Pamedek Ditabrak Truk, 1 Tewas, 1 Luka
Korban Ni Wayan Canis tewas terlindas Truk saat hendak tangkil ke Pura Dalem Besakih bersama tiga keponakan: Ni Nengah Alit, Ni Ketut Resti, I Wayan Gina
Kecelakaan Maut Satu Keluarga di Jalan Depan SMPN 2 Selat
AMLAPURA, NusaBali
Rombongan pamedek (umat yang hendak tangkil ke pura) dari satu keluarga asal Banjar Batu Dawa, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem yang konvoi naik sepeda motor diseruduk Truk saat hendak sembahyang ke Pura Dalem Besakih, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Rabu (17/1) pagi. Dalam musibah ini, satu pamedek tewas mengenaskan, sementara satu koban lagi terluka parah.
Pamedek dari satu keluarga beranggotakan empat ini diseruduk Truk saat melintas di jalan raya depan SMPN 2 Selat kawasan Banjar Uma Sari Kangin, Desa Peringsari, Kecamatan Selat, Karangasem, Rabu pagi sekitar pukul 06.30 Wita. Mereka naik dua sepeda motor berboncengan, yakni Ni Nengah Alit, 21, Ni Ketut Resti, 26 (kakak dari Ni Nengah Alit), I Wayan Gina, 30 (kakak dari Ni Nengah Alit), dan Ni Wayan Canis, 38 (bibi dari Ni Nengah Alit).
Motor pertama, Yamaha Jupiter Z nopol DK 6429 IG, ditunggangi Ni Nengah Alit dengan membonceng bibinya, Ni Wayan Canis. Sedangkan motor kedua, Honda Vario merah Vario DK 2473 SW, ditunggangi I Wayan Gina dengan membonceng adiknya, Ni Ketut Resti. Korban tewas diseruduk Truk dalam musibah ini adalah Ni Wayan Canis, sementara korban terluka Ni Nengah Alit.
Awalnya, rombongan pamedek satu keluarga ini berangkat dari rumahnya di Banjar Batu Dawa, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Rabu dinihari pukul 04.30 Wita. Mereka konvoi naik motor menuju Pura Dalem Besakih melintasi jalur Desa Abang (Kecamatan Abang)-Kota Amlapura (Kecamatan Karangasem)-Desa Bebandem (Kecamatan Bebandem)-Desa Sibetan (Kecamatan Bebandem)-Desa Duda Timur (Kecamatan Sekat)-Desa Duda (Kecamatan Selat)-Desa Selat (Kecamatan Selat). Dua motor mereka mnelaju beriringan, di mana Jupiter Z DK 6429 IG ditunggangi Nengah Alit berbomcengan dengan Wayan Canis dalam posisi di depan.
Begitu memasuki lokasi TKP tepat depan SMPN 2 Selat, Rabu pagi sekitar pukul 06.30 Wita, tiba-tiba ada kendaraan yang ditunggangi seorang siswa SMPN 2 Selat menyeberang jalan tanpa menyalakan rating, hingga menghalangi rombongan korban. Akibatnya, motor Jupiter Z DK 6429 IG yang ditunggangi Nengah Alit berboncengan pun mendadak berhenti dan bersenggolan dengan stang motor siswa tadi.
Akibatnya, korban Nengah Alit dan bibinya yang duduk di boncengan, Wayan Canis, terpental jatuh bersama motornya. Mereka terpental ke kanan di badan jalan dari haluan berlawanan. Apes, pada saat bersamaan, dari arah berlawanan melaju Truk Bintang Bali Timur warna putih DK 9488 SM yang dikemudikan I Wayan Sumerta, sopir asal Banjar Meranggi, Desa Muncan, Kecamatan Selat menabrak korban Wayan Canis.
Korban Wayan Canis pun tewas mengenaskan dalam kondisi tubuh remuk akibat masuk ke bawah Truk hingga tergilas. Perempuan berusia 38 tahun ini mengalami luka berat pipi kiri, kepala belakang, serta keluar darah dari kedua telinga.
Sedangkan keponakannya, korban Nengah Alit, selamat dari maut dalam kondisi luka robek di kepala belakang, luka lecet di lutut kanan, luka terbuka di pergelangan tangan kanan. Seperti halnya korban tewas Wayan Canis, korban luka Nengah Alit juga masuk di bawah Truk bersama motor Jupiter Z DK 6429 IG.
Guna mengeluarkan motor Jupiter dan korban Nengah Alit dari bawah Truk, warga sekitar harus mengangkat badan Truk menggunakan dongkrak. Setelah berhasil di-evakuasi, korban Nengah Alit langsung dilarikan petugas Polsek Selat ke Puskesmas Selat. Selanjutnya, perempuan berusia 21 tahun ini dirujuk ke RSUD Karangasem di Amlapura untuk penanganan lebih intensif. Demikian pula korban tewas Wayan Canis juga dibawa ke RSUD Karangasem. Sebaliknya, kakak adik I Wayan Gina dan Ni Ketut Resti yang naik motor Vario DK 2473 SW berboncengan, terhindar dari tabrakan maut.
Sementara, sopir Truk maut DK 9488 SM, I Wayan Sumerta, hingga kemarin sore belum diperiksa pertugas kepolisian. Belum ada penetapan tersangka, karena sopir Truk asal Banjar Meranggi, Desa Muncan melaju di jalur yang benar.
Kapolsek Selat, AKP I Made Sudartawan, menyatakan pihaknya sudah terjun ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi. Berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan, musibah maut ini terjadi karena kelalaian korban Nengah Alit dalam berkendara. "Padahal, petugas Satpam depan sekolah SMPN 2 Selat telah memberikan isyarat agar pelan-pelan, tapi ternyata pengendara motor Jupiter terus melaju hingga bersenggolan," jelas Kapolsek AKP Sudartawan, Rabu kemarin.
Sementara itu, saksi Ni Ketut Resti, adik kandung dari korban luka Ni Nengah Alit, mengatakan kecelakaan maut yang merenggut nyawa bibinya, Ni Wayan Canis, terjadi gara-gara ada kendaraan siswa berbelok ke kanan secara mendadak tanpa menyalakan riting. Ini membuat kakaknya yang naik motor Yupiter gugup.
"Kakak saya (Nengah Alit) gugup hingga motornya bersenggolan. Sedangkan bibi saya (Wayan Canis) meninggal karena terpental ke kanan hingga dilindas Truk dari berlawanan arah," cerita Ketut Resti sembari menangis di RSUD Karangasem, Rabu kemarin. Ketut Resti mengatakan, korban Wayan Canis berpulang buat selamanya dengan meninggalkan seorang suami dan 4 anak, di mana si bungsu masih berumur 4 bulan.
Sedangkan sopir Truk maut, Wayan Sumerta, mengatakan saat kejadian kemarin pagi, kendaraannya melaju dari arah barat (Desa Muncan) menuju Desa Sebudi, Kecamatan Selat untuk mengambil pasir. Saat berada memasuki areal depan SMPN 2 Selat, petugas Satpam sekolah itu memberikan aba-aba agar melaju pelan, karena ada siswa yang mengendarai motor menyeberang untuk parkir.
Tiba giliran Truk yang dikemudiukannya diberikan isyarat agar melaju, kata Sumerta, tanpa diduga motor bersenggolan. Bahkan, motir korban sampai masuk ke bawah kolong Truk. "Saya merasakan menggilas korban dua kali. Saat itu, kendaraan saya melaju pelan dengan kecepatan 40 km per jam," cerita Sumerta. *k16
1
Komentar