Relawan Gagalkan Wisman Naik Gunung Agung
Kedua wisman Italia itu, Emanuale Biodo dan Vinorio Panese, sempat menolak arahan relawan.
AMLAPURA, NusaBali
Relawan Pasemetonan Jagabaya (Pasebaya) Gunung Agung Karangasem mencegah dua wisatawan asal Italia naik ke Gunung Agung, Minggu (28/1). Dua wisatawan asal Italia itu, Emanuale Biodo, 27, dan Vinorio Panese, 28, itu pun membatalkan keinginan mereka mendaki Gunung Agung. Mereka diberikan arahan oleh Ketua Pasebaya, I Gede Pawana, agar tidak melintas dan naik Gunung Agung karena sewaktu-waktu bisa erupsi.
Semula rombongan relawan Pasebaya Gunung Agung beranggotakan 30 orang hendak memasang jalur evakuasi di setiap pertigaan jalan menuju Gunung Agung. Selanjutnya mereka menuju Pura Pasar Agung yang merupakan jalur pendakian Gunung Agung. Mengingat jalur dari parkir bagian bawah Pura Pasar Agung hingga parkir atas sejauh sekitar 1,5 kilometer tertutup ranting-ranting pohon yang bertumbangan, maka rombongan tidak bisa naik dengan kendaraan. Maka rombongan relawan berjalan kaki sambil bawa pisang dan buah-buahan lainnya untuk pakan kera.
Setiba di parkir atas Pura Pasar Agung, rombongan istirahat sejenak. Dalam perjalanan kembali ke Sekretariat Pasebaya Gunung Agung di Banjar Wates Tengah, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, rombongan bertemu dua wisatawan Italia mengendarai sepeda motor Honda Vario DK 3719 QJ. Relawan pun mencegat dua wisatawan itu. Selanjutnya diberikan peringatan agar tidak melanjutkan perjalanan. Selain jalur tertutup ranting pohon bertumbangan juga tidak boleh naik Gunung Agung.
Kedua wisman Italia itu, Emanuale Biodo dan Vinorio Panese itu sempat menolak diajak kembali. Setelah berulang kali diberikan pengertian, akhirnya wisman itu mengurungkan tekadnya naik Gunung Agung. “Kami bertemu wisatawan Italia, saat perjalanan pulang. Kami cegat agar tidak naik Gunung Agung, kalau itu dibiarkan kami jadi repot mengevakuasi,” jelas Gede Pawana didampingi Perbekel Desa Peringsari, I Wayan Bawa.
Kasus wisatawan asing nekat mendaki Gunung Agung dalam status Awas, terus saja terjadi. Pada Kamis 28 Desember 2017, tiga wisatawan asing asal belahan Eropa Timur nekat mendaki Gunung Agung dari jalur berbeda. Mereka masing-masing Evgenii Klepikov, 36 (asal Rusia), Martin Latvia Riga, 41 (asal Ukraina), dan Yephen Vorobiei, 28 (asal Ukraina). Begitu balik dari pouncak Gunung Agung, mereka pun sempat diinterogasi Pasebaya Gunung Agung dan jajaran Polsek Bebandem.
Sementara pada Jumat 29 Desember 2017, seorang wisatawan dari Estonia, Jaano Rassa, 44, nekat mendaki Gunung Agung. Uniknya, Jaano Rassa turun dari puncak Gunung Agung dengan cara terbang layang menggunakan parasut. Selanjutnya pada Kamis (4/1) dinihari, duo Ausie, Ricky Tonacia, 34, dan Jack Dennard, 26, sempat diamankan ke Mapolsek Selat sekembalinya dari puncak Gunung Agung. Aksi nekat dua turis Australia ini mendaki terungkap setelah Ketua Pasemetonan Jagabaya (Pasebaya) Gunung Agung, I Gede Pawana, mendapat laporan dari relawan yang menggelar patroli di Banjar Sogra, Desa Sebudi, yang merupakan jalur pendakian dari selatan. *k16
Semula rombongan relawan Pasebaya Gunung Agung beranggotakan 30 orang hendak memasang jalur evakuasi di setiap pertigaan jalan menuju Gunung Agung. Selanjutnya mereka menuju Pura Pasar Agung yang merupakan jalur pendakian Gunung Agung. Mengingat jalur dari parkir bagian bawah Pura Pasar Agung hingga parkir atas sejauh sekitar 1,5 kilometer tertutup ranting-ranting pohon yang bertumbangan, maka rombongan tidak bisa naik dengan kendaraan. Maka rombongan relawan berjalan kaki sambil bawa pisang dan buah-buahan lainnya untuk pakan kera.
Setiba di parkir atas Pura Pasar Agung, rombongan istirahat sejenak. Dalam perjalanan kembali ke Sekretariat Pasebaya Gunung Agung di Banjar Wates Tengah, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, rombongan bertemu dua wisatawan Italia mengendarai sepeda motor Honda Vario DK 3719 QJ. Relawan pun mencegat dua wisatawan itu. Selanjutnya diberikan peringatan agar tidak melanjutkan perjalanan. Selain jalur tertutup ranting pohon bertumbangan juga tidak boleh naik Gunung Agung.
Kedua wisman Italia itu, Emanuale Biodo dan Vinorio Panese itu sempat menolak diajak kembali. Setelah berulang kali diberikan pengertian, akhirnya wisman itu mengurungkan tekadnya naik Gunung Agung. “Kami bertemu wisatawan Italia, saat perjalanan pulang. Kami cegat agar tidak naik Gunung Agung, kalau itu dibiarkan kami jadi repot mengevakuasi,” jelas Gede Pawana didampingi Perbekel Desa Peringsari, I Wayan Bawa.
Kasus wisatawan asing nekat mendaki Gunung Agung dalam status Awas, terus saja terjadi. Pada Kamis 28 Desember 2017, tiga wisatawan asing asal belahan Eropa Timur nekat mendaki Gunung Agung dari jalur berbeda. Mereka masing-masing Evgenii Klepikov, 36 (asal Rusia), Martin Latvia Riga, 41 (asal Ukraina), dan Yephen Vorobiei, 28 (asal Ukraina). Begitu balik dari pouncak Gunung Agung, mereka pun sempat diinterogasi Pasebaya Gunung Agung dan jajaran Polsek Bebandem.
Sementara pada Jumat 29 Desember 2017, seorang wisatawan dari Estonia, Jaano Rassa, 44, nekat mendaki Gunung Agung. Uniknya, Jaano Rassa turun dari puncak Gunung Agung dengan cara terbang layang menggunakan parasut. Selanjutnya pada Kamis (4/1) dinihari, duo Ausie, Ricky Tonacia, 34, dan Jack Dennard, 26, sempat diamankan ke Mapolsek Selat sekembalinya dari puncak Gunung Agung. Aksi nekat dua turis Australia ini mendaki terungkap setelah Ketua Pasemetonan Jagabaya (Pasebaya) Gunung Agung, I Gede Pawana, mendapat laporan dari relawan yang menggelar patroli di Banjar Sogra, Desa Sebudi, yang merupakan jalur pendakian dari selatan. *k16
1
Komentar