Pantai Pesinggahan Dikepung Sampah
Sampah kiriman banjir hujan juga mengepung kawasan pantai ke arah barat Klungkung hingga Pantai Tegalbesar, Desa Negari, Banjarangkan.
SEMARAPURA, NusaBali
Pantai di Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung, dikepung sampah kiriman akibat hujan deras. Seperti terlihat, Jumat (2/2), sampah jenis plastik, kayu dan semak belukar menumpuk di pantai. Kondisi ini membuat penorama pantai menjadi kumuh.
Pantai Desa Pesinggahan, selatan Pura Goa Lawah, kerap dilimpahi wisatawan maupuan sebagai tempat Melasti (upacara Hindu di panti). Untuk mengatasi masalah sampah itu, pihak desa dan masyarakat akan bergotong royong pada Minggu ini. “Sudah rutin dibersihkan, karena material sampah banyak, jadi agak kewalahan,” ujar Perbekel Desa Pesinggahan I Nyoman Suastika.
Sampah di pesisir Pantai Desa Pesinggahan merupakan sampah kiriman saat musim hujan. Setelah dikumpukan sampah itu diangkut ke tempat Pengolahan Sampah Sementara (TPS). Sementara itu selain menumpuk di pesisir sampah juga meluber di tengah laut.
Hal senada diungkapkan salah seorang nelayan Wayan Gede, sampah sudah menumpuk sejak beberapa hari lalu, setiap hujan deras. Di mana sampah masuk ke pantai masuk lewat loloan sungai. Selain itu cuaca ekstrem belakangan ini juga membuat aktivitas melaut terganggu, di tambah hasil tangkapan ikan juga minim sejak tiga bulan lalu.
Tak hanya di Pantai Pesinggahan, sampah kiriman banjir hujan juga mengepung kawasan pantai ke arah barat Kabupaten Klungkung hingga paling barat di Pantai Tegalbesar, Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan. Di Pantai Tegalbesar, kepungan sampah bersumber dari Tukdas/Sungai Melangit, pembatas wilayah Klungkung-Gianyar. Tak hanya itu, sampah juga dikirim dari hulu melalui Tukad Melangit, yang membelah wilayah Kecamatan Bajarangkan barat-Banjarangkan timur. Pantauan di lokasi, banyak sampah berupa ranting kayu kering. Namun warga enggan memungut karena kini warga sudah menggunakan kompor gas untuk memasak. *wan,lsa
Pantai Desa Pesinggahan, selatan Pura Goa Lawah, kerap dilimpahi wisatawan maupuan sebagai tempat Melasti (upacara Hindu di panti). Untuk mengatasi masalah sampah itu, pihak desa dan masyarakat akan bergotong royong pada Minggu ini. “Sudah rutin dibersihkan, karena material sampah banyak, jadi agak kewalahan,” ujar Perbekel Desa Pesinggahan I Nyoman Suastika.
Sampah di pesisir Pantai Desa Pesinggahan merupakan sampah kiriman saat musim hujan. Setelah dikumpukan sampah itu diangkut ke tempat Pengolahan Sampah Sementara (TPS). Sementara itu selain menumpuk di pesisir sampah juga meluber di tengah laut.
Hal senada diungkapkan salah seorang nelayan Wayan Gede, sampah sudah menumpuk sejak beberapa hari lalu, setiap hujan deras. Di mana sampah masuk ke pantai masuk lewat loloan sungai. Selain itu cuaca ekstrem belakangan ini juga membuat aktivitas melaut terganggu, di tambah hasil tangkapan ikan juga minim sejak tiga bulan lalu.
Tak hanya di Pantai Pesinggahan, sampah kiriman banjir hujan juga mengepung kawasan pantai ke arah barat Kabupaten Klungkung hingga paling barat di Pantai Tegalbesar, Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan. Di Pantai Tegalbesar, kepungan sampah bersumber dari Tukdas/Sungai Melangit, pembatas wilayah Klungkung-Gianyar. Tak hanya itu, sampah juga dikirim dari hulu melalui Tukad Melangit, yang membelah wilayah Kecamatan Bajarangkan barat-Banjarangkan timur. Pantauan di lokasi, banyak sampah berupa ranting kayu kering. Namun warga enggan memungut karena kini warga sudah menggunakan kompor gas untuk memasak. *wan,lsa
1
Komentar