Ribuan Ayam Mati Terendam Lumpur
Kandang ayam milik I Made Sudarma di Banjar Pegubugan, Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem, terendam lumpur, Kamis (1/2).
AMLAPURA, NusaBali
Akibatnya, sekitar 2.500 dari 5.000 ekor ayam di kandang tersebut mati terendam lumpur. Posisi kandang melintang di sungai sehingga diseruduk banjir lumpur Tukad Panti. Sementara ribuan ayam di kandang atas mengalami stres karena digoyang banjir.
Sudarma kewalahan membersihkan bangkai ayam berumur 16 hari itu. Sebagian dikubur, sebagian lagi direlakan diambil orang yang berminat. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 25 juta dengan harga normal Rp 10.000 per ekor. Sedangkan bibit Rp 6.500 per ekor. Tukad Panti, lokasi kandang, menghubungkan Banjar Tukad Sabuh, Banjar Geriana Kangin, dan Banjar Geriana Kauh, Desa Duda Utara, tembus ke Banjar Pegubugan dan Banjar Bambang Biaung, Desa Duda, Kecamatan Selat. Sungai itu berhulu langsung ke Gunung Agung sehingga debit airnya cukup deras.
Selama puluhan tahun belum pernah terjadi banjir di Tukad Panti, sehingga alur sungai menyempit dan sebagian digunakan akses jalan raya menghubungkan Banjar Pegubugan menuju Banjar Bambang Biaung. Tiba-tiba banjir datang, menjebol jalan raya hingga putus sepanjang 25 meter serta menutupi sebagian lahan sawah dan menerobos kandang ayam hingga banyak ayam yang mati. Kelian Banjar Pegubugan, I Nengah Suyadnya, mengingatkan, sepanjang musim hujan agar warga meningkatkan kewaspadaan terutama yang bermukim di bantaran sungai. “Jika punya tempat lain, sebaiknya pindah membangun kandang ternak,” pinta Suyadnya. *k16
Sudarma kewalahan membersihkan bangkai ayam berumur 16 hari itu. Sebagian dikubur, sebagian lagi direlakan diambil orang yang berminat. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 25 juta dengan harga normal Rp 10.000 per ekor. Sedangkan bibit Rp 6.500 per ekor. Tukad Panti, lokasi kandang, menghubungkan Banjar Tukad Sabuh, Banjar Geriana Kangin, dan Banjar Geriana Kauh, Desa Duda Utara, tembus ke Banjar Pegubugan dan Banjar Bambang Biaung, Desa Duda, Kecamatan Selat. Sungai itu berhulu langsung ke Gunung Agung sehingga debit airnya cukup deras.
Selama puluhan tahun belum pernah terjadi banjir di Tukad Panti, sehingga alur sungai menyempit dan sebagian digunakan akses jalan raya menghubungkan Banjar Pegubugan menuju Banjar Bambang Biaung. Tiba-tiba banjir datang, menjebol jalan raya hingga putus sepanjang 25 meter serta menutupi sebagian lahan sawah dan menerobos kandang ayam hingga banyak ayam yang mati. Kelian Banjar Pegubugan, I Nengah Suyadnya, mengingatkan, sepanjang musim hujan agar warga meningkatkan kewaspadaan terutama yang bermukim di bantaran sungai. “Jika punya tempat lain, sebaiknya pindah membangun kandang ternak,” pinta Suyadnya. *k16
1
Komentar