1.765 Kepala Keluarga Dapat Bantuan Rp 3,3 Miliar
Pemkab Buleleng mulai mengucurkan bantuan program keluarga harapan (PKH).
SINGARAJA, NusaBali
Kali ini sebanyak 1.765 kepala keluarga di Kecamatan Banjar menerima PKH berupa tabungan dan kartu keluarga sehat (KKS). Total bantuan PKH yang dikucurkan senilai Rp 3,3 miliar. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Wakil Bupati Buleleng dr Nyoman Sutjidra, Kamis (25/1) di Balai Desa Kertha Locita, Desa Pakraman Banjar, Desa/Kecamatan Banjar.
Wabup Sutjidra mengatakan, program PKH merupakan salah satu program pengentasan kemiskinan di Buleleng. Karena diakui, di Buleleng masih ada warg yang masih hidup di bawah garis kemiskinan. “Kami akan terus menyasar masyarakat seperti itu hingga tingkat kemiskinan dapat berkurang, melalui PKH sebagai salah satu upayanya,” kata Sutjidra.
Wabup juga meminta kepada aparatur terbawah seperti Kepala Desa lebih giat memverifikasi dan validasi warganya yang memerlukan. Hal ini penting mengingat ada beberapa warga yang masih tercecer. Verifikasi dan validasi juga perlu untuk mendata masyarakat yang benar-benar memerlukan. “Kita sudah memberikan dari tahun lalu. Tahun ini kita berikan kepada masyarakat yang tercecer itu,” ungkap Sutjidra.
Sementara Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, Gede Komang menjelaskan ada beberapa upaya yang dilakukan untuk menurunkan tingkat kemiskinan di Buleleng. Salah satunya adalah PKH ini. Selain itu, ada juga program Kelompok Usaha Bersama (Kube). Dalam Kube ini setiap kepala keluarga memperoleh nominal bantuan sebesar Rp 2 juta. “Dengan bantuan-bantuan ini diharapkan tingkat kemiskinan di Buleleng akan berkurang,” jelasnya.
Gede Komang menambahkan selain kepada masyarakat, bansos juga diserahkan kepada para penyandang disabilitas terutama tuna netra. Nantinya Pemkab Buleleng akan memberikan bantuan berupa sapi dan dari pemerintah pusat berupa bantuan dana sebesar Rp 5 juta per KK. “Kita juga perhatikan penyandang disabilitas seperti penyandang tuna netra yang tergabung dalam Pertuni agar bisa melanjutkan hidup,” tandasnya. *k19
Wabup Sutjidra mengatakan, program PKH merupakan salah satu program pengentasan kemiskinan di Buleleng. Karena diakui, di Buleleng masih ada warg yang masih hidup di bawah garis kemiskinan. “Kami akan terus menyasar masyarakat seperti itu hingga tingkat kemiskinan dapat berkurang, melalui PKH sebagai salah satu upayanya,” kata Sutjidra.
Wabup juga meminta kepada aparatur terbawah seperti Kepala Desa lebih giat memverifikasi dan validasi warganya yang memerlukan. Hal ini penting mengingat ada beberapa warga yang masih tercecer. Verifikasi dan validasi juga perlu untuk mendata masyarakat yang benar-benar memerlukan. “Kita sudah memberikan dari tahun lalu. Tahun ini kita berikan kepada masyarakat yang tercecer itu,” ungkap Sutjidra.
Sementara Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, Gede Komang menjelaskan ada beberapa upaya yang dilakukan untuk menurunkan tingkat kemiskinan di Buleleng. Salah satunya adalah PKH ini. Selain itu, ada juga program Kelompok Usaha Bersama (Kube). Dalam Kube ini setiap kepala keluarga memperoleh nominal bantuan sebesar Rp 2 juta. “Dengan bantuan-bantuan ini diharapkan tingkat kemiskinan di Buleleng akan berkurang,” jelasnya.
Gede Komang menambahkan selain kepada masyarakat, bansos juga diserahkan kepada para penyandang disabilitas terutama tuna netra. Nantinya Pemkab Buleleng akan memberikan bantuan berupa sapi dan dari pemerintah pusat berupa bantuan dana sebesar Rp 5 juta per KK. “Kita juga perhatikan penyandang disabilitas seperti penyandang tuna netra yang tergabung dalam Pertuni agar bisa melanjutkan hidup,” tandasnya. *k19
1
Komentar