Ical-Agung Sepakat Rehabilitasi Kader Pecat
Pertemuan antara Aburizal Bakrie alias Ical (Ketua Umum DPP Golkar versi Munas Nusa Dua 2014 yang sekaligus Ketua Umum DPP Golkar Munas Riau 2009), Agung Laksono (Ketua Umum DPP Golkar Munas Ancol 2014), dan Jusuf Kalla (Ketua Tim Transisi Golkar) sepakati tiga poin pokok dalam pertemuan di Jakarta, Rabu (3/2).
JAKARTA, NusaBali
Salah satunya, sepakat merehabilitasi kader-kader yang sebelumnya dipecat selama konflik internal Golkar.
Selain menyangkut rehabilitasi kader-kader yang dipecat, juga disepakati untuk menggelar rapat pleno pengurus DPP Golkar Munas Riau, Kamis (4/2) ini, untuk membahas pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar yang diagendakan April-Mei 2016. Poin satunya lagi, sepoakati ubah AD/ART Golkar untuk hindari perpecahan partai.
Pertemuan antara Ical-JK-Agung Laksono yang sepakatai tiga poin pokok tersebut digelar di kediaman Wapres JK, Jalan Diponegoro Menteng, Jakarta pusat, Rabu kemarin. Seusai pertemuan kemarin, Ical selaku Ketua Umum DPP Golkar hasil Munas Riau 2009 menyatakan suidah ada kesepakatan untuk menggelar rapat pleno bersama, Kamis ini.
Rapat pleno bersama dengan judul ‘Rapat Konsolidasi DPP Golkar hasil Munas Riau pasca SK Menkum HAM’ tersebut akan digelar di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli Slipi, Jakarta Barat, Kamis ini. Dalam rapat itulah akan disepakati, Munas,lub Golkar digelar kisaran April-Mei 2016. "Kita mulai rapat besok (hari ini). Kita akan silaturahmi, konsolidasi partai," ujar Ical.
Ical menegaskan, dalam perbincangan yang berlangsung 1 jam di kediaman JK kemarin, dibicarakan soal bagaimana melaksanakan rapat yang baik oleh DPP Golkar. "Munas baik, kita pakai yang diputuskan pemerintah," katanya. "Mau Munas kapan, belum sampai situ. Tapi, saya kira tidak akan jauh, mudah-mudahan April-Mei."
Poin kedua dari pertemuan kemarin, JK selaku Ketua Tim Transisi Golkat mengusulkan agar ada perubahan AD/ART Golkar. Perubahan ini untuk menjamin Golkar ke depan tidak pecah lagi. "Pengalaman setahun sebabkan suara Golkar turun. Yang diperbaiki sistem Golkar sendiri, bagaimana Munas demokratis, yang didukung keseluruhan. Mungkin di AD/ART akan diubah untuk persatuan Golkar, sehingga tak terjadi seperti ini. Kalau lalu, bikin partai baru. Ini positif, walau ada masalah, tetap bersatu,"sambung JK.
Poin ketiga, Ical-JK-Agung sepakat merehabilitasi seluruh kader partai yang dipecat selama konflik internal Golkar. "Keputusan itu jelas nama-namanya, seperti disampaikan," ujar Ical. “Ke depannya tidak akan ada lagi aksi pemecatan terhadap kader Golkar. Yang telanjur (dipecat), akan direhabilitasi," timpal Agung.
Pertemuan di kediaman JK kemarin tanpa dihadiri sesepuh Golkar lainnya, Akbar Tandjung, yang notabene Ketua Dewan Pertimbangan DPP Golkar. Akbar mengaku tak diundang dalam pertemuan itu. Padahal, banyak hal penting dibahas seperti rencana Munaslub, rehabilitasi kader yang dipecat, bahkan revisi AD/ART. Akbar merasa dirinya jarang dilibatkan belakangan. "Saya kan nggak tahu pertemuan itu membahas apa, saya nggak pernah diajak,” ujar Akbar kepada detikcom secara terpisah, Rabu kemarin.
Akbar pun merasa benar-benar sudah tidak diangggap. "Kalau antara mereka memang seolah-olah menganggap saya tidak ada. Tapi, saya masuk Tim Transisi. Cuma saya saja, lainnya lingkaran Pak JK," lanjut mantan Ketua Umum DPP Golkar 1998-2005 ini.
Namun demikian, Akbar tetap sepakat dengan rencana Munaslub. Bagi Akbar, islah Golkar adalah harga mati. "Jadi, SK Menkum HAM itu menugaskan DPP Golkar hasil Munas Riau untuk menyelenggarakan Munas. Nanti ada disusun panitia penyelenggaranya siapa, steering committenya siapa," katanya.
Sementara itu, duet Nurdin Halid dan Yorry’s Raweyai disebut-sebut sebagai calon kuat Ketua Pengarah (SC) dan Ketua Pelaksana (OC) Munaslub Golkar 2016. Nurdin sebagai representasi kubu Ical, sementara Yorry’s representasi kubu Agung Laksono.
Soal duet dengan Nurdin sebagai SC dan OC Munaslub sudah diungkap Yorry’s. Namun, Yorry’s menyebut duet itu baru wacana. "Ketua penyelenggara Pak Theo (Theo L Sambuaga), Ketua Steering Committee (SC) Nurdin Halid, Ketua Organizing Committee (OC) saya. Tapi, itu baru wacana, baru nanti dilempar tanggal 4 pertemuan itu," kata Yorry’s, Selasa (2/2) lalu.
Apa yang disa mpaikan Yorry’s tersebut kabarnya akan disepakati dalam rapat pleno bersama DPP Golkar Munas Riau, Kamis ini. "Mereka (Nurdin dan Yorry’s) akan coba dipaksakan untuk jadi OC dan SC," ujar salah seorang kandidat Ketum Umum DPP Golkar, Rabu kemarin.
Menanggapi wacana duet Nurdin dan Yorrys sebagai SC dan OC Munaslub ini, Ketua DPP Golkar Munas Riau yang berada di kubu Agung, Priyo Budi Santoso, mengatakan sah-sah saja. Menurut Priyo, siapa pun boleh diusulkan untuk menjadi SC dan OC.
Namun, dalam pemilihannya nanti, harus melewati mekanisme rapat resmi dengan berpegang pada AD/ART Golkar. "Monggo saja, siapa pun boleh diusulkan, tapi harus lewat mekanisme rapat resmi yang melibatkan semua pihak. Pegangan kita adalah AD/ART," kata Priyo, Rabu kemarin.
Menurut Priyo, penentuan SC dan OC Munaslub tidak boleh bertentangan dengan AD/ART.
Apalagi, Munaslub tersebut bertujuan untuk menyatukan Golkar. "Tidak boleh (SC dan OC) ujug-ujug ditunjuk tanpa mekanisme rapat yang baku. Kita harus mengawali langkah pertama dengan cara-cara yang baik. Libatkan semua pihak secara seimbang dan berkeadilan," kata mantan Wakil Ketua DPR 2009-2014 ini.
Nurdin dan Yorry’s saat ini memang sedang kompak-kompaknya di kubu Ical. Semula, Yorry’s nerada di kubu Agung. Nurdin sendiri berperan besar dalam Munas Golkar kubu Ical di Nusa Dua, Desember 2014. Sementara Yorrys yang kini dekat dengan kubu Ical, awalnya berada di kubu Agung. Tapi, dia pula yang mengusi kubu Agung dari DPP Golkar bulan lalu. 7
1
Komentar