Liverpool Dibikin Malu Tim Juru Kunci
Penguasaan bola mencapai 66 persen bukan jaminan bagi Liverpool untuk memenangi laga di kandang Swansea City.
SWANSEA, NusaBali
Kekalahan 1-0 di di Stadion Liberty, Selasa (23/1) dini hari Wita menjadi noda pertama Liverpool dari 14 pertandingan tak terkalahkan di Liga Inggris. Sebelum kalah di kandang Swansea City, The Reds mencatatkan 10 kemenangan dan empat hasil imbang.
Liverpool tumbang lewat gol Alfie Mawson pada menit ke-40. Ironisnya gol ini berawal dari kegagalan bek termahal Liverpool, Virgil van Dijk, menyundul bola hasil sepak pojok Swansea dengan sempurna. Bola jatuh di kaki Mawson ynag langsung menendang bola mengecoh penjaga gawang Loris Karius.
Kekalahan ini membuat sang manajer Jurgen Klopp murka. "Saya frustrasi dan marah karena ini bukan permainan yang bagus. Kami kehilangan permainan di babak pertama, tidak bisa melakukan apa-apa," ujar Klopp, dikutip dari Sports Mole.
Klopp pun mengubah permainan The Reds di babak kedua. Hasilnya Mohamed Salah dkk tercatat melepaskan 23 sepakan, dengan 12 di antaranya on target. Namun sayang, hasil akhir tak mengalami perubahan, Liverpool tetap kalah 0-1.
"Kami memang membuat tekanan di akhir pertandingan, tapi itu tidak cukup untuk mencetak gol. Jika kami mendapat poin, tetap saja ini akan menjadi pertandingan buruk untuk Liverpool," kata manajer asal Jerman tersebut.
Klopp, yang frustrasi melihat Roberto Firmino dkk kesulitan mencari gol penyama kemudian terlibat sebuah insiden dengan seorang pendukung Swansea di tengah-tengah babak kedua. Klopp mengaku terprovokasi dengan si suporter, meski tidak sampai membalas dengan sumpah serapah.
"Dia terus berteriak ke arah saya sepanjang waktu," ungkap Klopp yang dilansir Sky Sports. "Maaf, saya bereaksi di suatu waktu, saya mengingatkan diri sendiri bahwa saya adalah manusia biasa dan bukan seorang manajer profesional yang bisa menerima hal seperti itu sepanjang waktu dan mereka bisa mengatakan apa yang mereka mau."
Kekalahan ini membuat Liverpool gagal membayangi Chelsea yang hanya memiliki keunggulan tiga angka di peringkat ketiga. Si Merah tetap di peringkat keempat dengan perolehan 47 poin, berjarak dua poin saja dari Tottenham Hotspur di bawahnya.*
Liverpool tumbang lewat gol Alfie Mawson pada menit ke-40. Ironisnya gol ini berawal dari kegagalan bek termahal Liverpool, Virgil van Dijk, menyundul bola hasil sepak pojok Swansea dengan sempurna. Bola jatuh di kaki Mawson ynag langsung menendang bola mengecoh penjaga gawang Loris Karius.
Kekalahan ini membuat sang manajer Jurgen Klopp murka. "Saya frustrasi dan marah karena ini bukan permainan yang bagus. Kami kehilangan permainan di babak pertama, tidak bisa melakukan apa-apa," ujar Klopp, dikutip dari Sports Mole.
Klopp pun mengubah permainan The Reds di babak kedua. Hasilnya Mohamed Salah dkk tercatat melepaskan 23 sepakan, dengan 12 di antaranya on target. Namun sayang, hasil akhir tak mengalami perubahan, Liverpool tetap kalah 0-1.
"Kami memang membuat tekanan di akhir pertandingan, tapi itu tidak cukup untuk mencetak gol. Jika kami mendapat poin, tetap saja ini akan menjadi pertandingan buruk untuk Liverpool," kata manajer asal Jerman tersebut.
Klopp, yang frustrasi melihat Roberto Firmino dkk kesulitan mencari gol penyama kemudian terlibat sebuah insiden dengan seorang pendukung Swansea di tengah-tengah babak kedua. Klopp mengaku terprovokasi dengan si suporter, meski tidak sampai membalas dengan sumpah serapah.
"Dia terus berteriak ke arah saya sepanjang waktu," ungkap Klopp yang dilansir Sky Sports. "Maaf, saya bereaksi di suatu waktu, saya mengingatkan diri sendiri bahwa saya adalah manusia biasa dan bukan seorang manajer profesional yang bisa menerima hal seperti itu sepanjang waktu dan mereka bisa mengatakan apa yang mereka mau."
Kekalahan ini membuat Liverpool gagal membayangi Chelsea yang hanya memiliki keunggulan tiga angka di peringkat ketiga. Si Merah tetap di peringkat keempat dengan perolehan 47 poin, berjarak dua poin saja dari Tottenham Hotspur di bawahnya.*
Komentar