Sopir Diduga Ngantuk, Truk Masuk Jurang
Kecelakaan tunggal terjadi di jalur Denpasar – Gilimanuk, tepatnya di Banjar Lumajang, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Tabanan pada Minggu (28/1) sekitar pukul 01.00 Wita.
TABANAN, NusaBali
Sebuah truk Fuso bernomor polisi DK 9416 A0, yang dikemudikan Mulyono, 51, masuk jurang sedalam 10 meter. Informasi yang dihimpun di lapangan, truk bermuatan semen seberat 20 ton yang diambil dari Surabaya, Jawa Timur, hendak dibawa ke Denpasar melaju dari arah utara ke selatan. Setibanya di lokasi kejadian dengan kondisi jalur naik turun, Mulyono yang membawa penumpang satu orang yakni Lerem Andamik, 49, yang notabene istrinya diduga ngantuk. Keduanya sama-sama asal Dusun Gendingsari, Desa Kepatihan, Tulungagung, Jawa Timur.
Saat itu pun truk tidak bisa dikendalikan dan masuk jurang sedalam 10 meter sebelah timur jalan. Sebelum truk masuk jurang, truk menabrak tembok pembatas bengkel bubut setelah itu barulah truk terjun bebas ke dalam jurang.
Beruntung sopir selamat dari maut meskipun kondisi truk miring ke kiri. Sopir dan istrinya hanya mengalami luka lecet, tidak ada patah tulang. Sementara muatan semen seberat 20 ton itu berserakan jatuh ke jurang.
Kapolsek Kerambitan Kompol I Wayan Suana ketika dikonfirmasi menjelaskan, kecelakaan tersebut murni out of control (OC), karena sopir diduga mengantuk. “Jalanan pada saat itu sepi tidak ada krodit, jadi sopir diduga ngantuk yang kemudian truk yang dibawanya terjun ke jurang,” jelasnya.
Dikatakannya, sopir dan istrinya selamat dari maut. Mereka mengalami luka lecet dan pada tengah malam itu mereka dibantu dievakuasi oleh warga setempat. “Malam itu dia dibawa ke BRSUD Tabanan untuk diberikan pertolongan,” kata Kompol Suana.
Sementara terkait dengan penderekan truk, karena tidak mengganggu arus lalu lintas, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada perusahaan. “Kapan mereka siap, kami siap juga dalam pengaturan, saat ini truk masih di dalam jurang,” tegas Kompol Suana.
Sementara itu disambangi ke BRSUD Tabanan, sopir truk Mulyono dan istrinya Lerem Andamik sudah pulang pada Minggu pagi karena keduanya hanya mengalami luka lecet, tidak ada patah tulang. “Keduanya luka lecet pada kaki dan tangan saja tidak ada luka serius,” tandas manager on duty/dokter jaga BRSUD Tabanan dr Hary Kurnia. *d
Sebuah truk Fuso bernomor polisi DK 9416 A0, yang dikemudikan Mulyono, 51, masuk jurang sedalam 10 meter. Informasi yang dihimpun di lapangan, truk bermuatan semen seberat 20 ton yang diambil dari Surabaya, Jawa Timur, hendak dibawa ke Denpasar melaju dari arah utara ke selatan. Setibanya di lokasi kejadian dengan kondisi jalur naik turun, Mulyono yang membawa penumpang satu orang yakni Lerem Andamik, 49, yang notabene istrinya diduga ngantuk. Keduanya sama-sama asal Dusun Gendingsari, Desa Kepatihan, Tulungagung, Jawa Timur.
Saat itu pun truk tidak bisa dikendalikan dan masuk jurang sedalam 10 meter sebelah timur jalan. Sebelum truk masuk jurang, truk menabrak tembok pembatas bengkel bubut setelah itu barulah truk terjun bebas ke dalam jurang.
Beruntung sopir selamat dari maut meskipun kondisi truk miring ke kiri. Sopir dan istrinya hanya mengalami luka lecet, tidak ada patah tulang. Sementara muatan semen seberat 20 ton itu berserakan jatuh ke jurang.
Kapolsek Kerambitan Kompol I Wayan Suana ketika dikonfirmasi menjelaskan, kecelakaan tersebut murni out of control (OC), karena sopir diduga mengantuk. “Jalanan pada saat itu sepi tidak ada krodit, jadi sopir diduga ngantuk yang kemudian truk yang dibawanya terjun ke jurang,” jelasnya.
Dikatakannya, sopir dan istrinya selamat dari maut. Mereka mengalami luka lecet dan pada tengah malam itu mereka dibantu dievakuasi oleh warga setempat. “Malam itu dia dibawa ke BRSUD Tabanan untuk diberikan pertolongan,” kata Kompol Suana.
Sementara terkait dengan penderekan truk, karena tidak mengganggu arus lalu lintas, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada perusahaan. “Kapan mereka siap, kami siap juga dalam pengaturan, saat ini truk masih di dalam jurang,” tegas Kompol Suana.
Sementara itu disambangi ke BRSUD Tabanan, sopir truk Mulyono dan istrinya Lerem Andamik sudah pulang pada Minggu pagi karena keduanya hanya mengalami luka lecet, tidak ada patah tulang. “Keduanya luka lecet pada kaki dan tangan saja tidak ada luka serius,” tandas manager on duty/dokter jaga BRSUD Tabanan dr Hary Kurnia. *d
Komentar