Air Kecrat-Kecrit, Komisi II Sidak PDAM
Dewan juga khawatir jika terlalu lama masyarakat dibuat galau karena suplai air PDAM yang kecrat kecrit, masyarakat akan semakin banyak beralih ke sumur bor atau air bawah tanah (ABT).
PDAM: Air Tukad Petanu Sudah Masuk 50 Liter/Detik
DENPASAR, NusaBali
Masifnya keluhan masyarakat terkait suplai air PDAM Kota Denpasar yang 'kecrat-kecrit', membuat Komisi II DPRD Kota Denpasar melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke PDAM Kota Denpasar, di IPA Blusung, Peguyangan, Denpasar Utara, Senin (1/2) kemarin.
Komisi II dipimpin oleh Ketua Komisi IB Kompyang Wiranata didampingi para anggotanya antara lain, I Kadek Agus Arya Wibawa, I Nyoman Darsa, Drs I I Made Suweta, I Ketut Budiarta, Hilmun Nabi, Putu Oka Mahendra, serta Putu Metta Dewinta Wandy.
Menurut Kompyang Wiranata, banyak masyarakat yang akhir-akhir ini mengeluhkan tentang pelayanan PDAM Denpasar, khususnya pada suplai air terutama di daerah Denpasar Barat dan Denpasar Utara. "Kami banyak menerima keluhan terkait suplai air yang kecrat-kecrit. Maka itu kedatangan kami ke sini untuk mengetahui sejauh mana upaya PDAM untuk memenuhi kebutuhan atau kekurangan air di Denpasar," jelasnya.
Kompyang Wiranata berharap pada 2017 nanti daerah yang mengalami kekurangan air seperti Perumnas dan beberapa kecamatan di Denpasar bisa diatasi. Selain itu, Komisi II juga khawatir jika terlalu lama masyarakat dibuat galau karena suplai air PDAM yang kecrat kecrit, masyarakat akan semakin banyak beralih ke sumur bor atau air bawah tanah (ABT). Dampaknya, tentu pada PAD yang akan semakin minim. "Untuk mengatasi ini, dalam waktu dekat kami jajaran dewan akan merevisi Perda ABT," jelasnya.
Ditambahkan Kadek Agus Arya Wibawa, tiga sumber air PDAM Denpasar selama ini dinilai tidak maksimal. Tiga sumber air tersebut yakni Tukad Penet, Tukad Ayung dan Tukad Petanu. Untuk itu pihaknya berharap PDAM Denpasar meningkatkan komunikasi antar pemerintah daerah yakni Kabupaten Tabanan, Gianyar, Badung dan Provinsi Bali. "Sinkronitas ini menurut kami masih kurang," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Dirut PDAM Kota Denpasar IB Arsana didampingi Direktur Teknik Putu Yasa dan Direktur Administrasi Keuangan Sri Utami mengatakan, bahwa komunikasi sudah dilakukan dengan maksimal.
Salah satunya, saat ini pipa distribusi Waribang-Veteran yang sudah dialiri air dari Tukad Petanu. "Di awal Januari kemarin, tepatnya per tanggal 6, air dari Petanu bisa masuk dengan kekuatan 50 liter/detik," jelas Arsana.
Meski air sudah masuk, namun targetnya masih jauh dari harapan yakni seharusnya 125 liter/detik. "Targetnya, air Tukad Petanu bisa masuk 125 liter/detik. Alhasil, baru sebagian pelanggan PDAM Denpasar yang bisa menikmati masuknya air Tukad Petanu, misalnya di kawasan Sekar Tunjung. Kami juga sudah buatkan peta distribusi untuk mengatasi keluhan masyarakat ketika air sudah masuk secara maksimal. Harapan kami, bulan Februari ini pengaturan air bisa kami lakukan. Masih kami jajaki," terang Arsana.
Arsana mengakui, masuknya air Tukad Petanu yang hanya 50 liter/detik memang belum maksimal. "Bukan tidak mampu, istilahnya saat ini masih tahap uji coba. Akan bertahap nanti sehingga bisa memenuhi kebutuhan air di Denpasar," jelasnya.
Kecilnya debit air, menurut Arsana masih disebabkan karena debit sungai Petanu yang relatif kecil. "Meski sempat hujan, tapi belum berpengaruh pada peningkatan debit air sungai. Sehingga suplainya ke pipa juga kecil. Satu sisi juga informasinya sedang ada perbaikan bendungan di Kengetan Ubud," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, seharusnya per 1 Januari 2016, air dari Tukad Petanu sudah masuk sistem di IPA Waribang dan mendistribusikan ke pelanggan. Tapi mengalami molor beberapa hari karena dari provinsi belum siap.
Jika prosesnya lancar, air Tukad Petanu ini akan mendistribusikan air sebanyak 125 liter/detik untuk melayani sekitar 10 ribu lebih pelanggan. "Dengan masuknya air dari Petanu, akan melayani pelanggan di timur dan selatan. Sedangkan air dari Blusung yang selama ini mendistribusikan ke semua pelanggan, nantinya akan difokuskan untuk pelanggan di Denbar dan Densel," jelasnya.
Pemasangan pipa distribusi ini dilaksanakan oleh perusahaan pemenang tender PT Sakasoka dibawah pengawasan CV Permata Konsultan. Sebelumnya PDAM Kota Denpasar juga melakukan kegiatan serupa di Jalan Hangtuah hingga Jalan Dewi Sartika. Proyek senilai Rp 17 Miliar itu digarap PT Sakasoka dan diawasi CV Permata selaku konsultan pengawas. Proyek digarap sejak 16 Juli 2015 lalu, dengan waktu proyek selama 160 hari. 7 nv
1
Komentar