Bangunan PPI Diamuk Gelombang
Gelombang tinggi menerjang bangunan Pusat Pendaratan Ikan (PPI) di Pantai Karangdadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung.
SEMARAPURA, NusaBali
Pantauan NusaBali, Rabu (31/1), sekitar pukul 11.00 Wita, nampak gelombang tinggi hingga tiga meter.Gelombang tersebut seakan ngamuk dengan menghantam tanggul pantai hingga menghasilkan gelombang tinggi mencapai tinggi lima meter. Bangunan PPI pun beberapa kali dihantam gelombang. Selain itu bangunan atap PPI juga sudah hancur sejak beberapa waktu lalu. Awal pembangunan PPI dimulai tahun 2005, melalui dana alokasi khusus (DAK). Sejatinya perencanaan awal pembangunan Rp 33 miliar, yang bakal dibangun secara bertahap. Namun, dana yang turun saat itu cukup minim, hanya Rp 1 miliar lebih. Bagitu pula di tahun berikutnya juga kecil dan terakhir DAK turun di tahun 2012, yakni Rp 2,4 miliar. Dana yang sudah turun untuk PPI ini, ditambah dana pendamping, totalnya mencapai Rp 19,7 miliar.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Klungkung I Wayan Durma saat dihubungi via ponselnya sekitar pukul 16.17 Wita, sambungannya poselnya terhubung, namun tidak diangkat. Sebelumnya Wayan Durma mengatakan untuk kewenangan PPI kini sudah dilimpahkan kepada provinsi.
Selain itu gelombang tinggi juga terjadi di Pantai Monggalan, Desa Kusamba. Sebuah perahu di tengah laut terombang-ambing. Menurut seorang warga sekitar Wayan Kampua, air laut pasang sejak beberapa hari ini. Bercermin dari pengalaman sebelumnya gelombang tinggi kerap terjadi saat bulan Purnama.
Namun kali ini cukup tinggi, apakah ada kaitannya dengan fenomena astonomi super blue bood moon saat Purnama Kawulu yang jatuh pada Buda Umanis Prangbakat, Rabu kemarin. Dirinya tidak berani memastikan. “Kalau setiap purnama memang agak tinggi gelombangnya,” ujarnya kepada NusaBali. Biasanya mulai tinggi sejak siang, termasuk malam hari. Sehingga aktivitas penyeberangan tradisional khsususnya membawa material ke Nusa Penida dioptimalkan pagi hari.
Sementara itu, gelombang di Pantai Monggalan, Desa Kusamba, juga cukup tinggi bahkan Selasa (30/1) petang-malam, gelombang mencapai lima meter. Untuk itu penyeberangan dari Pelabuhan Monggalan ke Nusa Penida, khususnya ke Pulau Nusa Lembongan Rabu kemarin hanya melayani dua penyeberangan dan sekitar pukul 11.00, penyebrangan sudah ditutup karena ombak pasang.
Sedangkan seorang petugas Pelabuhan Pantai Monggalan, Safrudin, mengatakan gelombang tinggi sejak Selasa lalu. Kondisi itu sudah biasa terjadi menjelang hari Purnama, apalagi saat ini Kawulu angin bertiup kencang sehingga memungkian terjadi gelombang tinggi. “Atas kondisi ini penyeberangan material barang ke Nusa Penida, memilih jadwal penyeberangan pagi hari, karena pada pagi hari gelombang normal,” katanya. Kondisi ini membuat material proyek berupa pasir dan koral menumpuk di pinggir pantai. Kalau cuaca normal, penyeberangan melalui Pelabuhan Pantai Monggalan dan Kampung Kusamba bisa 6-7 kali penyeberangan menggunakan perahu. Sedangkan gelombang di Pelabuhan Tribuana, Desa Kusamba, masih cukup landai hingga siang. *wan
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Klungkung I Wayan Durma saat dihubungi via ponselnya sekitar pukul 16.17 Wita, sambungannya poselnya terhubung, namun tidak diangkat. Sebelumnya Wayan Durma mengatakan untuk kewenangan PPI kini sudah dilimpahkan kepada provinsi.
Selain itu gelombang tinggi juga terjadi di Pantai Monggalan, Desa Kusamba. Sebuah perahu di tengah laut terombang-ambing. Menurut seorang warga sekitar Wayan Kampua, air laut pasang sejak beberapa hari ini. Bercermin dari pengalaman sebelumnya gelombang tinggi kerap terjadi saat bulan Purnama.
Namun kali ini cukup tinggi, apakah ada kaitannya dengan fenomena astonomi super blue bood moon saat Purnama Kawulu yang jatuh pada Buda Umanis Prangbakat, Rabu kemarin. Dirinya tidak berani memastikan. “Kalau setiap purnama memang agak tinggi gelombangnya,” ujarnya kepada NusaBali. Biasanya mulai tinggi sejak siang, termasuk malam hari. Sehingga aktivitas penyeberangan tradisional khsususnya membawa material ke Nusa Penida dioptimalkan pagi hari.
Sementara itu, gelombang di Pantai Monggalan, Desa Kusamba, juga cukup tinggi bahkan Selasa (30/1) petang-malam, gelombang mencapai lima meter. Untuk itu penyeberangan dari Pelabuhan Monggalan ke Nusa Penida, khususnya ke Pulau Nusa Lembongan Rabu kemarin hanya melayani dua penyeberangan dan sekitar pukul 11.00, penyebrangan sudah ditutup karena ombak pasang.
Sedangkan seorang petugas Pelabuhan Pantai Monggalan, Safrudin, mengatakan gelombang tinggi sejak Selasa lalu. Kondisi itu sudah biasa terjadi menjelang hari Purnama, apalagi saat ini Kawulu angin bertiup kencang sehingga memungkian terjadi gelombang tinggi. “Atas kondisi ini penyeberangan material barang ke Nusa Penida, memilih jadwal penyeberangan pagi hari, karena pada pagi hari gelombang normal,” katanya. Kondisi ini membuat material proyek berupa pasir dan koral menumpuk di pinggir pantai. Kalau cuaca normal, penyeberangan melalui Pelabuhan Pantai Monggalan dan Kampung Kusamba bisa 6-7 kali penyeberangan menggunakan perahu. Sedangkan gelombang di Pelabuhan Tribuana, Desa Kusamba, masih cukup landai hingga siang. *wan
Komentar