Suwendra mengungkapkan kronologis kejadian berawal pada 6 Januari lalu saat dia pulang dari bekerja di kapal pesiar. Saat itu Suwendra bermaksud membeli mobil, lalu mencari-cari mobil melalui akun facebook. Selanjutnya Suwendra menemukan akun atas nama Ningsih, yang bersangkutan mengaku sebagai sales mobil di Jakarta (Rahma Adira Finance).
Korban kemudian langsung melakukan chatting dengan Ningsih lewat Messenger (Facebook). Akun Ningsih menawarkan mobil Toyota Rush tahun 2015 dengan harga 94 juta. Setelah melalui proses penawaran akhirnya harga disepakati tetap Rp 94 juta. Selanjutnya Ningsih menginformasikan untuk pemesan mobil Toyota Rush harus melewati temannya atas nama Maswan Kemit. Ningsih kemudian memberi saya no handphone Maswan Kemit.
"Saya langsung menghubungi Maswan Kemit. Dalam pembicaraan dengan Maswan Kemit, saya diminta mentransfer uang muka sebesar Rp 47 juta. Saya langsung transfer uang sesuai kesepakatan via Bank BRI dengan Nomor rekening atas nama Miranda," ungkapnya. Diakui pada 8 Januari 2018, kembali dihubungi Maswan Kemit dan mengatakan mobilnya akan segera dikirim. Tidak berapa lama Maswan Kemit kembali menghubungi Suwendra, mengatakan bahwa ada masalah dalam pengiriman karena BPKB mobil belum dikeluarkan.
Suwendra pun kembali disuruh mengirim uang untuk pelunasan mobil. Karena percaya tanggal 9 Januari, Suwendra kembali mengirim uang sebesar Rp 45 juta. "Tanggal 10 Januari saya tranfer lagi sebesar 2 juta ke nomor rekening atas nama Miranda itu," bebernya sembari menunjukan bukti transfer.
Setelah mentransfer uang dalam jumlah cukup besar, tanggal 12 Januari Maswan Kemit kembali menghubunginya, dan mengatakan kalau mobil ada masalah dengan asuransi dan kini mobil ditahan di Bandara Ngurah Rai. Saat itu Maswan Kemit meminta uang seadanya, untuk mengurus mobil yang bermasalah.
Tanpa ada kecurigaan Suwendra kembali mentransfer uang sebesar 10 juta ke rekening atas nama Sarlita. "Setelah saya transfer ternyata mobil tidak kunjung datang, bahkan saat mau dihubungi Maswan Kemit, Ningsih nomor telepon tidak aktif dan saya baru sadar kalau menjadi korban penipuan. Saya putuskan untuk lapor polisi. Pengaduan saya sudah diterima, untuk penangan lebih lanjut akan diinfokan kembali," sebutnya. Terkait laporan korban, Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi saat dikonfirmasi mengatakan belum mengetahui laporan tersebut. “Nanti akan kita cek dulu,” katanya singkat. *e
Korban kemudian langsung melakukan chatting dengan Ningsih lewat Messenger (Facebook). Akun Ningsih menawarkan mobil Toyota Rush tahun 2015 dengan harga 94 juta. Setelah melalui proses penawaran akhirnya harga disepakati tetap Rp 94 juta. Selanjutnya Ningsih menginformasikan untuk pemesan mobil Toyota Rush harus melewati temannya atas nama Maswan Kemit. Ningsih kemudian memberi saya no handphone Maswan Kemit.
"Saya langsung menghubungi Maswan Kemit. Dalam pembicaraan dengan Maswan Kemit, saya diminta mentransfer uang muka sebesar Rp 47 juta. Saya langsung transfer uang sesuai kesepakatan via Bank BRI dengan Nomor rekening atas nama Miranda," ungkapnya. Diakui pada 8 Januari 2018, kembali dihubungi Maswan Kemit dan mengatakan mobilnya akan segera dikirim. Tidak berapa lama Maswan Kemit kembali menghubungi Suwendra, mengatakan bahwa ada masalah dalam pengiriman karena BPKB mobil belum dikeluarkan.
Suwendra pun kembali disuruh mengirim uang untuk pelunasan mobil. Karena percaya tanggal 9 Januari, Suwendra kembali mengirim uang sebesar Rp 45 juta. "Tanggal 10 Januari saya tranfer lagi sebesar 2 juta ke nomor rekening atas nama Miranda itu," bebernya sembari menunjukan bukti transfer.
Setelah mentransfer uang dalam jumlah cukup besar, tanggal 12 Januari Maswan Kemit kembali menghubunginya, dan mengatakan kalau mobil ada masalah dengan asuransi dan kini mobil ditahan di Bandara Ngurah Rai. Saat itu Maswan Kemit meminta uang seadanya, untuk mengurus mobil yang bermasalah.
Tanpa ada kecurigaan Suwendra kembali mentransfer uang sebesar 10 juta ke rekening atas nama Sarlita. "Setelah saya transfer ternyata mobil tidak kunjung datang, bahkan saat mau dihubungi Maswan Kemit, Ningsih nomor telepon tidak aktif dan saya baru sadar kalau menjadi korban penipuan. Saya putuskan untuk lapor polisi. Pengaduan saya sudah diterima, untuk penangan lebih lanjut akan diinfokan kembali," sebutnya. Terkait laporan korban, Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi saat dikonfirmasi mengatakan belum mengetahui laporan tersebut. “Nanti akan kita cek dulu,” katanya singkat. *e
Komentar