Balap Sepeda Timbulkan Kemacetan Parah
Balap sepeda Tour De Indonesia 2018 yang melintasi ruas jalan utama di Kota Denpasar Minggu (28/1) sore menyebabkan kemacetan parah di sejumlah titik.
DENPASAR, NusaBali
Pengendara pun banyak yang mengeluh karena terjebak macet dan berhenti cukup lama hingga para puluhan pembalap dari belasan negara itu melintas.
Dari pantauan, ruas jalan utama di Denpasar yang dilintasi pembalap seperti Jalan Raya Umanyar, Simpang Cokroaminoto (Simpang Ubung), Gatsu Tengah (Jalan Nangka), Gatsu Timur lurus (perempatan Tohpati) ke selatan sampai simpang empat KFC Sanur, Hangtuah, Bundaran Renon hingga finish di Jalan Raya Puputan, depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandhi).
Sebelum para pembalap itu melintas, ruas jalan tersebut sudah disterilkan alias dikosongkan puluhan menit sebelumnya. Pengendara baik roda dua maupun roda empat pun diarahkan masuk ke jalan alternatif atau masuk ke kantong-kantong parkir. Seperti di jalan Kenyeri, dari ujung utara hingga selatan terjadi penumpukan kendaraan hingga macet total. Kendaraan tidak bergerak sama sekali hingga hampir 1 jam. Bahkan, banyak mobil yang nekat balik arah ke selatan, padahal jalur satu arah, yang membuat situasi tambah krodit.
“Wah seberapa pentingkah balap sepeda ini hingga membuat macet parah seperti ini,” keluh Kadek Yasa, seorang pengendara yang mengaku hendak berobat ke dokter. Pengendara lainnya, Kadek Putra mengaku sudah mengetahui sosialiasi adanya balap sepeda dan akan ada penutupan jalan. Namun dia tidak menyangka akan terjadi kekroditan seperti ini. “Ya saya pasrah saja, kemarin memang sudah saya dengar ada balap sepeda. Saya kira ada jalan alternatif, ternyata sama sekali tidak ada. Ya terganggu sih, mau diapain lagi. Jangan sering-sering lah soalnya Denpasar sudah macet ditambah seperti ini lagi," kata pria asal Yang Batu Denpasar ini.
Terkait Tour De Indonesia 2018 di Bali ini, Satlantas di kabupaten/kota yang dilintasi para pembalap memang sudah gencar mengadakan sosialiasi baik melalui brosur maupun di media sosial tentang penutupan jalan, pengalihan arus, jalur alternatif hingga imbauan kepada masyarakat yang memiliki binatang peliharaan supaya dikandangkan agar tidak membahayakan para pembalap yang melintas di jalan raya. *m
Dari pantauan, ruas jalan utama di Denpasar yang dilintasi pembalap seperti Jalan Raya Umanyar, Simpang Cokroaminoto (Simpang Ubung), Gatsu Tengah (Jalan Nangka), Gatsu Timur lurus (perempatan Tohpati) ke selatan sampai simpang empat KFC Sanur, Hangtuah, Bundaran Renon hingga finish di Jalan Raya Puputan, depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandhi).
Sebelum para pembalap itu melintas, ruas jalan tersebut sudah disterilkan alias dikosongkan puluhan menit sebelumnya. Pengendara baik roda dua maupun roda empat pun diarahkan masuk ke jalan alternatif atau masuk ke kantong-kantong parkir. Seperti di jalan Kenyeri, dari ujung utara hingga selatan terjadi penumpukan kendaraan hingga macet total. Kendaraan tidak bergerak sama sekali hingga hampir 1 jam. Bahkan, banyak mobil yang nekat balik arah ke selatan, padahal jalur satu arah, yang membuat situasi tambah krodit.
“Wah seberapa pentingkah balap sepeda ini hingga membuat macet parah seperti ini,” keluh Kadek Yasa, seorang pengendara yang mengaku hendak berobat ke dokter. Pengendara lainnya, Kadek Putra mengaku sudah mengetahui sosialiasi adanya balap sepeda dan akan ada penutupan jalan. Namun dia tidak menyangka akan terjadi kekroditan seperti ini. “Ya saya pasrah saja, kemarin memang sudah saya dengar ada balap sepeda. Saya kira ada jalan alternatif, ternyata sama sekali tidak ada. Ya terganggu sih, mau diapain lagi. Jangan sering-sering lah soalnya Denpasar sudah macet ditambah seperti ini lagi," kata pria asal Yang Batu Denpasar ini.
Terkait Tour De Indonesia 2018 di Bali ini, Satlantas di kabupaten/kota yang dilintasi para pembalap memang sudah gencar mengadakan sosialiasi baik melalui brosur maupun di media sosial tentang penutupan jalan, pengalihan arus, jalur alternatif hingga imbauan kepada masyarakat yang memiliki binatang peliharaan supaya dikandangkan agar tidak membahayakan para pembalap yang melintas di jalan raya. *m
Komentar