Akhirnya Hanura Sudahi Konflik
Wiranto menegaskan mulai saat ini tidak ada lagi istilah kubu 'Manhattan' dan 'Ambhara' di dalam Partai Hanura.
Wiranto Tunjuk OSO Tetap Sebagai Ketum
JAKARTA, NusaBali
Partai Hanura kubu 'Manhattan' dan 'Ambhara' sepakat mengakhiri konflik yang terjadi. Kedua kubu islah (berdamai) dan menyepakati Oesman Sapta Odang (OSO) tetap menjadi Ketum Hanura.
"Sudah, sudah selesai (konflik di antara keduanya). Hari ini (kemarin) saya, Pak Oesman Sapta, dan Pak Bagyo, kita berkumpul untuk bersama-sama mencoba untuk memahami kita ada masalah dan kita dengan sarat hati nurani menyelesaikan masalah itu. (Ketum yang sah adalah) Oesman Sapta," kata Ketua Dewan Pembina Hanura, Wiranto di Hotel Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (23/1).
Kesepakatan damai dicapai setelah kedua kubu setelah melakukan pertemuan tertutup. Kedua kubu sepakat membentuk tim inventarisasi penyelesaian masalah. "Kami tadi bicara cukup panjang-lebar, semua juga diminta untuk bicara dan artinya kita sepakat bahwa malam hari ini kita susun saja satu tim khusus untuk menginventarisasi masalah apa yang ada dan kita sepakat untuk kemudian diselesaikan dengan baik-baik," tutur Wiranto.
Wiranto pun menegaskan mulai saat ini tidak ada lagi istilah 'Manhattan' dan 'Ambhara' di dalam Partai Hanura. "Nggak ada (istilah 'Manhattan' dan 'Ambhara')," ujarnya. Hadir dalam pertemuan itu Ketum Hanura kubu 'Ambahara' Daryatmo dan Waketum Sudewo, termasuk Nurdin Tampubolon. Sedangkan kubu 'Manhattan' dihadiri OSO serta Waketum Gede Pasek Suardika.
Daryatmo sebelumnya terpilih secara aklamasi dalam Munaslub kubu 'Ambhara'. Sebelum Munaslub kubu 'Ambhara' digelar, Daryatmo mengesahkan pemecatan Oesman Sapta Odang alias OSO lewat mosi tidak percaya. Kedua kubu juga saling melapor ke polisi. Namun kini keduanya sepakat berdamai setelah dimediasi Wiranto. Daryatmo yang sempat jadi ketum kubu 'Ambhara' menegaskan islah dilakukan untuk membesarkan Hanura.
"Saya belum bisa komentar itu ya. Semangatnya adalah kita berdamai, kita rekonsiliasi dalam rangka kita membangun, dalam kita membesarkan Partai Hanura. Itu saja," kata Daryatmo saat jumpa pers di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa kemarin dilansir detik.com. Daryatmo menyetujui kesepakatan berdamai tersebut. Dia menyepakati islah untuk kepentingan yang lebih besar. "Tapi secara umum kan sudah kita sepakati bahwa kita islah. Menuju islah dalam rangka kepentingan yang lebih besar," tuturnya.
Sementara Ketum Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO) menyatakan pasca islah akan mencabut laporan terhadap pengurus kubu 'Ambhara', yang dulu dipimpin Daryatmo. "Ya itu orang hukum saya yang ngelapor, nanti ya kita selesaikanlah. Nanti saya suruh cabut," kata OSO. *
JAKARTA, NusaBali
Partai Hanura kubu 'Manhattan' dan 'Ambhara' sepakat mengakhiri konflik yang terjadi. Kedua kubu islah (berdamai) dan menyepakati Oesman Sapta Odang (OSO) tetap menjadi Ketum Hanura.
"Sudah, sudah selesai (konflik di antara keduanya). Hari ini (kemarin) saya, Pak Oesman Sapta, dan Pak Bagyo, kita berkumpul untuk bersama-sama mencoba untuk memahami kita ada masalah dan kita dengan sarat hati nurani menyelesaikan masalah itu. (Ketum yang sah adalah) Oesman Sapta," kata Ketua Dewan Pembina Hanura, Wiranto di Hotel Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (23/1).
Kesepakatan damai dicapai setelah kedua kubu setelah melakukan pertemuan tertutup. Kedua kubu sepakat membentuk tim inventarisasi penyelesaian masalah. "Kami tadi bicara cukup panjang-lebar, semua juga diminta untuk bicara dan artinya kita sepakat bahwa malam hari ini kita susun saja satu tim khusus untuk menginventarisasi masalah apa yang ada dan kita sepakat untuk kemudian diselesaikan dengan baik-baik," tutur Wiranto.
Wiranto pun menegaskan mulai saat ini tidak ada lagi istilah 'Manhattan' dan 'Ambhara' di dalam Partai Hanura. "Nggak ada (istilah 'Manhattan' dan 'Ambhara')," ujarnya. Hadir dalam pertemuan itu Ketum Hanura kubu 'Ambahara' Daryatmo dan Waketum Sudewo, termasuk Nurdin Tampubolon. Sedangkan kubu 'Manhattan' dihadiri OSO serta Waketum Gede Pasek Suardika.
Daryatmo sebelumnya terpilih secara aklamasi dalam Munaslub kubu 'Ambhara'. Sebelum Munaslub kubu 'Ambhara' digelar, Daryatmo mengesahkan pemecatan Oesman Sapta Odang alias OSO lewat mosi tidak percaya. Kedua kubu juga saling melapor ke polisi. Namun kini keduanya sepakat berdamai setelah dimediasi Wiranto. Daryatmo yang sempat jadi ketum kubu 'Ambhara' menegaskan islah dilakukan untuk membesarkan Hanura.
"Saya belum bisa komentar itu ya. Semangatnya adalah kita berdamai, kita rekonsiliasi dalam rangka kita membangun, dalam kita membesarkan Partai Hanura. Itu saja," kata Daryatmo saat jumpa pers di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa kemarin dilansir detik.com. Daryatmo menyetujui kesepakatan berdamai tersebut. Dia menyepakati islah untuk kepentingan yang lebih besar. "Tapi secara umum kan sudah kita sepakati bahwa kita islah. Menuju islah dalam rangka kepentingan yang lebih besar," tuturnya.
Sementara Ketum Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO) menyatakan pasca islah akan mencabut laporan terhadap pengurus kubu 'Ambhara', yang dulu dipimpin Daryatmo. "Ya itu orang hukum saya yang ngelapor, nanti ya kita selesaikanlah. Nanti saya suruh cabut," kata OSO. *
1
Komentar