Pasien RSJ Bangli Lakukan Percobaan Bunuh Diri
Salah satu pasien RSJ Provinsi Bali di Bangli atas nama I Komang Wardika,31, harus mendapat penanganan intensif di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Bangli, Rabu (24/1).
BANGLI, NusaBali
Wardika dalam keadaan tidak sadarkan diri, namun beberapa kali sempat kejang. Informasi yang terhimpun, pria asal Banjar/Desa Bunutin, Kecamatan Kintamani, Bangli ini melakukan percobaan bunuh diri dengan cara gantung diri di kamar mandi salah satu ruang rawat RSJP Bali. Sebelum dirujuk ke RSUD Bangli, Wardika sempat mendapat penanganan di RSJP Bali.
Saat dikonfirmasi Direktur RSJP Bali, Gede Bagus Darmayasa membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya mengungkapkan bila kejadian percobaan bunuh diri yang dilakukan Wardika diketahui pukul 16.14 Wita. Wardika mencoba mengakhiri hidup dengan menggantung diri di terali kamar mandi ruang rawat, yakni ruang Arimbi. "Pasien kami rujuk ke RSUD Bangli, untuk penanganan lebih lanjut," ungkapnya singkat.
Sementara itu, pihak keluarga Wardika saat di IGD RSUD Bangli, mempertanyakan kenapa bisa terjadi insiden tersebut. Pihak keluarga mendapat informasi bahwa Wardika bunuh diri dengan selimutnya sendiri. Selimut disobek dan diikat ke terali. "Apa tidak ada petugas, sampai bisa seperti ini, pasti butuh waktu untuk merobek selimut sampai mengikat di terali," ujar salah seorang keluarga.
Kemudian kakak dari Wardika, yakni I Made Kerpanawa mengungkapkan bila adiknya tersebut baru lima hari lalu pulang dari Denpasar. Mereka tinggal di wilayah Padangsambian, Denpasar. Selama lima hari Wardika tinggal bersama Kerpanawa. Wardika sempat diajak melukat, dan karena kondisi sudah stabil rencana Wardika akan diajak pulang ke Banjar Bunutin.
Namun belum tercapai niat tersebut, Wardika mengaku gelisah, tidak berselang lama dirinya terlihat kacau. "Awalnya biasa saja malahan dia bantu saya bekerja di bengkel. Tapi setelah dia mengaku gelisah perasaan saya sudah tidak enak dan keluarga memutuskan untuk membawanya ke RSJ," ungkapnya seraya mengatakan Wardika sudah sering keluar masuk RSJ.
Wardika sendiri memiliki seorang istri, yakni Ni Wayan Yastriani. Saat di IGD Yastriani pun bercerita bahwa gangguan kejiwaan yang dialami suaminya baru dialami kurang lebih 7 bulan lalu. Pria yang bekerja sebagai petani itu mengaku pada istrinya bila dirinya sering mendengar suara-suara aneh. Bahkan saat malam ia tidak berani tidur lantaran mendengar suara-suara tersebut.
Disisi lain dokter yang menangani, yakni dr I Komang Agus Widastra menyampaikan pasien dirujuk dari RSJP Bali pada pukul 16.30 Wita. Ketika dirujuk kondisinya sudah tidak sadarkan diri. Kemudian pihaknya telah melakukan rontgen. Dari hasil rontgen tidak ada masalah. Hanya saja masih perlu dilakukan observasi mengingat Wardika belum sadarkan diri. *e
Saat dikonfirmasi Direktur RSJP Bali, Gede Bagus Darmayasa membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya mengungkapkan bila kejadian percobaan bunuh diri yang dilakukan Wardika diketahui pukul 16.14 Wita. Wardika mencoba mengakhiri hidup dengan menggantung diri di terali kamar mandi ruang rawat, yakni ruang Arimbi. "Pasien kami rujuk ke RSUD Bangli, untuk penanganan lebih lanjut," ungkapnya singkat.
Sementara itu, pihak keluarga Wardika saat di IGD RSUD Bangli, mempertanyakan kenapa bisa terjadi insiden tersebut. Pihak keluarga mendapat informasi bahwa Wardika bunuh diri dengan selimutnya sendiri. Selimut disobek dan diikat ke terali. "Apa tidak ada petugas, sampai bisa seperti ini, pasti butuh waktu untuk merobek selimut sampai mengikat di terali," ujar salah seorang keluarga.
Kemudian kakak dari Wardika, yakni I Made Kerpanawa mengungkapkan bila adiknya tersebut baru lima hari lalu pulang dari Denpasar. Mereka tinggal di wilayah Padangsambian, Denpasar. Selama lima hari Wardika tinggal bersama Kerpanawa. Wardika sempat diajak melukat, dan karena kondisi sudah stabil rencana Wardika akan diajak pulang ke Banjar Bunutin.
Namun belum tercapai niat tersebut, Wardika mengaku gelisah, tidak berselang lama dirinya terlihat kacau. "Awalnya biasa saja malahan dia bantu saya bekerja di bengkel. Tapi setelah dia mengaku gelisah perasaan saya sudah tidak enak dan keluarga memutuskan untuk membawanya ke RSJ," ungkapnya seraya mengatakan Wardika sudah sering keluar masuk RSJ.
Wardika sendiri memiliki seorang istri, yakni Ni Wayan Yastriani. Saat di IGD Yastriani pun bercerita bahwa gangguan kejiwaan yang dialami suaminya baru dialami kurang lebih 7 bulan lalu. Pria yang bekerja sebagai petani itu mengaku pada istrinya bila dirinya sering mendengar suara-suara aneh. Bahkan saat malam ia tidak berani tidur lantaran mendengar suara-suara tersebut.
Disisi lain dokter yang menangani, yakni dr I Komang Agus Widastra menyampaikan pasien dirujuk dari RSJP Bali pada pukul 16.30 Wita. Ketika dirujuk kondisinya sudah tidak sadarkan diri. Kemudian pihaknya telah melakukan rontgen. Dari hasil rontgen tidak ada masalah. Hanya saja masih perlu dilakukan observasi mengingat Wardika belum sadarkan diri. *e
1
Komentar