Diusulkan Penataan dan Pemulihan Kawasan Danau
Upaya penanganan Danau Buyan di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, kembali menjadi perhatian, pasca luapan air danau.
Pasca Air Danau Buyan Meluap
SINGARAJA, NusaBali
Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Buleleng mengaku, telah mengusulkan penataan dan pemulihan kawasan danau tersebut, kepada pemerintah pusat. Hanya saja, sejauh ini belum ada kepastian upaya penanganan tersebut.
Kepala DLH Buleleng Nyoman Genep, Senin (5/2) mengungkapkan, permasalahan yang terjadi di Danau Buyan telah diidentifikasi dan dirangkum. Nah, rangkuman tersebut telah diajukan kepada Pusat Pengendalain Pembangunan Ekoregion (P3E) Bali dan Nusa Tenggara, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, selaku koordinator pengananan Danau Buyan. Karena dalam pengnanganannya melibatkan pihak terkait seperti Balai Wilayah Sungai Bali Penida (BWS BP) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
“Kami di Kabupaten sifatnya hanya memafasilitasi. Karena kewenangan penanganan itu ada di Kementerian. Jadi persoalan itu sudah kami rangkum dan sudah kami usulkan. Tetapi kami belum mendapat kepastian kapan penanganan itu dilaksanakan,” kata Genep.
Langkah ke arah penanganan Danau Buyan sempat dilakukan melalui Forum Group Discussion (FGD) dengan menghadirkan pihak terkait BWS BP, BKSDA dan lainnya yang dikoordinir oleh P3E Bali dan Nusa Tenggara, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Langkah penanganan perlu diambil, karena muncul kekhawatiran air danau yang selama ini menjadi sumber kehidupan hampir seluruh masyarakat Bali, akan hilang suatu saat, jika tidak tertangani secara serius. Masalahnya kerusakan lingkungan di wilayah tersebut akibat prilaku manusia sudah cukup parah. Ini pula yang menjadi pemicu pendangkalan danau dan pencemaran air danau. Pendangkalan danau diperkirakan telah mencapai 20 meter dari kedalaman awal 80 meter.
Melalui FGD itu telah dihasilkan sembilan poin kesepakatan besama, diantaranya sepakat pemulihan secepatnya dilakukan karena telah terjadi penurunan fungsi akibat aktivitas manusia di dalam danau, sempadan danau dan daerah tangkapan air danau. Pemulihan ini akan menjadi prioritas kegiatan di masing-masing lembaga terkait sesuai kewenangan dan ketersediaan anggaran, kemudian pemulihan dilakukan secara holistik yang meliputi perairan danau, sempadan danay, dan daerah tangkapan air danau. Kemudian pemulihan ekosistem yang berada di kawasan konservasi taman wisata alam (TWA) dilakukan melalui kerjasama antara BKSDA, BWS BP dan Pemkab Buleleng.
Menurut Kadis LH Nyoman Genep, meski belum ada kepastian penanganan dari P3E Bali dan Nusa Tenggah, pihaknya telah mengambil langkah penanganan dengan menujuk beberapa nelayan setempat untuk membersihkan tanaman liar sepeti kapu-kapu dan eceng godok yang hidup di danau. “Kami di Kabupaten, hanya mengunggu saja.Tetapi kami kan sudah menempatkan tenaga dari nelayan setempat membersihkan tanaman yang hidup di danau,” ujarnya. *k19
1
Komentar