Koster Temui Alit Yudha
Dalam pertemuan di Puri Carangsari kemarin, Koster dan Alit Yudha diskusi soal pembangunan Bali ke depan, termasuk penataan Patung I Gusti Ngurah Rai
Sehari Pasca Kehadiran Tjok Pemecutan di Acara KBS-Ace
MANGUPURA, NusaBali
Setelah menghadirkan Ida Tjokorda Pemecutan XI saat deklarasi pasangan Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace), Cagub-Cawagub Bali yang diusung PDIP-Hanura-PKPI-PAN-PKB-PPP, di Lapangan Mengwi, Desa/Kecamatan Mengwi, Badung, Minggu (28/1), Wayan Koster alias KBS (Koster Bali Satu) kembali mendekati sesepuh Golkar lainnya, I Gusti Ngurah Alit Yudha. KBS menemui IGN Alit Yudha di kediamannya di Puri Carangsari, Desa Ca-rangsari, Kecamnatan Petang, Badung, Senin (29/1).
Saat masimakrama di kediaman IGN Alit Yudha di Puri Carangsari, Senin kemarin, KBS didampingi Ketua Tim Pemenangan KBS-Ace Provinsi Bali, I Nyoman Giri Prasta, yang notabene Bupati Badung. Sedangkan IGN Alit Yudha, sesepuh Beringin yang mantan Ketua DPD I Golkar Bali 1999-2005, didampingi putrinya, I Gusti Agung Ayu Inda Trimafo Yudha---yang juga Srikandi Golkar.
Pertemuan KBS dan Alit Yudha kemarin berlangsung dalam suasana kekeluargaan. Mereka sempat santap siang bersama sembari minum coklat hangat. KBS menyampaikan suksma (terima kasih) atas penerimaan dan sambutan yang diberikan Alit Yudha beserta keluarganya.
Tidak banyak masalah politik yang bicarakan dalam pertemuan kemarin. Kedua tokoh beda parpol ini lebih banyak bertukar pikiran tentang konsep pembangunan Bali ke depan. Salah satunya, KBS melontarkan rencana penataan Patung Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai---yang notabene ayah dari Alit Yudha.
Menurut KBS, kondisi Patung Ngurah Rai yang berada di Bundaran Jalan Bypass Ngurah Rai Tuban (Kecamatan Kuta, Badung)-Jalan Tol Bali Mandara perlu ditata lagi. “Kondisi saat ini, Patung Ngurah Rai nyaris tak terlihat, karena tertutup oleh pepohonan. Padahal kalau ditata dengan konsep yang baik, Patung Ngurah Rai bisa menjadi monumen kebanggaan masyarakat Bali, seperti kebanggaan masyarakat Bali kepada sosok Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai,” jelas KBS.
Selain masalah penataan Patung Ngurah Rai, banyak hal lagi yang dibicarakan KBS dan Alit Yudha. Kedua tokoh politik ini saling bertukar pikiran. Terkait pembangunan Bali ke depan, KBS-Ace akan melaksanakan visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’, melalui Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB). ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ mengandung makna: menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, sekala-niskala menuju kehidupan krama dan gumi Bali sesuai dengan prinsip Tri Sakti Bung Karno.
Ada pun Tri Sakti Bung Karno meliputi ‘berdaulat secara politik’, ‘berdikari secara ekonomi’, dan ‘berkepribadian dalam kebudayaan’. Menurut KBS, jalan itu ditempuh melalui pembangunan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi di wilayah Bali.
KBS juga akan memprioritaskan pembangunan Bali berlandaskan tatanan kehiduan adat istiadat, agama, tradisi, seni, dan budaya, dengan memperkuat kedudukan dan fungsi serta kewenangan desa adat. Dalam hal ini, desa adat akan diperkuat dengan membentuk Perda yang baru untuk mengimbangi perkembangan yang sifatnya global dan berpotensi menghancurkan tatanan kehidupan masyarakat Bali.
KBS pun minta doa, dukungan, dan arahan kepada Alit Yudha, sehingga mampu meraih kemenangan dalam Pilgub Bali, 27 Juni 2018 mendatang. Dengan meraih menangan, KBS-Ace bisa ngayah secara sekala-niskala untuk masyarakat Bali secara keseluruhan.
Sementara itu, Alit Yudha juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran Wayan Koster alias KBS yang didampingi Bupati Badung Nyoman Giri Prasta. Mantan anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali di era Orde Baru ini sekaligus memberikan ucapan selamat kepada Wayan Koster terkait pencalonannya sebagai Calon Gubernur Bali. Alit Yudha mendoakan apa yang diharapkan KIBS bisa tercapai. “Bila sudah memegang jabatan, nantinya (KBS-Ace) dapat menjadi pemimpin yang bisa memujudkan kesejahteraan untuk masyarakat Bali,” tandas Alit Yudha yang juga ayah dari I Gusti Agung Daniel Yunandha Yudha---mantan fungsionaris DPD I Golkar Bali.
Sementara itu, Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD I Golkar Bali, I Gusti Putu Wijaya, belum berhasil dikonfirmasi NusaBali terkait jurus KBS menemui sesepuh Beringin, IGN Alit Yudha. Saat dihubungi per telepon, Senin kemarin, Wijaya tidak angkat ponsel, meskipun terdengar nada sambung.
Sebaliknya, Ketua DPD II Golkar Badung, I Wayan Muntra, enggan berkomentar terkait kedatangan KBS menemui Alit Yudha. "Saya belum tahu kebenaran informasi itu. Saya no comment," elak Wayan Muntra saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Senin kemarin.
Dalam Pilgub Bali 2018, KBS-Ace akan tarung head to head melawan pasangan IB Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta), Cagub-Cawagub yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PBB-PKS. KBS merupakan politisi PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang kini Ketua DPD PDIP Bali dan anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali. Sementara Cok Ace adalah tokoh pariwisata asal Puri Agung Ubud yang mantan Bupati Gianyar 2008-2013 dan kini menjabat Ketua BPD PHRI Bali.
Sedangkan Rai Mantra adalah tokoh non kader asal Desa Sumkerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur, yang menjabat Walikota Denpasar (2008-2010, 2010-2015, 2016-2021). Sebaliknya, Ketut Sudikerta adalah poliyisi asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang kini Ketua DPD I Golkar Bali dan masih menjabat Wakil Gubernur Bali 2013-2018).
Sehari sebelum temui Alit Yudha, KBS sempat mendapat surprise dengan kehadiran Sesepuh Berungin yang kini Dewan Pertimbangan Golkar Bali, Ida Tjokorda Pemecutan XI, saat deklarasi KBS-Ace di Lapangan Mengwi, Minggu sore. Bak mendapat suntikan amunisi, dalam pidatonya KBS menyampaikan bahwa kehadiran Tjok Pemecutan di acara deklarasi KBS-Ace, sungguh mengejutkan.
“Hari ini (Minggu) sungguh mengejutkan, karena Panglingsir Puri Peme-cutan Ida Tjokorda Pemecutan XI bersedia hadir dalam acara deklarasi KBS-Ace. Mengejutkan, karena beliau bersedia satu jalur dengan KBS-Ace,” ujar KBS kala itu.
Sedangkan Tjok Pemecutan yang ditemui NusaBali di sela-sela acara deklarasi KBS-Ace, mengaku hadir karena diundang sebagai mantan Ketua DPRD Badung dan selaku tokoh masyarakat. “Saudara Giri Prasta (Ketua Tim Pemenangan KBS-Ace Provinsi Bali yang kini Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta, Red) dan saudara Wayan Koster mengundang saya,” ujar Tjok Pemecutan. “Namanya diundang, ya saya harus hadir. Apalagi, ini masyarakat Badung. Saya diundang sebagai mantan Ketua DPRD Badung dan sebagai tokoh masyarakat Badung juga,” lanjut Raja Puri Pemecutan yang semasa walaka bernama AA Ngurah Manik Parasara ini. *nat
Komentar