Kembali Tergerus, Jembatan Padawa Nyaris Putus
Jembatan penghubung di akses Jalan Desa Padawa, Kecamatan Banjar, Buleleng nyaris putus, setelah kembali dihantam debit air sungai Pangangki dan saat hujan deras Jumat (26/1) lalu.
SINGARAJA, NusaBali
Kini jembatan yang merupakan akses utama Banjar Dinas Desa dengan Banjar Dinas Insakan, Desa Padawa, hanya tersisa senderan di bagian Selatan jalan. Kerusakan yang terjadi membuat akses jalan hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua. Itupun dengan sangat hati-hati. Maklum saja, bangunan jembatan yang kini hanya tersisa senderan selebar 20 sentimeter. Sebelumnya jembatan itu sudah jebol dihantam banjir pada Selasa (23/1). Namun kerusakan yang terjadi masih menyisakan setengah badan jalan dengan lebar 3 meter.
Kelian Banjar Dinas Desa, Desa Pedawa, Ketut Arya Wirawan, dihubungi Minggu (28/1) kemarin mengatakan kejadian itu baru diketahui pada Sabtu (27/1) lalu. Sejumlah warga yang akan melintas melalui jalan itu melapor kepadanya dan menyebutkan jembatan terputus. “Belum putus karena masih ada senderannya yang tertinggal,” kata dia. Namun bangunan yang tersisa itu dipastikan akan jebol apabila kawasan itu kembali diguyur hujan deras dan meluapnya aliran sungai Pangangkidan yang mengalir di bawah jembatan.
Meski masih ada jalur alternatif yang bisa ditempuh warganya menuju ke desa lainnya, seperti akses jalan ke Cempaga atau ke Gobleg, namun hal itu disebut tidak efektif. Warga jika menempuh jalur itu akan memutar dan memerlukan waktu yang lebih lama. Persoalan penting yang kini dihadapinya jembatan yang kini mengalami kerusakan selama ini dijadikan jalur utama anak-anak di Desa Padawa untuk ke sekolah.
Apalagi hampir seluruh anak bersekolah di SMPN 4 Banjar, yang berlokasi di Banjar Dinas Insakan, Padawa. Mengatasi masalah tersebut ia dan juga warga setempat langsung membuat jembatan darurat dengan bambu. Sehingga untuk sementara waktu dapat dilintasi dengan lebih aman oleh kendaraan roda dua. Kondisi jalan jebol it u tidak diperuntukkan untuk dilali kendaraan roda empat.
Arya pun berharap, pemerintah Buleleng segera menangani kerusakan ini. Karena dikhawatirkan jembatan darurat yang dibuat warga akan dijebol kembali jika turun hujan deras. Pihaknya pun berharap jika jembatan itu diperbaiki untuk dinaikkan sehingga tidak terlalu rendah dan mudah dijangkau air sungai.
“Ini perlu ditinggikan, dan juga perlu perbaikan saluran air di bawah jembatan yang sebelumnya snagat kecil, sehingga saat air sungai deras, tidak mampu mengalirkan air maksimal, apalagi ada kasus disumbat sampah, maka yang terjadi seperti kemarin-kemarin ini,” ungkap dia.*k23
Kelian Banjar Dinas Desa, Desa Pedawa, Ketut Arya Wirawan, dihubungi Minggu (28/1) kemarin mengatakan kejadian itu baru diketahui pada Sabtu (27/1) lalu. Sejumlah warga yang akan melintas melalui jalan itu melapor kepadanya dan menyebutkan jembatan terputus. “Belum putus karena masih ada senderannya yang tertinggal,” kata dia. Namun bangunan yang tersisa itu dipastikan akan jebol apabila kawasan itu kembali diguyur hujan deras dan meluapnya aliran sungai Pangangkidan yang mengalir di bawah jembatan.
Meski masih ada jalur alternatif yang bisa ditempuh warganya menuju ke desa lainnya, seperti akses jalan ke Cempaga atau ke Gobleg, namun hal itu disebut tidak efektif. Warga jika menempuh jalur itu akan memutar dan memerlukan waktu yang lebih lama. Persoalan penting yang kini dihadapinya jembatan yang kini mengalami kerusakan selama ini dijadikan jalur utama anak-anak di Desa Padawa untuk ke sekolah.
Apalagi hampir seluruh anak bersekolah di SMPN 4 Banjar, yang berlokasi di Banjar Dinas Insakan, Padawa. Mengatasi masalah tersebut ia dan juga warga setempat langsung membuat jembatan darurat dengan bambu. Sehingga untuk sementara waktu dapat dilintasi dengan lebih aman oleh kendaraan roda dua. Kondisi jalan jebol it u tidak diperuntukkan untuk dilali kendaraan roda empat.
Arya pun berharap, pemerintah Buleleng segera menangani kerusakan ini. Karena dikhawatirkan jembatan darurat yang dibuat warga akan dijebol kembali jika turun hujan deras. Pihaknya pun berharap jika jembatan itu diperbaiki untuk dinaikkan sehingga tidak terlalu rendah dan mudah dijangkau air sungai.
“Ini perlu ditinggikan, dan juga perlu perbaikan saluran air di bawah jembatan yang sebelumnya snagat kecil, sehingga saat air sungai deras, tidak mampu mengalirkan air maksimal, apalagi ada kasus disumbat sampah, maka yang terjadi seperti kemarin-kemarin ini,” ungkap dia.*k23
1
Komentar