DPRD Bali Minta Pengawasan Harga Beras
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali Gede Ketut Nugrahita Pendit meminta pemerintah melakukan pengawasan terhadap harga beras, karena dalam pekan ini ada lonjakan harga di pasaran.
DENPASAR, NusaBali
"Saya berharap pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan melakukan pengawasan terhadap harga beras di pasaran," kata Nugrahita Pendit di Denpasar, Kamis (18/1). Ia mengatakan langkah pengawasan terhadap beras di pasaran dalam upaya menjaga stabilitas harga dan tidak menjadi kekhawatiran warga masyarakat Pulau Dewata. "Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali agar berkoordinasi dengan instansi terkait melakukan upaya-upaya menstabilkan harga beras, yang selama ini terjadi peningkatan harga dalam pekan ini," ujarnya.
Nugrahita Pendit mengatakan berdasarkan data Disperindag, kenaikan harga beras di Kota Denpasar mencapai 13,63 persen hingga 15 persen. Harga beras yang mengalami kenaikan seperti beras premium yang semula harganya Rp11.000 menjadi Rp 12.500, beras C4 super harga semula Rp10 ribu menjadi Rp11.500 per kilogram.
Oleh karena itu, kata Nugrahita Pendit mendesak agar segera melakukan operasi pasar, sehingga keresahan warga masyarakat terhadap bahan pangan pokok tersebut tidak sampai mengkhawatirkan. "Kalau melihat dari kondisi pasar, memang ada kenaikan harga beras. tetapi kenaikan itu tidak terlalu tinggi, berkisar 10 persen hingga 15 persen per kilogram," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Ni Wayan Kusumawathi mengharapkan masyarakat Pulau Dewata tidak resah dengan adanya kenaikan beras tersebut. Sebab kenaikan harga beras tidak terlalu signifikan. "Kenaikan harga beras karena petani belum musim panen, selain itu saat ini musim hujan. Sehingga ada keterlambatan panen. Untuk stok beras di Bali hingga akhir 2018 masih mencukupi," ucapnya.
Ia berharap masyarakat dalam mengkonsumsi kebutuhan beras tidak perlu khawatir, karena untuk persediaan di Bali masih mencukupi hingga akhir tahun 2018. "Harga beras di pasaran tergolong masih tetap stabil, dan harganya masih di bawah harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp12.800 per kilogram untuk harga beras premium," katanya.*ant
Nugrahita Pendit mengatakan berdasarkan data Disperindag, kenaikan harga beras di Kota Denpasar mencapai 13,63 persen hingga 15 persen. Harga beras yang mengalami kenaikan seperti beras premium yang semula harganya Rp11.000 menjadi Rp 12.500, beras C4 super harga semula Rp10 ribu menjadi Rp11.500 per kilogram.
Oleh karena itu, kata Nugrahita Pendit mendesak agar segera melakukan operasi pasar, sehingga keresahan warga masyarakat terhadap bahan pangan pokok tersebut tidak sampai mengkhawatirkan. "Kalau melihat dari kondisi pasar, memang ada kenaikan harga beras. tetapi kenaikan itu tidak terlalu tinggi, berkisar 10 persen hingga 15 persen per kilogram," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Ni Wayan Kusumawathi mengharapkan masyarakat Pulau Dewata tidak resah dengan adanya kenaikan beras tersebut. Sebab kenaikan harga beras tidak terlalu signifikan. "Kenaikan harga beras karena petani belum musim panen, selain itu saat ini musim hujan. Sehingga ada keterlambatan panen. Untuk stok beras di Bali hingga akhir 2018 masih mencukupi," ucapnya.
Ia berharap masyarakat dalam mengkonsumsi kebutuhan beras tidak perlu khawatir, karena untuk persediaan di Bali masih mencukupi hingga akhir tahun 2018. "Harga beras di pasaran tergolong masih tetap stabil, dan harganya masih di bawah harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp12.800 per kilogram untuk harga beras premium," katanya.*ant
1
Komentar