Perkuat Sistem Keamanan Bali, BMKG Serahkan Hibah Sembilan Unit Sirene Tsunami
Guna memperkuat sistem keamanan Bali, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyerahkan hibah berupa 3 unit sirene (proteksi lingkungan) dan 6 unit sirene (signal) kepada Pemerintah Provinsi Bali, yang digunakan sebagai perangkat perintah evakuasi tsunami.
DENPASAR, NusaBali
Penyerahan dilakukan langsung oleh Kepala BMKG Prof Ir Dwikorita Karnawati, MSc Phd kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika, di Ruang Kerja Gubernur Bali, Selasa (23/1).
Kesembilan sirene Tsunami yang dihibahkan tersebut telah terpasang di sejumlah lokasi di Bali seperti di Kuta, Tanjung Benoa, Sanur, Seminyak, Seririt dan Nusa Dua. Gubernur Bali seusai penandatanganan naskah perjanjian hibah menyampaikan apresiasinya atas perhatian dari BMKG terhadap peningkatan sistem keamanan di Bali, mengingat sebagai daerah tujuan pariwisata dunia faktor keamanan menjadi hal yang utama. Terlebih di bulan Oktober, Bali akan menjadi tuan rumah perhelatan akbar IMF –World Bank. “Keamanan Bali adalah hal utama. Wisatawan yang datang berlibur harus merasa aman dan nyaman. Untuk itu sistem keamanan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana kita perkuat terus,” imbuhnya.
Gubernur Pastika yang didampingi oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Dewa Made Indra, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Ida Bagus Ngurah Arda, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra dan Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Jayadi Jaya juga menyampaikan disamping penguatan sistem keamanan dengan pemasangan sirene, Gubernur juga meminta agar dilakukan langkah sosialisasi serta simulasi bencana yang dilakukan secara teratur sehingga masyarakat akan paham betul apa yang harus dilakukan jika bencana terjadi. Manajemen penanganan bencana juga harus terus dimantapkan mengingat bencana bisa datang kapan saja.
Gubernur Bali juga menyampaikan apresiasinya atas kerja keras dari BMKG yang telah menjadi sumber informasi bagi masyarakat tidak hanya terkait prakiran cuaca namun bencana seperti gempa bumi, tanah longsor, tsunami dan gunung meletus. Kedepannya BMKG diharapkan terus melakukan inovasi seiring dengan perkembangan teknologi sehingga informasi kepada masyarakat bisa tersampaikan dengan cepat.
Sementara itu Kepala BMKG menyampaikan bahwa pihaknya selalu siap mendukung segala upaya untuk mewujudkan kenyamanan dan keamanan Bali. Pihaknya terus berupaya melakukan inovasi dalam menyampaikan informasi kepada masyarkat, dan untuk saat ini sudah tersedia layanan aplikasi melalui mobile phone untuk melihat prakiran cuaca maupun bencana yang terjadi. Menghadapi IMF – World Bank pada Oktober nanti, Kepala BMKG telah mencanangkan untuk meningkatkan pelayanan informasi dengan meningkatkan instrumen pelayanan di Bandara Ngurah Rai sehingga keamanan akan benar benar terjamin. “Bandara Ngurah Rai menjadi prioritas kami, kami akan terus berinovasi. BMKG siap memperkuat sistem keamanan Bali,” tuturnya. *
Penyerahan dilakukan langsung oleh Kepala BMKG Prof Ir Dwikorita Karnawati, MSc Phd kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika, di Ruang Kerja Gubernur Bali, Selasa (23/1).
Kesembilan sirene Tsunami yang dihibahkan tersebut telah terpasang di sejumlah lokasi di Bali seperti di Kuta, Tanjung Benoa, Sanur, Seminyak, Seririt dan Nusa Dua. Gubernur Bali seusai penandatanganan naskah perjanjian hibah menyampaikan apresiasinya atas perhatian dari BMKG terhadap peningkatan sistem keamanan di Bali, mengingat sebagai daerah tujuan pariwisata dunia faktor keamanan menjadi hal yang utama. Terlebih di bulan Oktober, Bali akan menjadi tuan rumah perhelatan akbar IMF –World Bank. “Keamanan Bali adalah hal utama. Wisatawan yang datang berlibur harus merasa aman dan nyaman. Untuk itu sistem keamanan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana kita perkuat terus,” imbuhnya.
Gubernur Pastika yang didampingi oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Dewa Made Indra, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Ida Bagus Ngurah Arda, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra dan Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Jayadi Jaya juga menyampaikan disamping penguatan sistem keamanan dengan pemasangan sirene, Gubernur juga meminta agar dilakukan langkah sosialisasi serta simulasi bencana yang dilakukan secara teratur sehingga masyarakat akan paham betul apa yang harus dilakukan jika bencana terjadi. Manajemen penanganan bencana juga harus terus dimantapkan mengingat bencana bisa datang kapan saja.
Gubernur Bali juga menyampaikan apresiasinya atas kerja keras dari BMKG yang telah menjadi sumber informasi bagi masyarakat tidak hanya terkait prakiran cuaca namun bencana seperti gempa bumi, tanah longsor, tsunami dan gunung meletus. Kedepannya BMKG diharapkan terus melakukan inovasi seiring dengan perkembangan teknologi sehingga informasi kepada masyarakat bisa tersampaikan dengan cepat.
Sementara itu Kepala BMKG menyampaikan bahwa pihaknya selalu siap mendukung segala upaya untuk mewujudkan kenyamanan dan keamanan Bali. Pihaknya terus berupaya melakukan inovasi dalam menyampaikan informasi kepada masyarkat, dan untuk saat ini sudah tersedia layanan aplikasi melalui mobile phone untuk melihat prakiran cuaca maupun bencana yang terjadi. Menghadapi IMF – World Bank pada Oktober nanti, Kepala BMKG telah mencanangkan untuk meningkatkan pelayanan informasi dengan meningkatkan instrumen pelayanan di Bandara Ngurah Rai sehingga keamanan akan benar benar terjamin. “Bandara Ngurah Rai menjadi prioritas kami, kami akan terus berinovasi. BMKG siap memperkuat sistem keamanan Bali,” tuturnya. *
1
Komentar