Humas Pengadilan Minta Maaf
Insiden baju yang digantung pada plangkiran Rumah Dinas Pejabat Pengadilan Negeri (PN) Gianyar, jadi perbincangan hangat.
Ketua PN Gianyar Jemur Baju di Plangkiran
GIANYAR, NusaBali
Akibatnya, Ketua PN Gianyar Sukmawati SH MH melalui Humas PN Gianyar IB Ari Suamba, minta maaf kepada masyarakat Hindu, Senin (29/1). Kata dia, penghuni rumah dinas itu, Ketua PN Gianyar Sukmawati SH MH belum sepenuhnya memahami adat dan budaya di Bali. Tercatat Sukmawati bertugas di PN Gianyar sejak 11 Agustus 2017. Namun baru 3 Januari 2018 tinggal di Rumah Dinasnya, di Jalan Patih Djelantik, Gianyar.
Sayangnya, Ketua PN Sukmawati sedang berada di Jakarta mengikuti fit and propher test sehingga tidak bisa dikonfirmasi secara langsung. Dijelaskan IB Ari Suamba, PN Gianyar meminta maaf atas insiden tersebut. “Ibu sempat syok dengan insiden ini. Sebelum berangkat ke Jakarta, tadi pagi kami langsung dikumpulkan. Beliau menyampaikan permintaan maaf,” jelasnya. Selain kepada pegawai internal PN Gianyar, Sukmawati juga berencana akan menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Bali melalui PHDI. Dia bersama pegawai lain justru merasa bersalah, karena lupa menyampaikan terkait plangkiran tersebut pada Ketua PN Gianyar yang baru pertama kali bertugas di Bali. “Jadi kami menyalahkan diri kami sendiri, karena rumah dinas itu sempat kosong, dan saat mulai ditempati kami lupa menginformasikan,” ucapnya.
Dikatakan, jika Selasa (30/1), sudah tiba di Bali, rencananya pada Rabu (31/1), Ketua PN Gianyar Sukmawati akan langsung bertemu PHDI Gianyar, untuk minta maaf. IB Suamba menerangkan awalnya rumah dinas itu memang ditempati seorang pejabat PN Gianyar yang beragama Hindu. Nah setelah pejabat tersebut pindah, rumah dinas itu memang tidak langsung ditempati oleh pejabat baru. “ Nah ibunya (Sukmawati-red) baru sekitar 3 Januari kemarin pindah ke rumah dinas itu, kalau sebelumnya ibunya ini tinggal di rumah kontrakan,” ucapnya.
Suamba mengatakan Sukmawati baru pertama kali tugas di Bali, sehingga memang tidak memahami adat budaya Bali, termasuk tidak mengetahui fungsi pelangkiran sebagi tempat pemujaan. “Pas beberapa hari kemarin kan terus hujan, pas mendadak hujan dan jemuran masih basah, sehingga tidak sengaja digantung disitu (pelangkiran-red),” katanya.
Sekretaris PHDI Gianyar Pande Ngurah Karyawan mengaku sudah mendatangi Kantor PN Gianyar pada Senin kemarin. Pihaknya pun sudah mendapat penjelasan kronologis kejadian. “Rencananya nanti akan bertemu langsung dengan ibu Ketua PN,” jelasnya. Dia mengimbau masyarakat Bali tetap tenang, karena persoalan ini ketidaksengajaan Ketua PN Gianyar yang belum sebulan menempati rumah dinas tersebut.*nvi
Komentar