Abaikan DPP, Politisi Hanura Pasang Baliho Suwasta
Partai Hanura Klungkung bergejolak pasca turunnya rekomendasi Pilkada Klungkung 2018. Pasalnya aspirasi yang sempat mencuat di DPC Hanura Klungkung dengan rekomendasi yang turun dari pusat berbeda.
SEMARAPURA, NusaBali
Namun, karena menjadi instruksi partai, maka mereka siap mengamankan rekomendasi itu, yakni mendukung Cabup dan Cawabup Klungkung yang diusung PDIP dan PKPI, Tjokorda Bagus Oka-I Ketut Mandia (Paket Bagia). Hanya saja tidak semua kader dapat menerima keputusan tersebut, salah satunya Anggota Dewan Penasehat DPC Partai Hanura Klungkung, I Dewa Gede Alit Saputra.
Politisi yang juga perintis sekaligus Ketua Komunitas Seni Sanggar Kayonan, Klungkung ini, memutuskan untuk tetap memperjuangkan aspirasi mendukung paket incumbent I Nyoman Suwirta-I Made Kasta (Suwasta). Bahkan sebagai bentuk dukungan tersebut, Dewa Alit sudah memasang lima buah baliho di seputaran Kota Semarapura, Klungkung untuk mendukung Paket Suwasta.
Baliho tersebut berisi gambar Paket Suwasta di bagian bawah berisi gambar Dewa Alit menggunakan pakaian adat dan mengenakan kaca mata. Di baliho itu tertulis Suwasta Jilid II, Suwasta Amerih Jayanthi. Atas aksinya ini, Dewa Alit juga dikabarkan mengundurkan diri dari Hanura. Dikonfirmasi mengenai hal tersebut Dewa Alit mengakui dirinya sudah memasang lima buah baliho itu. Namun mengenai pengunduran diri, pihaknya belum ada pernyataan mengundurkan diri. “Cuman ini kan ungkapan keteguhan hati, saya sebagai personel di Bali tidak satu pun menggunakan atribut partai, artinya memberikan kesempatan di DPP kan sedang bergejolak juga, jadi menunggu bagaimana keputusannya itu,” ujar Dewa Alit.
Diakui dalam bahasa kecewa Dewa Alit sempat mengatakan akan mengundurkan diri, namun kata dia itu tidak boleh dilegitimasi. Bahasa kecewa bergejolak di bawah perbedaan pendapat sebagian bersikukuh hasil rapat DPC. “Bahwa kita ke Suwasta, sebagian lagi mengikuti instruksi, itu kan tidak bisa digunakan saya sudah resmi mundur,” kata Dewa Alit yang pernah menjabat Sekretaris DPC Hanura Klungkung ini. Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris DPC Hanura Klungkung, I Nyoman Suastika mengatakan, sebelum memasang baliho secara informal lewat pesan di Whatsaps (WA) yang bersangkutan menyatakan mengundurkan diri. Karena ada pernyataan seperti itu maka menjadi hak mereka memasang baliho sesuai keinginannya. “Kami dari Hanura tidak pernah menghalangi kader yang mengundurkan diri, kita tetap berharap kader-kader menjunjung tinggi harkat-martabat partai,” ujarnya. *wan
Politisi yang juga perintis sekaligus Ketua Komunitas Seni Sanggar Kayonan, Klungkung ini, memutuskan untuk tetap memperjuangkan aspirasi mendukung paket incumbent I Nyoman Suwirta-I Made Kasta (Suwasta). Bahkan sebagai bentuk dukungan tersebut, Dewa Alit sudah memasang lima buah baliho di seputaran Kota Semarapura, Klungkung untuk mendukung Paket Suwasta.
Baliho tersebut berisi gambar Paket Suwasta di bagian bawah berisi gambar Dewa Alit menggunakan pakaian adat dan mengenakan kaca mata. Di baliho itu tertulis Suwasta Jilid II, Suwasta Amerih Jayanthi. Atas aksinya ini, Dewa Alit juga dikabarkan mengundurkan diri dari Hanura. Dikonfirmasi mengenai hal tersebut Dewa Alit mengakui dirinya sudah memasang lima buah baliho itu. Namun mengenai pengunduran diri, pihaknya belum ada pernyataan mengundurkan diri. “Cuman ini kan ungkapan keteguhan hati, saya sebagai personel di Bali tidak satu pun menggunakan atribut partai, artinya memberikan kesempatan di DPP kan sedang bergejolak juga, jadi menunggu bagaimana keputusannya itu,” ujar Dewa Alit.
Diakui dalam bahasa kecewa Dewa Alit sempat mengatakan akan mengundurkan diri, namun kata dia itu tidak boleh dilegitimasi. Bahasa kecewa bergejolak di bawah perbedaan pendapat sebagian bersikukuh hasil rapat DPC. “Bahwa kita ke Suwasta, sebagian lagi mengikuti instruksi, itu kan tidak bisa digunakan saya sudah resmi mundur,” kata Dewa Alit yang pernah menjabat Sekretaris DPC Hanura Klungkung ini. Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris DPC Hanura Klungkung, I Nyoman Suastika mengatakan, sebelum memasang baliho secara informal lewat pesan di Whatsaps (WA) yang bersangkutan menyatakan mengundurkan diri. Karena ada pernyataan seperti itu maka menjadi hak mereka memasang baliho sesuai keinginannya. “Kami dari Hanura tidak pernah menghalangi kader yang mengundurkan diri, kita tetap berharap kader-kader menjunjung tinggi harkat-martabat partai,” ujarnya. *wan
1
Komentar