Sudikerta Tanggapi Dingin Jurus Koster Temui Sesepuh Golkar
Ketua DPD I Golkar Bali, I Ketut Sudikerta, tanggapi dingin pertemuan antara Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster alias KBS (Koster Bali Satu) dan sesepuh Beringin I Gustri Ngurah Alit Yudha di Puri Carangsari, Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Badung, Senin (29/1).
DENPASAR, NusaBali
Menurut Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra- NasDem-PBB-PKS ini, dirinya sudah lebih dulu bertemu Alit Yudha. Sudikerta pun enggan menanggapi lebih jauh manuver KBS Calon Gubernur (Cagub) Bali yang diusung PDIP-Hanura-PKPI-PAN-PKB-PPP---bertemu Alit Yudha. ”Ngapaain saya komentari itu? Nggak apa-apa dengan pertemuan itu,” tandas Sudikerta yang ditemui NusaBali di sela-sela acara verifikasi factual parpol peserta Pemilu 2019 di Kantor DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati Nomor 9 Denpasar, Selasa (30/1).
Sudikerta menegaskan, jauh sebelum KBS bertemu Alit Yudha di Puri Carangsari, dirinya sudah duluan bertemu dengan mantan Ketua DPD I Golkar Bali tersebut. Bahkan, pertemuan Sudikerta dengan Alit Yudha lebih dari sekali. Maklum, Alit Yudha yang notabene putra Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai itu adalah sesepuh Beringin yang sempat juga menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Bali.
“Kalau saya sudah duluan bertemu beliau (Alit Yudha). Bahkan, beberapa kali kita ketemu, bicara masalah partai, bicara masalah program pembangunan Bali,” tegas Sudikerta yang kemarin didampingi anggota Departemen Pemenangan Pemilu Wilayah Bali DPP Golkar Dewa Widiyasa Nida, Sekretaris DPD I Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry, serta Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD I Golkar Bali I Gusti Putu Wijaya.
Sementara, Sugawa Korry dan IGP Wijaya juga menolak komentari pertemuan KBS dengan Alit Yudha. ”Nggak-lah, kami tidak komentari itu. Kami sama dengan Pak Ketua DPD I Golkar (Sudikerta), nggak komentar,” sergah Sugawa Korry.
Terkait kehadiran sesepuh Golkar lainnya, Ida Tjokorda Pemecutan XI, dalam acara deklarasi KBS-Ace (Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati), di Lapangan Mengwi, Desa/Kecamatan Mengwi, Badung, Minggu (28/1) sore, menurut Sugawa Korry, hal itu bisa dimaklumi. Tjok Pemecutan disebutkan hadir dalam kapasitas sebagai tokoh Puri Pemecutan, Denpasar.
“Bagi kami di jajaran kader Golkar, melihat itu sebagai suatu hal yang biasa saja. Sebagai tokoh puri, Tjok Pemecutan diundang dan hadir. Kita tidak memasalahkannya,” tandas politisi Golkar asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang juga Wakil Ketua DPRD Bali ini.
Sugawa Korry menegaskan soliditas Golkar terjaga betul saat ini. Begitu DPP Golkar putuskan mengusung Mantra-Kerta (IB Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta) sebagai pasangan Cagub-Cawagub Bali, Golkar dari atas sampai ke bawah solid. “Kami mempunyai keyakinan yang kuat di era milenial ini publik telah punya sikap politik tersendiri, yang tidak bisa dipengaruhi cara penggalangan konvensional, termasuk tekanan dan penggiringan massa,” papar Sugawa Korry.
Sugawa Korry juga ungkap angka survei Mantra-Kerta yang semakin naik di masyarakat. “Ini menunjukkan Mantra-Kerta semakin diterima di tengah masyarakat Bali yang merindukan kepemimpinan sekaliber Prof Mantra, yang melahirkan gagasan cemerlang untuk membela adat, budaya, dan taksu Bali, serta desa pakraman. Pesta Kesenian Bali, LPD, Taman Budaya, itu kan gagasan beliau,” katanya.
Dalam Pilgub Bali 2018, KBS-Ace (Cagub-Cawagub yang diusung PDIP-Hanura-PKPI-PAN-PKB-PPP) akan tarung head to head melawan Mantra-Kerta (yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PBB-PKS). KBS merupakan politisi PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang kini Ketua DPD PDIP Bali dan anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali. Sementara Cok Ace adalah tokoh pariwisata asal Puri Agung Ubud yang mantan Bupati Gianyar 2008-2013 dan kini menjabat Ketua BPD PHRI Bali.
Sedangkan Rai Mantra adalah tokoh non kader asal Desa Sumkerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur, yang menjabat Walikota Denpasar (2008-2010, 2010-2015, 2016-2021). Sebaliknya, Ketut Sudikerta adalah poliyisi asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang kini Ketua DPD I Golkar Bali dan masih menjabat Wakil Gubernur Bali 2013-2018).
Sehari sebelum temui Alit Yudha di Puri Carangsari, Wayan Koster alias KBS sempat mendapat surprise dengan kehadiran sesepuh Beringin yang kini Dewan Pertimbangan Golkar Bali, Ida Tjokorda Pemecutan XI, saat deklarasi KBS-Ace di Lapangan Mengwi, Minggu sore. Bak mendapat suntikan amunisi, dalam pidatonya KBS menyampaikan bahwa kehadiran Tjok Pemecutan di acara deklarasi KBS-Ace, sungguh mengejutkan.
“Hari ini (Minggu) sungguh mengejutkan, karena Panglingsir Puri Pemecutan Ida Tjokorda Pemecutan XI bersedia hadir dalam acara deklarasi KBS-Ace. Mengejutkan, karena beliau bersedia satu jalur dengan KBS-Ace,” ujar KBS kala itu. *nat
Menurut Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra- NasDem-PBB-PKS ini, dirinya sudah lebih dulu bertemu Alit Yudha. Sudikerta pun enggan menanggapi lebih jauh manuver KBS Calon Gubernur (Cagub) Bali yang diusung PDIP-Hanura-PKPI-PAN-PKB-PPP---bertemu Alit Yudha. ”Ngapaain saya komentari itu? Nggak apa-apa dengan pertemuan itu,” tandas Sudikerta yang ditemui NusaBali di sela-sela acara verifikasi factual parpol peserta Pemilu 2019 di Kantor DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati Nomor 9 Denpasar, Selasa (30/1).
Sudikerta menegaskan, jauh sebelum KBS bertemu Alit Yudha di Puri Carangsari, dirinya sudah duluan bertemu dengan mantan Ketua DPD I Golkar Bali tersebut. Bahkan, pertemuan Sudikerta dengan Alit Yudha lebih dari sekali. Maklum, Alit Yudha yang notabene putra Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai itu adalah sesepuh Beringin yang sempat juga menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Bali.
“Kalau saya sudah duluan bertemu beliau (Alit Yudha). Bahkan, beberapa kali kita ketemu, bicara masalah partai, bicara masalah program pembangunan Bali,” tegas Sudikerta yang kemarin didampingi anggota Departemen Pemenangan Pemilu Wilayah Bali DPP Golkar Dewa Widiyasa Nida, Sekretaris DPD I Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry, serta Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD I Golkar Bali I Gusti Putu Wijaya.
Sementara, Sugawa Korry dan IGP Wijaya juga menolak komentari pertemuan KBS dengan Alit Yudha. ”Nggak-lah, kami tidak komentari itu. Kami sama dengan Pak Ketua DPD I Golkar (Sudikerta), nggak komentar,” sergah Sugawa Korry.
Terkait kehadiran sesepuh Golkar lainnya, Ida Tjokorda Pemecutan XI, dalam acara deklarasi KBS-Ace (Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati), di Lapangan Mengwi, Desa/Kecamatan Mengwi, Badung, Minggu (28/1) sore, menurut Sugawa Korry, hal itu bisa dimaklumi. Tjok Pemecutan disebutkan hadir dalam kapasitas sebagai tokoh Puri Pemecutan, Denpasar.
“Bagi kami di jajaran kader Golkar, melihat itu sebagai suatu hal yang biasa saja. Sebagai tokoh puri, Tjok Pemecutan diundang dan hadir. Kita tidak memasalahkannya,” tandas politisi Golkar asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang juga Wakil Ketua DPRD Bali ini.
Sugawa Korry menegaskan soliditas Golkar terjaga betul saat ini. Begitu DPP Golkar putuskan mengusung Mantra-Kerta (IB Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta) sebagai pasangan Cagub-Cawagub Bali, Golkar dari atas sampai ke bawah solid. “Kami mempunyai keyakinan yang kuat di era milenial ini publik telah punya sikap politik tersendiri, yang tidak bisa dipengaruhi cara penggalangan konvensional, termasuk tekanan dan penggiringan massa,” papar Sugawa Korry.
Sugawa Korry juga ungkap angka survei Mantra-Kerta yang semakin naik di masyarakat. “Ini menunjukkan Mantra-Kerta semakin diterima di tengah masyarakat Bali yang merindukan kepemimpinan sekaliber Prof Mantra, yang melahirkan gagasan cemerlang untuk membela adat, budaya, dan taksu Bali, serta desa pakraman. Pesta Kesenian Bali, LPD, Taman Budaya, itu kan gagasan beliau,” katanya.
Dalam Pilgub Bali 2018, KBS-Ace (Cagub-Cawagub yang diusung PDIP-Hanura-PKPI-PAN-PKB-PPP) akan tarung head to head melawan Mantra-Kerta (yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PBB-PKS). KBS merupakan politisi PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang kini Ketua DPD PDIP Bali dan anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali. Sementara Cok Ace adalah tokoh pariwisata asal Puri Agung Ubud yang mantan Bupati Gianyar 2008-2013 dan kini menjabat Ketua BPD PHRI Bali.
Sedangkan Rai Mantra adalah tokoh non kader asal Desa Sumkerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur, yang menjabat Walikota Denpasar (2008-2010, 2010-2015, 2016-2021). Sebaliknya, Ketut Sudikerta adalah poliyisi asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang kini Ketua DPD I Golkar Bali dan masih menjabat Wakil Gubernur Bali 2013-2018).
Sehari sebelum temui Alit Yudha di Puri Carangsari, Wayan Koster alias KBS sempat mendapat surprise dengan kehadiran sesepuh Beringin yang kini Dewan Pertimbangan Golkar Bali, Ida Tjokorda Pemecutan XI, saat deklarasi KBS-Ace di Lapangan Mengwi, Minggu sore. Bak mendapat suntikan amunisi, dalam pidatonya KBS menyampaikan bahwa kehadiran Tjok Pemecutan di acara deklarasi KBS-Ace, sungguh mengejutkan.
“Hari ini (Minggu) sungguh mengejutkan, karena Panglingsir Puri Pemecutan Ida Tjokorda Pemecutan XI bersedia hadir dalam acara deklarasi KBS-Ace. Mengejutkan, karena beliau bersedia satu jalur dengan KBS-Ace,” ujar KBS kala itu. *nat
1
Komentar