Rumah Tertimpa Longsor, Sekeluarga Mengungsi
Rumah milik I Wayan Rinten, 50, di Banjar Sampiang, Lingkungan Jasri Kelod, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem hancur tertimpa longsor, Kamis (25/10).
AMLAPURA, NusaBali
Saat kejadian, rumah dalam keaadaan kosong karena ditinggal kerja. Akibat dari bencana itu, sekeluarga mengungsi di rumah tetangga. Hujan deras juga mengakibatkan pengendara Yamaha MX, Wayan Sari, 15, hanyut terseret arus saat melintasi Sungai Taksu di Banjar Kemoning, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem. Sari selamat karena tersangkut di pepohonan, namun motornya hanyut terseret arus.
Bencana senderan jebol menimpa rumah Wayan Rinten di Lingkungan Jasri Kelod terjadi sekitar pukul 17.30 Wita. Rumah korban tertimpa senderan setinggi 6 meter yang baru dibangun pengembang. Senderan jebol sepanjang 10 meter jebol itu mengenai bagian sisi barat dan utara bangunan. Saat kejadian, Wayan Rinten beserta istrinya, Ni Made Runi, 46, bekerja di sebuah hotel di Banjar Banyuning, Desa Bunutan, Kecamatan Abang. Sedangkan dua anaknya Ni Kadek Sinta bekerja di salah satu hotel di Objek Wisata Candidasa, Banjar Samuh, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, sedangkan anaknya yang bungsu I Komang Untung Marselo sekolah di Denpasar. Sehingga di rumah itu kosong tanpa penghuni.
Rumah korban yang hancur juga merusak perabot rumah tangga dan barang-barang berharga lainnya. Rinten menerima kabar dari sepupunya jika bangunan tempat tinggalnya hancur tertimpa senderan jebol. Setibanya di rumah, Rinten mendapatkan bangunannya rusak berat. Tembok hancur berantakan, atap juga rusak sehingga rumahnya tidak lagi nyaman ditempati. Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Ida Bagus Ketut Arimbawa bersama anggota langsung mengecek ke lokasi. Bencana senderan longsor timpa rumah juga dipantau Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Karangasem yang mantan Bendesa Pakraman Jasri, I Nyoman Sutirtayasa.
Mengingat korban tidak mungkin bisa tidur di rumahnya, maka Ida Bagus Ketut Arimbawa dan I Nyoman Sutirtayasa menyarankan agar mengungsi di rumah tetangga. Rinten pun menyetujui sehingga mengungsi di rumah milik I Nengah Tantra. “Sangat disayangkan, pengembang membangun senderan tanpa memperhitungkan keselamatan rumah di sekitarnya. Apalagi tembok tersebut untuk menahan tanah urugan, sehingga mudah jebol,” kata Sutirtayasa.
Terpisah, pohon mahoni tumbang menutupi badan jalan di Objek Wisata Tirtagangga, Banjar Tanah Lengis, Desa Ababi, Kecamatan Abang, pukul 21.00 Wita, menyebabkan arus lalulintas macet. BPBD melakukan penanganan hanya saja kesulitan memotong dahan pohon yang nyangkut di tebing. Bencana cuaca ekstrim juga menyebabkan Yamaha MX milik I Wayan Sari, 15, hanyut di Sungai Asu, Banjar Nangka, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem. Saat itu, sekitar pukul 19.30 Wita, Wayan Sari hendak menuju tempatnya mengungsi di Banjar Gumung, Desa Tenganan, Kecamatan Manggis, melintasi Sungai Taksu di Banjar Kemoning, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem.
Saat menerobos banjir di Sungai Taksu sepeda motornya hanyut, I Wayan Sari selamat. Korban selamat, karena saat melintas di sungai sempat nyangkut di pohon yang melintang, di samping dibantu dua rekannya. Pencarian sepeda motor diputuskan, Jumat (26/1). Musibah juga terjadi di Lingkungan Peladung, Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem, jalan sepanjang 12 meter jebol di depan warung Sudi. Dampaknya, pipa induk PDAM Karangasem pecah. *k16
Bencana senderan jebol menimpa rumah Wayan Rinten di Lingkungan Jasri Kelod terjadi sekitar pukul 17.30 Wita. Rumah korban tertimpa senderan setinggi 6 meter yang baru dibangun pengembang. Senderan jebol sepanjang 10 meter jebol itu mengenai bagian sisi barat dan utara bangunan. Saat kejadian, Wayan Rinten beserta istrinya, Ni Made Runi, 46, bekerja di sebuah hotel di Banjar Banyuning, Desa Bunutan, Kecamatan Abang. Sedangkan dua anaknya Ni Kadek Sinta bekerja di salah satu hotel di Objek Wisata Candidasa, Banjar Samuh, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, sedangkan anaknya yang bungsu I Komang Untung Marselo sekolah di Denpasar. Sehingga di rumah itu kosong tanpa penghuni.
Rumah korban yang hancur juga merusak perabot rumah tangga dan barang-barang berharga lainnya. Rinten menerima kabar dari sepupunya jika bangunan tempat tinggalnya hancur tertimpa senderan jebol. Setibanya di rumah, Rinten mendapatkan bangunannya rusak berat. Tembok hancur berantakan, atap juga rusak sehingga rumahnya tidak lagi nyaman ditempati. Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Ida Bagus Ketut Arimbawa bersama anggota langsung mengecek ke lokasi. Bencana senderan longsor timpa rumah juga dipantau Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Karangasem yang mantan Bendesa Pakraman Jasri, I Nyoman Sutirtayasa.
Mengingat korban tidak mungkin bisa tidur di rumahnya, maka Ida Bagus Ketut Arimbawa dan I Nyoman Sutirtayasa menyarankan agar mengungsi di rumah tetangga. Rinten pun menyetujui sehingga mengungsi di rumah milik I Nengah Tantra. “Sangat disayangkan, pengembang membangun senderan tanpa memperhitungkan keselamatan rumah di sekitarnya. Apalagi tembok tersebut untuk menahan tanah urugan, sehingga mudah jebol,” kata Sutirtayasa.
Terpisah, pohon mahoni tumbang menutupi badan jalan di Objek Wisata Tirtagangga, Banjar Tanah Lengis, Desa Ababi, Kecamatan Abang, pukul 21.00 Wita, menyebabkan arus lalulintas macet. BPBD melakukan penanganan hanya saja kesulitan memotong dahan pohon yang nyangkut di tebing. Bencana cuaca ekstrim juga menyebabkan Yamaha MX milik I Wayan Sari, 15, hanyut di Sungai Asu, Banjar Nangka, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem. Saat itu, sekitar pukul 19.30 Wita, Wayan Sari hendak menuju tempatnya mengungsi di Banjar Gumung, Desa Tenganan, Kecamatan Manggis, melintasi Sungai Taksu di Banjar Kemoning, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem.
Saat menerobos banjir di Sungai Taksu sepeda motornya hanyut, I Wayan Sari selamat. Korban selamat, karena saat melintas di sungai sempat nyangkut di pohon yang melintang, di samping dibantu dua rekannya. Pencarian sepeda motor diputuskan, Jumat (26/1). Musibah juga terjadi di Lingkungan Peladung, Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem, jalan sepanjang 12 meter jebol di depan warung Sudi. Dampaknya, pipa induk PDAM Karangasem pecah. *k16
1
Komentar