Konser Dangdut Rusuh, 2 Penonton Kena Tusuk
Pelaku penusukan kemungkinan mabuk, karena sempar memutar-mutar pisau di atas kepala korban setelah melakukan penusukan.
Gara-Gara Senggolan, Pelaku Nyaris Dimassa
DENPASAR, NusaBali
Konser dangdut yang digelar di Pameran Dagang Membah Sari di Jalan Raya Sesetan, Denpasar Selatan pada Minggu (21/1) malam berlangsung ricuh. Bahkan dua penonton yaitu Edi Santoso dan Sidik Wantoro menjadi korban penusukan yang dilakukan Iwan Sudipyono, 21 dan rekannya Suandi yang masih buron.
Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan Iptu Bangkit Denanjaya menerangkan aksi penusukan ini berawal dari acara konser dangdut yang digelar di pameran dagang di Jalan Raya Sesetan pada Minggu malam sekitar pukul 22.30 Wita. Di tengah-tengah konser dangdut yang menampilkan artis Jawa Timur ini, terjadi saling dorong antar dua kelompok.
Saat itulah Suandi menantang duel kelompok lainnya. Tidak terima Suandi lalu dikeroyok hingga terdesak. Ia lalu lari ke arah Iwan dan memberikan pisau stainless yang dibawanya. Iwan yang panik lalu menyerang penonton secara membabi buta yang menyebabkan . “Yang punya pisau ini si DPO (Suandi, red) ini. Dia juga yang nantang awal, tapi, pas dikejar oleh beberapa orang langsung kabur dan menyerahkan pisau itu ke Iwan. Ya, tersangka Iwan ini juga panik dan ketakutan, makanya langsung serang orang-orang disekitar,” jelasnya, Senin (22/1) malam.
Warga yang melihat tingkah tersangka Iwan Sudipyono asal Situbondo, Jawa Timur ini berusaha menangkan dan mengamanankannya. Untungnya, tersangka saat itu langsung melepas sajam dan diamankan warga dari amukan masa. “Sekarang satu pelaku yaitu Iwan sudah kami amankan. Sementara rekannya, Suandi kabur,” lanjutnya.
Akibat kejadian ini, dua korban penusukan yaitu Edi Santoso dan Sidik Wantoro harus dilarikan ke IGD RSUP Sanglah Denpasar. Bahkan satu diantaranya yakni Sidik Wartono masih harus menjalani penanganan intensif di ruang MS RS Sanglah karena mengalami luka cukup parah pada perut bagian kanan hingga mengenai usus. Sementara Edi Santoso sudah tidak dirawat di RS Sanglah lagi.
Sidik yang ditemani ibunya, Samiati serta beberapa keluarganya masih dalam kondisi terbaring lemah usai menjalani operasi akibat luka tusuk yang dialaminya. “Ini anak saya baru selesai operasi. Kondisinya masih lemah, masih sulit diajak ngomong. Tidur aja susah, harus miring ke kiri,” cerita Samiati.
Menurut informasi yang diperoleh dari Samiati dari teman-teman anaknya, pelaku penusukan kemungkinan mabuk karena sempar memutar-mutar pisau di atas kepala korban setelah melakukan penusukan. “Pelakunya tidak dikenal. Kalau kata teman-teman yang mengantar kesini, kemungkinan si pelaku ini mabuk. Tapi saya belum tahu pasti, biar tidak salah ngomong,” ucapnya.
Samiati pun mengaku sangat terkejut mendengar anaknya mengalami kondisi ini. Setahu dia, anaknya adalah seorang yang pendiam dan lebih banyak mengalah sama orang. “Anaknya pendiam, seringan mengalah sama orang. Saya rasa tidak ada musuh sama orang,” tuturnya.
Samiati dan keluarga pun menyerahkan kasus ini kepada pihak berwenang agar diusut. Perihal ajakan berdamai, Samiati dan keluarga masih melihat kepastian kronologi kejadian yang menimpa anaknya itu. “Lihat nanti saja lah, kita juga belum tahu kejadiannya seperti apa,” tandasnya. *Dar, ind
DENPASAR, NusaBali
Konser dangdut yang digelar di Pameran Dagang Membah Sari di Jalan Raya Sesetan, Denpasar Selatan pada Minggu (21/1) malam berlangsung ricuh. Bahkan dua penonton yaitu Edi Santoso dan Sidik Wantoro menjadi korban penusukan yang dilakukan Iwan Sudipyono, 21 dan rekannya Suandi yang masih buron.
Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan Iptu Bangkit Denanjaya menerangkan aksi penusukan ini berawal dari acara konser dangdut yang digelar di pameran dagang di Jalan Raya Sesetan pada Minggu malam sekitar pukul 22.30 Wita. Di tengah-tengah konser dangdut yang menampilkan artis Jawa Timur ini, terjadi saling dorong antar dua kelompok.
Saat itulah Suandi menantang duel kelompok lainnya. Tidak terima Suandi lalu dikeroyok hingga terdesak. Ia lalu lari ke arah Iwan dan memberikan pisau stainless yang dibawanya. Iwan yang panik lalu menyerang penonton secara membabi buta yang menyebabkan . “Yang punya pisau ini si DPO (Suandi, red) ini. Dia juga yang nantang awal, tapi, pas dikejar oleh beberapa orang langsung kabur dan menyerahkan pisau itu ke Iwan. Ya, tersangka Iwan ini juga panik dan ketakutan, makanya langsung serang orang-orang disekitar,” jelasnya, Senin (22/1) malam.
Warga yang melihat tingkah tersangka Iwan Sudipyono asal Situbondo, Jawa Timur ini berusaha menangkan dan mengamanankannya. Untungnya, tersangka saat itu langsung melepas sajam dan diamankan warga dari amukan masa. “Sekarang satu pelaku yaitu Iwan sudah kami amankan. Sementara rekannya, Suandi kabur,” lanjutnya.
Akibat kejadian ini, dua korban penusukan yaitu Edi Santoso dan Sidik Wantoro harus dilarikan ke IGD RSUP Sanglah Denpasar. Bahkan satu diantaranya yakni Sidik Wartono masih harus menjalani penanganan intensif di ruang MS RS Sanglah karena mengalami luka cukup parah pada perut bagian kanan hingga mengenai usus. Sementara Edi Santoso sudah tidak dirawat di RS Sanglah lagi.
Sidik yang ditemani ibunya, Samiati serta beberapa keluarganya masih dalam kondisi terbaring lemah usai menjalani operasi akibat luka tusuk yang dialaminya. “Ini anak saya baru selesai operasi. Kondisinya masih lemah, masih sulit diajak ngomong. Tidur aja susah, harus miring ke kiri,” cerita Samiati.
Menurut informasi yang diperoleh dari Samiati dari teman-teman anaknya, pelaku penusukan kemungkinan mabuk karena sempar memutar-mutar pisau di atas kepala korban setelah melakukan penusukan. “Pelakunya tidak dikenal. Kalau kata teman-teman yang mengantar kesini, kemungkinan si pelaku ini mabuk. Tapi saya belum tahu pasti, biar tidak salah ngomong,” ucapnya.
Samiati pun mengaku sangat terkejut mendengar anaknya mengalami kondisi ini. Setahu dia, anaknya adalah seorang yang pendiam dan lebih banyak mengalah sama orang. “Anaknya pendiam, seringan mengalah sama orang. Saya rasa tidak ada musuh sama orang,” tuturnya.
Samiati dan keluarga pun menyerahkan kasus ini kepada pihak berwenang agar diusut. Perihal ajakan berdamai, Samiati dan keluarga masih melihat kepastian kronologi kejadian yang menimpa anaknya itu. “Lihat nanti saja lah, kita juga belum tahu kejadiannya seperti apa,” tandasnya. *Dar, ind
Komentar