SDN 4 Pancasari Terendam Air Danau
Gedung SDN 4 Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, mulai terendam pasca air Danau Buyan meluap.
SINGARAJA, NusaBali
Pihak sekolah memastikan, kejadian itu tidak sampai menganggu proses belajar-mengajar. Kendati demikian, anggota DPRD Buleleng asal Desa Pancasari mendorong pemerintah merevitalisasi SDN 4, kerena rawan teredam air.
Informasinya, luapan air Danau Buyan yang terjadi sejak seminggu lalu, telah mengenangi areal SDN 4 Pancasari yang berlokasi di Banjar Dasong. Air diperkirakan sudah mencapai ketinggian 10 cm. Warga khawatir ketinggian air akan terus bertambah seiring musim penghujan tahun ini.
Warga khawatir karena bangunan sekolah ini sempat terendam air saat air Danau Buyan meluap pada tahun 2012 lalu. Kala itu, ketinggian air mencapai 1,5 meter. Proses belajar mengajar pun dihentikan sementara, karena ada tiga ruang kelas terendam air. “Kalau terus hujan lebat, saya nyakin air danau akan naik lagi, sekarang saja air sudah masuk ke sekolah yang dibagian belakang,” ungkap Made Kerta Budiasa.
Luapan air Danau Buyan diperkirakan terjadi sejak sepekan lalu, akibat curah hujan yang tinggi di wilayah Pancasari dan sekitarnya. Luapan air danau telah mencapai 1,5 meter, dengan jangkauan luapan telah mencapai sejauh kurang lebih 400 meter dari tanggul danau. Luapan tertinggi dirasakan terjadi pada Rabu (31/1) ketika hujan lebat terjadi di kawasan Pancasari. Luapan dirasakan mencapai 50 cm dalam semalam.
Sementara Kepala SDN 4 Pancasari, I Nyoman Dana yang dikonfirmasi Minggu (4/2) membenarkan luapan air danau telah masuk ke areal sekolahnya. Namun hal itu tidak sampai mengganggu proses belajar mengajar, karena air yang masuk itu tidak sampai masuk ke ruang kelas. Air yang masuk itu hanya menggenangi bangunan mess guru di bagian belakang, karena posisinya berada paling rendah. “Tetapi informasi terakhir, katanya air sudah surut, memang sempat naik sekitar 10 cm, tetapi airnya sudah surut, karena sempat tidak ada hujan,” terangnya.
Dijelaskan, lahan SDN 4 Pancasari, posisinya berundag. Bagian paling tinggi berisi bangunan untuk tiga ruang kelas dan guru. Kemudian bagian yang lebih rendah merupakan bangunan dengan tiga ruang kelas. Sedangkan bagian paling rendah adalah bangunan mes guru. Nah bangunan mes guru inilah yang sudah direndam air dengan ketinggian sekitar 10 cm. “Yang terganggu itu cuma mess guru itu, dan yang tinggal di situ sudah pindah ke mess guru bagian atas, jadi masih aman. Mudahan-mudahan air tidak sampai naik lagi,” ujarnya.
Di tempat terpisah, anggota DPRD Buleleng Wayan Indrawan menyatakan, Pemkab Buleleng harus sudah memikirkan upaya revitalisasi terhadap bangunan SDN 4 Pancasari. Sehingga tidak ada lagi kekhawatiran akan ancaman bencana luapan air danau. “Lokasinya memang berada lebih rendah dari jalan. Sehingga ketika air danau meluap, sekolah itu pertama yang terendam. Ini perlu upaya revitalisasi, bangunannya harus ditinggikan,” kata Indrawan politisi PDIP asal Desa Pancasari. *k19
Informasinya, luapan air Danau Buyan yang terjadi sejak seminggu lalu, telah mengenangi areal SDN 4 Pancasari yang berlokasi di Banjar Dasong. Air diperkirakan sudah mencapai ketinggian 10 cm. Warga khawatir ketinggian air akan terus bertambah seiring musim penghujan tahun ini.
Warga khawatir karena bangunan sekolah ini sempat terendam air saat air Danau Buyan meluap pada tahun 2012 lalu. Kala itu, ketinggian air mencapai 1,5 meter. Proses belajar mengajar pun dihentikan sementara, karena ada tiga ruang kelas terendam air. “Kalau terus hujan lebat, saya nyakin air danau akan naik lagi, sekarang saja air sudah masuk ke sekolah yang dibagian belakang,” ungkap Made Kerta Budiasa.
Luapan air Danau Buyan diperkirakan terjadi sejak sepekan lalu, akibat curah hujan yang tinggi di wilayah Pancasari dan sekitarnya. Luapan air danau telah mencapai 1,5 meter, dengan jangkauan luapan telah mencapai sejauh kurang lebih 400 meter dari tanggul danau. Luapan tertinggi dirasakan terjadi pada Rabu (31/1) ketika hujan lebat terjadi di kawasan Pancasari. Luapan dirasakan mencapai 50 cm dalam semalam.
Sementara Kepala SDN 4 Pancasari, I Nyoman Dana yang dikonfirmasi Minggu (4/2) membenarkan luapan air danau telah masuk ke areal sekolahnya. Namun hal itu tidak sampai mengganggu proses belajar mengajar, karena air yang masuk itu tidak sampai masuk ke ruang kelas. Air yang masuk itu hanya menggenangi bangunan mess guru di bagian belakang, karena posisinya berada paling rendah. “Tetapi informasi terakhir, katanya air sudah surut, memang sempat naik sekitar 10 cm, tetapi airnya sudah surut, karena sempat tidak ada hujan,” terangnya.
Dijelaskan, lahan SDN 4 Pancasari, posisinya berundag. Bagian paling tinggi berisi bangunan untuk tiga ruang kelas dan guru. Kemudian bagian yang lebih rendah merupakan bangunan dengan tiga ruang kelas. Sedangkan bagian paling rendah adalah bangunan mes guru. Nah bangunan mes guru inilah yang sudah direndam air dengan ketinggian sekitar 10 cm. “Yang terganggu itu cuma mess guru itu, dan yang tinggal di situ sudah pindah ke mess guru bagian atas, jadi masih aman. Mudahan-mudahan air tidak sampai naik lagi,” ujarnya.
Di tempat terpisah, anggota DPRD Buleleng Wayan Indrawan menyatakan, Pemkab Buleleng harus sudah memikirkan upaya revitalisasi terhadap bangunan SDN 4 Pancasari. Sehingga tidak ada lagi kekhawatiran akan ancaman bencana luapan air danau. “Lokasinya memang berada lebih rendah dari jalan. Sehingga ketika air danau meluap, sekolah itu pertama yang terendam. Ini perlu upaya revitalisasi, bangunannya harus ditinggikan,” kata Indrawan politisi PDIP asal Desa Pancasari. *k19
Komentar