Bendera OPM ‘Berkibar’ di SDN 4 Kuta
Polisi memeriksa saksi-saksi dan kamera pengintai di seputar lokasi kejadian. Saksi-saki mengaku tidak tahu bahwa bendera tersebut adalah ‘milik’ OPM.
MANGUPURA, NusaBali
Bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM) ditemukan dalam keadaan ‘berkibar’ di Jalan Kartika Plaza, Kelurahan Kuta, Kabupaten Badung. Bendera tersebut ditemukan warga tepat di depan SDN 4 Kuta, Selasa (2/2) sekitar pukul 23.00 Wita. Warga yang menemukan bendera itu langsung melaporkan ke pihak kepolisian, dan segera menurunkannya. Belum diketahui oknum yang mengibarkan bendara dan motifnya.
Namun, sejauh ini pihak kepolisan langsung melakukan pemeriksaan sejumlah saksi.
Informasi yang berhasil dihimpun, pertama kali ditemukannya bendera yang terpasang dalam keadaan diikat di atap salah satu bangunan garase sekolah itu sudah terpasang sejak 31 Januari 2016. Di mana, saat itu para guru dan petugas keamanan mengetahui keberadaannya. Namun, tidak mengetahui makna bendera dimaksud. Sehingga dibiarkan dan tidak diturunkan. Nah, barulah pada Selasa (2/2) sekitar pukul 23.00 Wita, seorang warga yang melintas di jalan tersebut melihat adanya bendera milik OPM itu. Sehingga, langsung dilaporkan ke pihak kepolisian yang sedang berjaga di Ground Zero, Legian. Selanjutnya, anggota kepolisian langsung terjun ke lokasi dan menurunkan bendera yang berukuran 40 x 57 cm tersebut.
Pihak kepolisian langsung mengamankan bendera milik OPM itu ke Makopolsek Kuta berikut Erwin Yudi Kisnowo, 56, seorang petugas keamanan untuk dimintai keterangan terkait pengibaran bendera yang ada di SDN 4 Kuta, tersebut.
“Kepolisian sudah mengamankan BB (barang bukti) tersebut dan meminta keterangan beberapa saksi, termasuk seorang penjaga sekolah itu,” ujar sumber di kepolisian, Rabu (3/2).
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Kuta Kompol I Wayan Sumara membenarkan terkait adanya bendera milik OPM yang terjadi di wilayahnya. Dikatakannya, sejauh ini pihaknya sudah memeriksa saksi-saksi termasuk beberapa guru di SDN 4 Kuta perihal adanya bendera milik OPM. Namun, dari pengakuan para guru, mereka tidak mengetahui bendera tersebut milik OPM.
“Memang ada yang melihat sejak tanggal 31 Januari. Tapi, mereka tidak tahu bendera itu milik OPM. Sehingga, dibiarkan begitu saja. Dari keterangan beberapa guru dan juga penjaga sekolah itu seperti itu,” ungkapnya.
Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti pelaku pemasangan bendera milik OPM itu. Kata Kompol Sumara, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait hal itu dan melakukan pemeriksaan sejumlah kamera pengawas di seputar lokasi yang dimungkinkan melihat pelaku pemasangan bendera. “Saat ini kami masih menyelidikinya. Termasuk pendalaman keterangan saksi dan juga kamera pengawas di seputar TKP,” tuturnya.
Sementara itu, pihak desa adat mengklaim belum mengetahui secara fisik berkibarnya bendera bintang kejora. Pihak desa adat menyatakan akan berkoordinasi dulu dengan aparat keamanan.
“Saya belum dengar informasinya. Saya tidak bisa komentar banyak,” ucap Bendesa Adat Kuta Wayan Swarsa melalui sambungan telepon, kemarin.
Menurutnya, jika benar ada pengibaran bendera OPM, perlu diantisipasi. Pasalnya, sekalipun sesuatu yang kecil tetapi karena berada di daerah wisata dikhawatirkan dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. “Sekalipun sesuatu yang kecil tapi namanya daerah wisata, kalau tidak dikelola dan diantisipasi dengan betul akan muncul ketidaknyamanan,” tegasnya.
Pihaknya berjanji akan mencari tahu masalah ini dan akan berkoordinasi dengan aparat keamanan.
Selama ini, kondisi keamanan di wewidangan Desa Adat Kuta sangat kondusif. Pihaknya tidak ingin kejadian ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan di tengah-tengah masyarakat. 7 da, asa
Komentar