Tembok Tumbang Tutup Jalan
Tembok panyengker rumah I Ketut Wartama,49, di Banjar Munduk Anggrek, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, tumbang setelah terjadi hujan deras, Senin (15/1) sore.
NEGARA, NusaBali
Material tembok tumbang longsor hampir 12 meter itu, juga sempat menutup jalan pedesaan setempat. Jalan kembali dilalui kendaraan setelah ditangani petugas dengan mengerahkan eskavator, Selasa (16/1) sore.
Berdasar informasi, tembok berikut senderan penahan tembok areal pekarangan rumah korban, tinggi sekitar 3 meter, longsor sekitar pukul 18.00 Wita. Saat longsor, hujan deras mengguyur wilayah sekitar mulai pukul 16.00 Wita, telah mulai reda. Saat musibah tembok longsor ke jalan itu, tidak ada warga yang melintas sehingga tidak ada korban jiwa. ‘’Kejadiannya pas hujan mulai reda,” kata Perbekel Yehembang Kauh, I Ketut Mustika, Selasa kemarin.
Menurutnya, setelah menerima laporan tersebut, pihaknya bersama-sama dengan beberapa warga sekitar, bergotongroyong membersihkan sisa material di jalan penghubung menuju Banjar Pangkung Telepus, Desa Yehembang Kauh itu. Pembersihan sisa material di jalan itu, tidak langsung dapat dilakukan secara menyeluruh. Namun baru sebatas penanganan awal, sehingga sementara dapat dilalui sepeda motor. “Memang tidak bisa semua dibersihkan secara manual, karena bongkahan material tembok dan senderan itu ukurannya cukup besar. Makanya untuk penanganan lebih lanjut, kami minta bantuan alat berat, dan tadi sudah selesai dibersihkan,” ujarnya.
Proses pembersihan menggunakan eskavator yang didatangkan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana itu, juga memakan waktu sekitar 3,5 jam, mulai sekitar pukul 12.30 Wita hingga sekitar pukul 16.00 Wita. Setelah menyingkirkan sisa material itu, rencananya dilanjutkan melakukan penyemprotan di jalan tersebut, dengan meminta bantuan mobil pemadam, sehingga jalan tidak licin. “Ya sekarang kendaraan sudah normal kembali. Tinggi dibersihkan biar jalan tidak licin. Kalau tidak hujan, rencananya nanti akan disemprot meminta bantuan mobil pemadam. ,” pungkas Mustika.
Kepala Pelaksana BPBD Jembrana I Ketut Eko Susila Artha Permana, saat dikonfirmasi, mengatakan tidak ada korban manusia dalam musibah longsor berupa senderan serta tembok pekarangan rumah warga yang sempat menutup jalan itu. Hanya saja, korban pemilik rumah, memperkirakan mengalami kerugian sekitar Rp 20 juta. “Kami perkirakan karena hujan, senderan penahan temboknya tidak kuat. Dan untuk penangan material yang sempat menutupi jalan di bawahnya itu, tadi sudah selesai kami bersihkan menggunakan eskavator,” ujarnya.*ode
Berdasar informasi, tembok berikut senderan penahan tembok areal pekarangan rumah korban, tinggi sekitar 3 meter, longsor sekitar pukul 18.00 Wita. Saat longsor, hujan deras mengguyur wilayah sekitar mulai pukul 16.00 Wita, telah mulai reda. Saat musibah tembok longsor ke jalan itu, tidak ada warga yang melintas sehingga tidak ada korban jiwa. ‘’Kejadiannya pas hujan mulai reda,” kata Perbekel Yehembang Kauh, I Ketut Mustika, Selasa kemarin.
Menurutnya, setelah menerima laporan tersebut, pihaknya bersama-sama dengan beberapa warga sekitar, bergotongroyong membersihkan sisa material di jalan penghubung menuju Banjar Pangkung Telepus, Desa Yehembang Kauh itu. Pembersihan sisa material di jalan itu, tidak langsung dapat dilakukan secara menyeluruh. Namun baru sebatas penanganan awal, sehingga sementara dapat dilalui sepeda motor. “Memang tidak bisa semua dibersihkan secara manual, karena bongkahan material tembok dan senderan itu ukurannya cukup besar. Makanya untuk penanganan lebih lanjut, kami minta bantuan alat berat, dan tadi sudah selesai dibersihkan,” ujarnya.
Proses pembersihan menggunakan eskavator yang didatangkan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana itu, juga memakan waktu sekitar 3,5 jam, mulai sekitar pukul 12.30 Wita hingga sekitar pukul 16.00 Wita. Setelah menyingkirkan sisa material itu, rencananya dilanjutkan melakukan penyemprotan di jalan tersebut, dengan meminta bantuan mobil pemadam, sehingga jalan tidak licin. “Ya sekarang kendaraan sudah normal kembali. Tinggi dibersihkan biar jalan tidak licin. Kalau tidak hujan, rencananya nanti akan disemprot meminta bantuan mobil pemadam. ,” pungkas Mustika.
Kepala Pelaksana BPBD Jembrana I Ketut Eko Susila Artha Permana, saat dikonfirmasi, mengatakan tidak ada korban manusia dalam musibah longsor berupa senderan serta tembok pekarangan rumah warga yang sempat menutup jalan itu. Hanya saja, korban pemilik rumah, memperkirakan mengalami kerugian sekitar Rp 20 juta. “Kami perkirakan karena hujan, senderan penahan temboknya tidak kuat. Dan untuk penangan material yang sempat menutupi jalan di bawahnya itu, tadi sudah selesai kami bersihkan menggunakan eskavator,” ujarnya.*ode
1
Komentar