Tim Labfor ke TKP, Nasi Sumbangan Tetangga
Puluhan Krama Jehem Keracunan Nasi Bungkus
BANGLI, NusaBali
Tim Labfor Denpasar yang dipimpin AKBP Ngurah Wijaya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengambil sampel makanan di lokasi hajatan perkawinan di rumah Dewa Made Olas, 60, di Banjar Tambahan Bakas, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Bangli, Sabtu (20/1). Olah TKP dilakukan menyusul insiden keracunan massal usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan di acara perkawinan Dewa Made Sudiantara, 27, dengan Kadek Ayu Swarnawati, 24, asal Banjar Munduk Temu, Desa Pupuan, Tabanan.
Saat di lokasi, salah seorang pihak keluarga, Dewa Ketut Suyasa, menuturkan bahwa nasi putih yang dibungkus maupun untuk acara resepsi merupakan pemberian para kerabat. Menurutnya, di Banjar Tambahan Bakas memiliki kebiasaan memberikan nasi kepada yang punya hajatan.
“Seperti arisan, bila ada yang menggelar upacara perkawinan para kerabat menyumbangkan nasi. Sebelumnya sudah ada koordinasi, siapa saja yang akan memberikan nasi. Kalau berlebih biasa distop, dan bisa memberikan nasi pada acara yang lain,” jelasnya.
Ada sembilan orang yang memberikan nasi untuk acara pawiwahan (perkawinan) Dewa Sudiantara dan Ayu Swarnawati. Satu orang bisa memberikan 6 – 7 kilogram nasi. Sementara untuk lauk dimasak sendiri. “Hanya lauk yang dimasak di rumah, nasinya sepenuhnya dari para kerabat,” imbuhnya.
Sementara itu Tim Labfor Denpasar yang tiba di TKP sekitar pukul 14.00 Wita, langsung melakukan olah TKP, yakni dapur tempat memasak lauk. Tim mengumpulkan beberapa sampel seperti mie, bekas saos, air yang digunakan untuk masak.
Ketua Tim Labfor AKBP Ngurah Wijaya menyampaikan hasil olah TKP pihaknya membawa sampel makanan yang akan diuji lebih lanjut untuk memastikan penyebab keracunan massal. Dikatakan paling cepat hasilnya bisa diketahui empat hari mendatang.
Selain mengambil sampel di TKP, pihaknya juga mengumpulkan sampel berupa nasi dari warga yang menyumbangkan nasi untuk perkawinan Dewa Sudiantara. “Kami mengumpulkan sampel, karena masak nasi sudah kemarin (Jumat) tentu tempat nasi atau peralatan masak sudah dicuci,” ungkapnya.
Kapolsek Tembuku AKP I Gede Sunjaya Wirya yang juga berada di TKP mengatakan pihaknya baru meminta keterangan dua orang saksi. “Baru dua saksi yang kami minta keterangan, kondisi masih seperti ini,” ucapnya. Police line yang dipasang di areal dapur akan dibuka setelah proses penyelidikan rampung.
Di lokasi terpisah Wadir Pelayanan RSUD Bangli I Ketut Darmaja, menyampaikan pasien korban keracunan hingga Jumat (19/1) sekitar pukul 23.30 Wita, ada 57 pasien, 48 pasien ditangani di IGD RSUD Bangli, 9 pasien memilih untuk mendapatkan perawatan di RS BMC Bangli. Pasien-pasien tersebut sudah dipulangkan karena kondisinya sudah stabil. “Tadi (kemarin) pagi pasien yang dirawat di Ruang Cempaka adalah pasien yang terakhir pulang,” ungkapnya.
Di sisi lain, akibat insiden keracunan krama Banjar Tambahan Bakas, acara resepsi perkawinan Dewa Sudiantara terpaksa dibatalkan. Rencana untuk resepsi malam hari dihadiri sekaa teruna Banjar Tambahan Bakas. “Sudah duluan terjadi keracunan maka undangan dibatalkan,” kata salah seorang keluarga Dewa Sudiantara.
Diberitakan sebelumnya, puluhan krama Banjar Tambahan Bakas, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Bangli mengalami keracunan massal usai hadiri hajatan pernikahan pasangan Dewa Made Sudiantara, 27, dan Kadek Ayu Swarnawati, 24, di banjar setempat, Jumat (19/1) siang.
Para korban keracunan yang sebagian di antaranya anak-anak ini mengalami gejala yang sama: lemas, pusing, mual, muntah-muntah. Mereka dilarikan ke RSUD Bangli secara bergelombang, sejak Jumat sore pukul 16.00 Wita. Banyak di antara korban yang sempat ditangani di Puskesmas Tembuku, sebelum kemudian dirujuk ke RSUD Bangli.
Informasi yang terhimpun NusaBali di lapangan, seluruh undangan termasuk para korban keracunan, disuguhi nasi bungkus di lokasi acara, setelah upacara adat selesai, Jumat siang sekitar pukul 13.00 Wita. Nasi bungkus yang dibagikan berisi lauk berupa daging ayam, tempe, telor, mie, sayur, dan kacang. Total ada 300 bungkus nasi yang dibagikan kepada undangan siang itu, termasuk 20 bungkus untuk tamu undangan dari Tabanan. Khusus undangan dari Tabanan ini merupakan keluarga mempelai perempuan, Kadek Ayu Swarnawati, asal Banjar Munduk Temu, Desa/Kecamatan Pupuan. *e
Tim Labfor Denpasar yang dipimpin AKBP Ngurah Wijaya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengambil sampel makanan di lokasi hajatan perkawinan di rumah Dewa Made Olas, 60, di Banjar Tambahan Bakas, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Bangli, Sabtu (20/1). Olah TKP dilakukan menyusul insiden keracunan massal usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan di acara perkawinan Dewa Made Sudiantara, 27, dengan Kadek Ayu Swarnawati, 24, asal Banjar Munduk Temu, Desa Pupuan, Tabanan.
Saat di lokasi, salah seorang pihak keluarga, Dewa Ketut Suyasa, menuturkan bahwa nasi putih yang dibungkus maupun untuk acara resepsi merupakan pemberian para kerabat. Menurutnya, di Banjar Tambahan Bakas memiliki kebiasaan memberikan nasi kepada yang punya hajatan.
“Seperti arisan, bila ada yang menggelar upacara perkawinan para kerabat menyumbangkan nasi. Sebelumnya sudah ada koordinasi, siapa saja yang akan memberikan nasi. Kalau berlebih biasa distop, dan bisa memberikan nasi pada acara yang lain,” jelasnya.
Ada sembilan orang yang memberikan nasi untuk acara pawiwahan (perkawinan) Dewa Sudiantara dan Ayu Swarnawati. Satu orang bisa memberikan 6 – 7 kilogram nasi. Sementara untuk lauk dimasak sendiri. “Hanya lauk yang dimasak di rumah, nasinya sepenuhnya dari para kerabat,” imbuhnya.
Sementara itu Tim Labfor Denpasar yang tiba di TKP sekitar pukul 14.00 Wita, langsung melakukan olah TKP, yakni dapur tempat memasak lauk. Tim mengumpulkan beberapa sampel seperti mie, bekas saos, air yang digunakan untuk masak.
Ketua Tim Labfor AKBP Ngurah Wijaya menyampaikan hasil olah TKP pihaknya membawa sampel makanan yang akan diuji lebih lanjut untuk memastikan penyebab keracunan massal. Dikatakan paling cepat hasilnya bisa diketahui empat hari mendatang.
Selain mengambil sampel di TKP, pihaknya juga mengumpulkan sampel berupa nasi dari warga yang menyumbangkan nasi untuk perkawinan Dewa Sudiantara. “Kami mengumpulkan sampel, karena masak nasi sudah kemarin (Jumat) tentu tempat nasi atau peralatan masak sudah dicuci,” ungkapnya.
Kapolsek Tembuku AKP I Gede Sunjaya Wirya yang juga berada di TKP mengatakan pihaknya baru meminta keterangan dua orang saksi. “Baru dua saksi yang kami minta keterangan, kondisi masih seperti ini,” ucapnya. Police line yang dipasang di areal dapur akan dibuka setelah proses penyelidikan rampung.
Di lokasi terpisah Wadir Pelayanan RSUD Bangli I Ketut Darmaja, menyampaikan pasien korban keracunan hingga Jumat (19/1) sekitar pukul 23.30 Wita, ada 57 pasien, 48 pasien ditangani di IGD RSUD Bangli, 9 pasien memilih untuk mendapatkan perawatan di RS BMC Bangli. Pasien-pasien tersebut sudah dipulangkan karena kondisinya sudah stabil. “Tadi (kemarin) pagi pasien yang dirawat di Ruang Cempaka adalah pasien yang terakhir pulang,” ungkapnya.
Di sisi lain, akibat insiden keracunan krama Banjar Tambahan Bakas, acara resepsi perkawinan Dewa Sudiantara terpaksa dibatalkan. Rencana untuk resepsi malam hari dihadiri sekaa teruna Banjar Tambahan Bakas. “Sudah duluan terjadi keracunan maka undangan dibatalkan,” kata salah seorang keluarga Dewa Sudiantara.
Diberitakan sebelumnya, puluhan krama Banjar Tambahan Bakas, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Bangli mengalami keracunan massal usai hadiri hajatan pernikahan pasangan Dewa Made Sudiantara, 27, dan Kadek Ayu Swarnawati, 24, di banjar setempat, Jumat (19/1) siang.
Para korban keracunan yang sebagian di antaranya anak-anak ini mengalami gejala yang sama: lemas, pusing, mual, muntah-muntah. Mereka dilarikan ke RSUD Bangli secara bergelombang, sejak Jumat sore pukul 16.00 Wita. Banyak di antara korban yang sempat ditangani di Puskesmas Tembuku, sebelum kemudian dirujuk ke RSUD Bangli.
Informasi yang terhimpun NusaBali di lapangan, seluruh undangan termasuk para korban keracunan, disuguhi nasi bungkus di lokasi acara, setelah upacara adat selesai, Jumat siang sekitar pukul 13.00 Wita. Nasi bungkus yang dibagikan berisi lauk berupa daging ayam, tempe, telor, mie, sayur, dan kacang. Total ada 300 bungkus nasi yang dibagikan kepada undangan siang itu, termasuk 20 bungkus untuk tamu undangan dari Tabanan. Khusus undangan dari Tabanan ini merupakan keluarga mempelai perempuan, Kadek Ayu Swarnawati, asal Banjar Munduk Temu, Desa/Kecamatan Pupuan. *e
1
Komentar