Jadi Mensos, Idrus Sudah Diplot Sejak Munaslub Golkar
Selebaran yang beredar di group Whatsapp Golkar yang menyebutkan Sekjen DPP Golkar, Idrus Marham bakal diplot menjadi Menteri Sosial di Kabinet Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), ternyata bukan isapan jempol belaka.
DENPASAR, NusaBali
Selebaran yang sebelumnya diungkap mantan Ketua Organisasi dan Kaderisasi DPD I Golkar Bali, Dewa Ngakan Rai Budiasa ini terbukti. Idrus Marham dilantik sebagai Mensos di Istana Negara Jakarta, Rabu (17/1) menggantikan Kofifah Indar Parawansa yang maju sebagai Cagub di Pilgub Jatim 27 Juni 2018.
Rai Budiasa di Denpasar, Rabu kemarin mengatakan informasi diplotnya Idrus menjadi Mensos sudah beredar sejak Munaslub Golkar pada 20 Desember 2017 lalu. Selebaran itu juga menyertakan utak-atik beberapa kader Golkar di jabatan legislatif (DPR RI). Saat itu Ketua DPR RI yang awalnya beredar dalam selebaran itu diprediksi Agus Gumiwang, namun akhirnya jatuh ke Bambang Soesatyo (Bamsoet). “Hanya Ketua DPR RI yang tidak terjadi. Selebihnya Ketua Umum terpilih akhirnya Airlangga Hartarto dan Idrus jadi Mensos, semuanya benar,” ujar Rai Budiasa.
Dengan demikian kata Rai Budiasa, ada 3 kader terbaik Golkar yang duduk di kabinet Jokowi-JK, yakni Luhut Binzar Pandjaitan sebagai Menko Kemaritiman, Airlangga Hartarto sebagai Menteri Perdagangan, dan Idrus Marham sebagai Mensos. “Ini jadi sebuah prestasi Golkar ketika berbicara dalam kancah politik nasional. Golkar cukup luas mewarnai kabinet,” tegas mantan staf Kedutaan Besar RI di Jerman ini.
Kini untuk Kabinet DPP Golkar pimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto pun sudah beredar. Kata Rai Budiasa posisi strategis di DPP Partai Golkar akan memunculkan beberapa bintang baru dari kalangan pensiunan jenderal. Sebut saja posisi Sekjen DPP Golkar yang disebut-sebut akan diplot kepada Letjen TNI (Purn) Eko Wiratmoko. Kursi Sekjen awalnya akan diberikan kepada Ibnu Muzir.
“Tetapi ada rencana kembalikan tradisi di Golkar bahwa Sekjen dari militer. Jadi untuk Sekjen antara Jenderal Wiratmoko dan Ibnu Muzir,” ujar Rai Budiasa sembari menunjukkan selebaran kabinet DPP Golkar yang beredar luas di lingkungan kader Golkar
Nah, dari Bali belum jelas siapa yang akan masuk di Kabinet Airlangga Hartarto. Sebab dalam susunan kepengurusan yang sudah beredar tidak ada kader Golkar dari Bali yang masuk dalam struktur terbaru tersebut. Saat ini ada 3 kader Golkar yang duduk di kepengurusan harian DPP Partai Golkar yakni Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi, yang menjabat Ketua Pemenangan Pemilu Bali -Nusra DPP Partai Golkar. Politisi asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara ini adalah anggota Fraksi Golkar DPR RI.
Sementara kader Golkar lainnya Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, yang menjabat sebagai anggota Dewan Pakar DPP Partai Golkar. Politisi asal Desa Tajun Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng ini anggota Fraksi Golkar DPR RI. Kemudian I Wayan Geredeg yang politisi asal Desa Sibetan Kecamatan Bebandem Karangasem menjabat sebagai Wabendum DPP Golkar. Atas kondisi ini Demer yang dikonfirmasi NusaBali, Rabu kemarin mengatakan belum ada keputusan soal susunan pengurus DPP Golkar. Karena Airlangga sebagai Ketua umum adalah formatur tunggal. Sehingga keputusannya hanya Ketua Umum yang tahu. “Belum ada keputusan, karena beliau (Airlangga) punya kewenangan penuh. Jadi nggak ada bocor sama sekali informasinya,” kata anggota Komisi VI DPR RI ini.
Demer mengatakan dalam Munaslub DPP Golkar 20 Desember 2017 lalu, saat itu Airlangga selaku Ketum terpilih diberikan waktu sebulan memutuskan kabinetnya. “Kan ada waktu sampai 20 Januari 2018 atau sebulan terhitung dari Munaslub. Kalau sudah ada keputusan pasti diumumkan,” ujar mantan Ketua DPD Golkar Bali versi Munas Ancol ini. *nat
Rai Budiasa di Denpasar, Rabu kemarin mengatakan informasi diplotnya Idrus menjadi Mensos sudah beredar sejak Munaslub Golkar pada 20 Desember 2017 lalu. Selebaran itu juga menyertakan utak-atik beberapa kader Golkar di jabatan legislatif (DPR RI). Saat itu Ketua DPR RI yang awalnya beredar dalam selebaran itu diprediksi Agus Gumiwang, namun akhirnya jatuh ke Bambang Soesatyo (Bamsoet). “Hanya Ketua DPR RI yang tidak terjadi. Selebihnya Ketua Umum terpilih akhirnya Airlangga Hartarto dan Idrus jadi Mensos, semuanya benar,” ujar Rai Budiasa.
Dengan demikian kata Rai Budiasa, ada 3 kader terbaik Golkar yang duduk di kabinet Jokowi-JK, yakni Luhut Binzar Pandjaitan sebagai Menko Kemaritiman, Airlangga Hartarto sebagai Menteri Perdagangan, dan Idrus Marham sebagai Mensos. “Ini jadi sebuah prestasi Golkar ketika berbicara dalam kancah politik nasional. Golkar cukup luas mewarnai kabinet,” tegas mantan staf Kedutaan Besar RI di Jerman ini.
Kini untuk Kabinet DPP Golkar pimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto pun sudah beredar. Kata Rai Budiasa posisi strategis di DPP Partai Golkar akan memunculkan beberapa bintang baru dari kalangan pensiunan jenderal. Sebut saja posisi Sekjen DPP Golkar yang disebut-sebut akan diplot kepada Letjen TNI (Purn) Eko Wiratmoko. Kursi Sekjen awalnya akan diberikan kepada Ibnu Muzir.
“Tetapi ada rencana kembalikan tradisi di Golkar bahwa Sekjen dari militer. Jadi untuk Sekjen antara Jenderal Wiratmoko dan Ibnu Muzir,” ujar Rai Budiasa sembari menunjukkan selebaran kabinet DPP Golkar yang beredar luas di lingkungan kader Golkar
Nah, dari Bali belum jelas siapa yang akan masuk di Kabinet Airlangga Hartarto. Sebab dalam susunan kepengurusan yang sudah beredar tidak ada kader Golkar dari Bali yang masuk dalam struktur terbaru tersebut. Saat ini ada 3 kader Golkar yang duduk di kepengurusan harian DPP Partai Golkar yakni Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi, yang menjabat Ketua Pemenangan Pemilu Bali -Nusra DPP Partai Golkar. Politisi asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara ini adalah anggota Fraksi Golkar DPR RI.
Sementara kader Golkar lainnya Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, yang menjabat sebagai anggota Dewan Pakar DPP Partai Golkar. Politisi asal Desa Tajun Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng ini anggota Fraksi Golkar DPR RI. Kemudian I Wayan Geredeg yang politisi asal Desa Sibetan Kecamatan Bebandem Karangasem menjabat sebagai Wabendum DPP Golkar. Atas kondisi ini Demer yang dikonfirmasi NusaBali, Rabu kemarin mengatakan belum ada keputusan soal susunan pengurus DPP Golkar. Karena Airlangga sebagai Ketua umum adalah formatur tunggal. Sehingga keputusannya hanya Ketua Umum yang tahu. “Belum ada keputusan, karena beliau (Airlangga) punya kewenangan penuh. Jadi nggak ada bocor sama sekali informasinya,” kata anggota Komisi VI DPR RI ini.
Demer mengatakan dalam Munaslub DPP Golkar 20 Desember 2017 lalu, saat itu Airlangga selaku Ketum terpilih diberikan waktu sebulan memutuskan kabinetnya. “Kan ada waktu sampai 20 Januari 2018 atau sebulan terhitung dari Munaslub. Kalau sudah ada keputusan pasti diumumkan,” ujar mantan Ketua DPD Golkar Bali versi Munas Ancol ini. *nat
Komentar